Perkembangan ide bisnis mahasiswa semakin menarik seiring dengan kemajuan teknologi dan digitalisasi. Apalagi dengan adanya platform jual beli online yang memudahkan para entrepreneur muda terhubung dengan konsumen potensial mereka.
Namun, menjalankan bisnis bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan perencanaan dan strategi yang matang agar siap menghadapi tantangan dan potensi kerugian. Nah, ada pesan khusus nih dari Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, untuk teman-teman muda yang tertarik menjadi entrepreneur.
Agar ide bisnis mahasiswa bisa terus berkembang dan berumur panjang, ada dua hal penting yang perlu dipertimbangkan. Apa saja? Simak penjelasan Arsjad Rasjid berikut ini.
Daftar Isi
Strategi ide bisnis mahasiswa perlu identifikasi potensi bisnis dan market
1. Merinci beberapa pain point
2. Mengategorisasikan dan membuat prioritas
Market research: Apakah ide bisnis kita viable (layak atau tidak)?
1. Tentukan target pembeli atau konsumennya
2. Tentukan pricing atau kisaran harga
3. Observasi kompetitor
4. Temui target customer untuk menanyakan feedback dan ekspektasi tentang produk atau jasa yang mereka harapkan
Strategi ide bisnis mahasiswa perlu identifikasi potensi bisnis dan market
Langkah awal yang penting dalam memasuki dunia bisnis adalah memahami kebutuhan target market dan menemukan potensi/ide usaha apa yang dapat kita manfaatkan untuk menjawab kebutuhan tersebut. Lakukan riset untuk mengidentifikasi pain point (permasalahan) yang kita atau orang-orang di sekitar hadapi.
Berikut ini adalah cara mengidentifikasi pain point yang ada di sekitar kita.
1. Merinci beberapa pain point
Mengidentifikasi sejumlah masalah yang dihadapi oleh diri sendiri sebagai mahasiswa atau lingkungan di sekitar. Bisa dengan cara observasi atau melakukan survey sederhana dengan sesama rekan mahasiswa.
2. Mengategorisasikan dan membuat prioritas
Dari analisa beberapa pain point tersebut, kita dapat mengkategorisasi dan menentukan mana yang paling mendesak untuk diatasi. Temukan pain point mana yang paling memungkinkan untuk direalisasikan sebagai ide usaha, sesuai dengan kapasitas dan sumber daya yang dimiliki
Dengan merinci dan memetakan pain point tersebut, kita bisa lebih fokus dalam menentukan ide bisnis. Tak hanya itu, analisa ini bermanfaat untuk mengembangkan produk maupun layanan bagi konsumen ke depannya.
Market research: Apakah ide bisnis kita viable (layak atau tidak)?
Pesan kedua dari Arsjad Rasjid adalah melakukan market research, yakni dengan menjawab apakah ide bisnis kita viable (layak direalisasikan atau tidak)? Hal ini bisa kita lakukan dengan sejumlah cara mudah.
1. Tentukan target pembeli atau konsumennya
Setelah melakukan pemetaan masalah, jangan lupa untuk menentukan siapa target konsumen yang ingin kita sasar. Ini akan membantu kita lebih fokus saat mempromosikan produk atau layanan.
2. Tentukan pricing atau kisaran harga
Menentukan kisaran harga bisa dengan mengamati standar di pasaran, serta mempertimbangkan biaya produksi atau sumber daya yang dibutuhkan.
3. Observasi kompetitor
Dengan mengamati bagaimana kompetitor menjalankan bisnis mereka, kita bisa mendapatkan inspirasi mengenai daya tarik, keunikan dan strategi marketing untuk menjalankan bisnis.
4. Temui target customer untuk menanyakan feedback dan ekspektasi tentang produk atau jasa yang mereka harapkan
Mendengar umpan balik pelanggan dapat membantu menyesuaikan produk atau layanan yang kita tawarkan bisa lebih relevan dan memenuhi kepuasan pelanggan. Di samping itu juga meminimalisir kegagalan produk maupun bisnis kita.
BACA JUGA: Tips Mengidentifikasi Peluang Usaha Ala Arsjad Rasjid
Bila ingin merealisasikan ide bisnis mahasiswa dengan lebih matang dan mendapatkan pendampingan, jangan lupa ikuti akun Instagram Kadin Indonesia untuk mendapatkan informasi terbaru seputar program atau workshop. Jangan khawatir karena ada sejumlah program menarik yang bisa membantu UMKM naik kelas. serta terbuka bagi mahasiswa atau umum yang ingin mengembangkan bisnis mereka.