Cerita pengalaman Arsjad Rasjid membangun Indika Energy hingga menjadi sebesar saat ini selalu menimbulkan decak kagum. Jatuh bangun tak membuatnya menyerah. Masalah demi masalah tak membuatnya berhenti. Tumbuh di keluarga yang sadar akan pentingnya pendidikan dan kedisiplinan, benar-benar telah membentuk Arsjad menjadi pribadi yang kuat dan pantang menyerah.
Melalui sebuah konten YouTube, pria yang sempat mengenyam pendidikan di Singapura dan Amerika ini menuturkan cerita pengalaman serta sepak terjangnya dalam membangun Indika Energy. Apakah semudah membalikkan telapak tangan bagi Arsjad Rasjid untuk mendirikan perusahaan dengan ribuan karyawan ini? Simak penuturannya berikut.
Awal mula terbentuknya PT Indika Energy Tbk
Tidak. Bagi Arsjad Rasjid, membangun Indika Energy hingga seperti sekarang ini tidak semudah membalikkan tangan. Untunglah sejak kecil ia telah ditempa sedemikian rupa menjadi pribadi yang tangguh. Yang pantang menyerah.
Jika melihat sosok Arsjad Rasjid yang kuat dan pantang menyerah, maka kedua orangtuanya lah yang bisa dibilang paling berjasa. Ia dibesarkan oleh seorang ayah berlatar belakang militer yang menjadikannya menjadi pribadi pantang menyerah.
Didukung oleh sosok ibu yang selalu mengingatkan dirinya akan arti penting dunia pendidikan, dan selalu menekankan bagaimana menjadi dewasa serta pribadi yang bertanggung jawab. Maka setelah lulus dari pendidikan terakhirnya di Amerika, Pepperdine University, Arsjad kembali ke Indonesia dan bekerja di perusahaan otomotif asal Jepang.
Pada 1995, Arsjad dan Agus Lasmono mendirikan perusahaan yang diberi nama PT Prabu Wahana. Perusahaan inilah yang menjadi cikal bakal Indika saat ini. Perusahaan tersebut kemudian segera berganti nama menjadi Indika yang merupakan akronim dari Industri Multimedia dan Informatika. Sesuai dengan namanya, awalnya bisnis ini hanya bergerak di bidang hiburan dan media massa. Tiga tahun kemudian, pada 1998 krisis moneter melanda. Perusahaan ini sempat ikut limbung yang membuat Arsjad dan rekan harus bertahan di tengah kekacauan itu.
Pada tahun 2003, Arsjad dan Agus mendapat rekanan dari Tiongkok yang saat itu sedang mencari batu bara untuk pembangkit listrik. Gayung bersambut, melalui kejadian itulah Indika mulai berkecimpung di industri batu bara dan melahirkan Indika Energy yang bergerak di bidang pertambangan dan EPC.
Setahun kemudian, perusahaan ini berhasil mengakuisisi 41% saham PT Kideco Jaya Agung yang bergerak di bidang pertambangan batu bara di Kalimantan Timur. Pada tahun 2006, kepemilikan sahamnya di perusahaan tersebut meningkat menjadi 46%.
Di bawah kepemimpinan Arsjad Rasjid, PT Indika Energy Tbk berkembang dari 10 karyawan hingga kini menjadi perusahaan investasi terdiversifikasi terkemuka di Indonesia yang berfokus pada pengembangan dan eksploitasi sumber daya alam, infrastruktur, dan berbagai sektor industri strategis lainnya. Di bawah kepemimpinan Arsjad Rasjid, Indika Energy terus mengembangkan dan mengelola portofolio bisnis yang luas dan beragam, mencakup sektor energi, logistik, infrastruktur, mineral, bisnis hijau, digital, dan kesehatan. Dilaporkan dalam Laporan Keuangan pada 31 Desember 2022 bahwa perusahaan tersebut telah mencetak Laba Bersih US$ 452,7 juta dan Laba Inti US$ 521,2 juta.
Cerita pengalaman berkesan membangun PT Indika Energy Tbk
Krisis moneter yang sempat dihadapi di awal pendirian Indika tentunya memberikan guncangan tersendiri tak hanya bagi Indika namun juga bagi pria kelahiran Jakarta ini.
Uniknya, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Kadin ini tidak pernah memandang masalah sebagai suatu beban sandungan. Ia lebih senang menyebutnya sebagai tantangan pekerjaan.
“Karena saya menikmati pekerjaan akhirnya semua menjadi tantangan saja. Masalah saya bilang nggak ada. Yang ada tantangan,” tuturnya.
Adanya tantangan-tantangan dalam pekerjaan membuat setiap hari selalu ada kesan baru di dalam dirinya. Dan berbicara soal kesan, ada sebuah kesan yang tak terlupakan bagi Arsjad Rasjid.
“Kesan yang tak terlupakan adalah ketika Indika Energy pertama kali dinobatkan dan dinyatakan sebagai perusahaan pertama dalam The Global Growth di tahun 2011,” sambung Arsjad. Penghargaan tersebut benar-benar menjadi kejutan istimewa bagi dirinya pribadi. Ia tak pernah berpikir tentang mendapatkan penghargaan tersebut dan tiba-tiba penghargaan itu datang dan meninggalkan kesan mendalam.
BACA JUGA: Indika Energy dan Kepak Sayap Bisnisnya
Kebanggaan terbesar diungkapkannya bukan hanya melulu memenangkan penghargaan, tetapi karena ia berhasil mengibarkan bendera merah putih di dalam World Forum yang selama ini tidak mengenal siapa itu Indonesia.
Usai penghargaan itu diraih, mimpinya pun terus berlanjut, “Karena selalu mimpinya kita itu (Indika Energy) untuk menjadi the brand of Indonesia.”