Calon ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2021-2026, Arsjad Rasjid menyatakan kesiapannya untuk mengikuti pelaksanaan Munas VIII Kadin, kapan dan di mana pun perhelatan itu akan digelar.
Hal tersebut ditegaskan Arsjad Rasjid menanggapi informasi yang menyebutkan Munas VIII Kadin akan diudur pada 30 Juni 2021 di Kendari, Sulawesi Tenggara―berubah dari rencana sebelumnya akan digelar pada 2-4 Juni di Bali.
“Pada dasarnya saya siap, kapan dan di mana pun Munas VIII Kadin akan digelar,” kata Arsjad Rasjid melalui keterangan yang disampaikan Sabtu, 29 Mei 2021.
Disebutkan Arsjad, apa pun keputusan panitia Munas, ia akan tetap menghormatinya, kendati hal tersebut juga membawa konsekuensi bagi dia dan tim pendukungnya.
“Tentu kami harus menyiapkan napas dan stamina lebih panjang lagi. Yang pasti kesiapan dari sisi mental dan semangat akan terus kami jaga, bahkan akan kami tingkatkan,” ujarnya.
Arsjad yang juga Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk ini mengibaratkan, perjalanan menuju Munas Kadin seperti maraton yang mutlak memerlukan stamina prima.
Diungkapkan Arsjad, hingga saat ini persiapannya sebagai calon ketua umum Kadin Indonesia, sudah sangat matang dan optimal. Perjalanannya bersilaturahmi dengan Kadin daerah di berbagai kota, juga dengan asosiasi, makin menambah semangatnya untuk mewujudkan Kadin sebagai organisasi yang inklusif dan kolaboratif.
“Perjalanan ini telah membuat saya memiliki banyak saudara dan keluarga dari seluruh provinsi dan daerah di Indonesia. Insya Allah, kami telah mendapatkan banyak dukungan dari berbagai Kadin daerah dan asosiasi-asosiasi,” terang Arsjad yang merupakan Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional tersebut.
Dalam rangkaian perjalanan yang dilakukannya, Arsjad bersama tim menyatakan tak hanya mendiskusikan program dan mencari masukan atas problem serta tantangan yang harus dipecahkan oleh Kadin ke depan.
“Kami juga selalu berbicara dari hati ke hati, menyinergikan semangat bersama untuk mewujudkan Kadin yang inklusif dan kolaboratif sebagai rumah bersama bagi seluruh pengusaha Indonesia,” imbuh Arsjad.
Seperti diberitakan media, Munas VIII Kadin disebutkan akan diundur pada akhir Juni mendatang. Bagi Arsjad, jika keputusan itu diambil dengan pertimbangan untuk mencegah bertambahnya kasus baru Covid-19 karena masih berdekatan dengan masa libur Lebaran, maka pihaknya bisa memahaminya. “Kami bisa memahami sudut pandang tersebut, jika memang ada permintaan untuk mengundurnya,” terang Arsjad.
Dalam situasi pandemi yang masih belum berakhir, risiko bertambahnya kasus Covid-19 karena potensi mobilitas yang sangat tinggi, tidak hanya berdampak negatif kepada Kadin tetapi juga terhadap upaya bersama untuk memulihkan perekonomian Indonesia.
Disebutkan Arsjad, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri, sebagai organisasi yang menaungi pelaku usaha dan industri di Tanah Air, Kadin merupakan partner utama pemerintah dalam mengembangkan dunia usaha dan perekonomian Indonesia.
Karena itu, lanjut dia, ketua umum Kadin terpilih harus mampu bekerjasama dan menjalin komunikasi dengan pemerintah supaya mandat untuk memajukan bangsa, bisa tercapai. (*)