Authentic adalah kunci penting dalam leadership menurut Arsjad Rasjid. Memiliki pengalaman memimpin sejumlah sektor dengan bidang dan kultur berbeda, ia berhasil mempelajari nilai-nilai esensial untuk menjaga timnya tetap solid

Sebagai leader, Arsjad Rasjid menekankan pentingnya seseorang menjadi diri sendiri, bukan orang lain. Meskipun kita dapat mempelajari teknik leadership dan manajemen dari sosok penting di sekitar kita, tetap dibutuhkan keyakinan akan diri sendiri dan kemampuan yang dimiliki.

Bagi sebagian orang, authentic adalah bakat yang tidak mereka miliki. Namun, Arsjad menjelaskan bahwa sejatinya tiap individu lahir dengan jiwa kepemimpinan masing-masing. Yuk, simak pesan motivasional Arsjad Rasjid untuk membangunkan jiwa kepemimpinan yang otentik dalam diri kita.

Authentic adalah value yang diperlukan seorang pemimpin

Arsjad Rasjid mempelajari perjalanan hidupnya menjadi seorang leader di berbagai jenis industri dan organisasi. Ia memandang bahwa menjadi pemimpin yang otentik ternyata menjadi kunci penting.

Untuk menjadi pribadi yang asli atau otentik, perlu melibatkan pemahaman akan value dan goals yang kita miliki. Sehingga kita dapat mengembangkan diri dengan kesadaran dan rasa percaya diri atas nilai maupun goals tersebut.

Dengan begitu, kita tidak akan mudah terintimidasi oleh perbandingan maupun standar eksternal orang lain. Nilai inilah yang perlu ditanamkan dalam mindset seorang pemimpin menurut Arsjad Rasjid.

Tidak semua orang punya leadership mencolok, tapi semua punya benih kepemimpinan

Pernah merasa bahwa kita tidak memiliki bakat sebagai seorang pemimpin? Arsjad Rasjid memahami hal tersebut dan memberikan point of view yang berbeda. Ia meyakini bahwa setiap individu dilahirkan dengan potensi kepemimpinannya masing-masing sebagai bentuk kasih sayang dari Sang Pencipta. “You don’t have to worry there’s no leadership in you,” kata Arsjad

Meskipun tidak semua orang menunjukkan act of leadership atau sikap-sikap kepemimpinan yang mencolok, setiap individu sebenarnya telah memiliki dasar yang dapat dikembangkan. Contohnya adalah bagaimana seseorang memimpin dirinya untuk bisa disiplin bangun pagi, mandi dan berkegiatan.

Atau contoh lebih konkretnya adalah bagaimana kita berusaha untuk lulus dengan giat belajar dan mengelola berbagai aktivitas yang menunjang kelulusan tersebut. Kemampuan untuk memiliki target dan mencapai target tersebut adalah bagian dari kepemimpinan.

Dengan bekal tersebut, kita perlu memiliki keyakinan dan keberanian untuk menggali lebih dalam potensi kepemimpinan dalam diri sendiri.

Dampak originalitas: energi positif dan pengaruh sang pemimpin

Pemimpin yang mampu tampil dengan keaslian dirinya, akan bersikap dan melakukan pertimbangan dengan tulus dan yakin dari hati. Setiap keputusan yang diambil didasarkan pada integritas dan nilai yang kuat, membuatnya mudah diterima dan dihormati oleh tim.

“It’s really powerful,” kata Arsjad. “If you really talk from the heart, they will listen to you.”

Hal inilah yang menjadi kekuatan seorang pemimpin untuk dapat berinteraksi dengan energi orang lain, seperti klien maupun rekan satu tim. Tak hanya itu, energi originalitas ini juga dapat menjadi motivasi dan inspirasi bagi orang-orang di sekitar kita.

Saat kita mampu menjadi pribadi yang asli dan jujur, maka akan menciptakan ruang kepercayaan dan saling menghormati. Apalagi sebagai seorang leader, penting untuk menjaga asa atau hope agar memiliki resiliensi dan produktivitas yang berkelanjutan.

BACA JUGA: Mengembangkan Sikap Street Smart untuk Menjadi Pemimpin dan Entrepreneur Hebat

Menjadi pribadi yang authentic adalah aset berharga yang perlu dirawat dan dikembangkan setiap manusia, terutama bagi para pemimpin. Dengan keaslian diri dan energi positif inilah, kita mampu menjadi leader yang efektif, berintegritas dan membawa keberlangsungan tim pada hasil yang sukses.

You may also like

More in News