Inspirasi

Masa Kecil dan Pengajaran Inspiratif Sosok Orangtua Arsjad Rasjid

arsjad saat bercerita tentang masa kecilnya

Masa kecil Arsjad Rasjid sebenarnya tidak jauh berbeda dari anak-anak kecil pada umumnya. Mendapatkan curahan kasih sayang dari orang tua yang mengutamakan pendidikan, ia pun tumbuh dan dipahat oleh kedua orang tua untuk belajar banyak hal.

Melalui sebuah podcast, Arsjad Rasjid, Ketua umum Kadin ini banyak berbagi cerita bagaimana dilahirkan di keluarga yang penuh perbedaan, perasaan takutnya saat harus sendiri di negeri orang, dan bagaimana ia semakin kagum akan nilai-nilai luhur bangsanya sendiri. Simak lebih lanjut bagaimana kisah menarik Arsjad Rasjid kecil.

Masa kecil Arsjad Rasjid, mengenal perbedaan sejak usia dini

Arsjad Rasjid kecil sejak dini telah diajari untuk mengenal beragam perbedaan. Perbedaan bukanlah sesuatu yang menimbulkan masalah, melainkan sesuatu yang bisa menjadi kekuatan.

Ibunya mengajari Arsjad Rasjid kecil banyak hal berbeda, mulai mengaji, piano, bahkan melukis. Menurut ibunya, Arsjad harus mencoba semua hal sebelum pada akhirnya tahu mana hal yang disukai, mana hal yang tidak disukai dan mana yang paling ia inginkan. Ajaran dasar ibunya ini membuatnya lebih legowo dalam melihat perbedaan dari sisi yang paling kecil. Yang kemudian membawanya melihat lebih banyak perbedaan lagi.

Arsjad Rasjid kecil terlahir dari dua keluarga yang memiliki budaya berbeda serta keanekaragaman yang melatarbelakanginya. Ayahnya berasal dari Sumatera Selatan, sedangkan ibunya Sunda. Kakek dari garis Ibunya sendiri keturunan Tionghoa sedangkan neneknya orang Bogor.

Ayahnya adalah seorang tentara yang selalu disiplin dalam segala hal. Ayahnya pula yang menanamkan Pancasila di dalam diri Arsjad Rasjid kecil, dan mengajarkannya bagaimana mencintai manusia.

Melihat keberagaman budaya yang ada di dalam keluarga besarnya, Arsjad Rasjid kecil sadar bahwa perbedaan itu indah. Perbedaan menghasilkan harmoni yang menjadi mimpi baginya untuk melihat bangsa ini hidup saling menghormati satu sama lain.

Tidak puas dengan mengajarkan perbedaan di dalam keluarga saja, kedua orang tuanya mengirim Arsjad Rasjid kecil bersekolah ke negeri tetangga.

Masa kecil Arsjad Rasjid di negeri orang

Di usia 9-10 tahun, sosok yang juga Ketua Umum Perpani ini dikirim untuk belajar di Singapura dan dititipkan di salah satu kenalan keluarganya. Di sana ia merasa sendiri dan ketakutan, namun didikan ayah dan ibunya agar ia tetap bersikap dewasa telah membuatnya menjadi pribadi yang kuat.

Di negeri singa, ia bertemu dengan banyak suku berbeda yang tetap menjunjung nilai-nilai budayanya masing-masing. Keragaman itu indah, demikian menurut Arsjad Rasjid yang kini juga seorang direktur utama PT Indika Energy Tbk. Di sana pula ia belajar bagaimana negara itu mengedepankan keramahan, sesuatu yang telah dimiliki bangsanya sendiri sejak dahulu kala.

Soal keramahan jangan ditanya. Indonesia adalah negara yang dikenal keramahannya sehingga menjadi salah satu kelebihan di mata dunia.

Setelah lulus SMP, ayahnya kemudian mengirimkan Arsjad Rasjid bersekolah di negara yang lebih besar tantangannya, Amerika. Di sana, ia dikirim untuk belajar di sekolah bekas sekolah militer. Ia harus tinggal di asrama di mana ia hidup dengan banyak orang dari latar belakang berbeda.

Keberagaman yang ia temui di Amerika jauh lebih kaya sehingga Arsjad remaja kembali melihat keunikan sebuah perbedaan sebagai sesuatu yang menarik baginya.

Di Amerika, ia bertemu orang dengan latar belakang budaya berbeda bahkan yang belum pernah ditemuinya di Singapura. Namun dari situ ia justru semakin memahami bahwa sebenarnya Indonesia telah lama mengenal keberagaman budaya. Keberagaman perbedaan yang memberikan nilai bangsa Indonesia di mata dunia.

BACA JUGA: Begini Cara Seorang Arsjad Rasjid Habiskan Quality Time Bersama Keluarga

Dari pengalaman Arsjad Rasjid kecil hingga remaja, dapat disimpulkan bahwa Bhinneka Tunggal Ika bukan sekedar sebuah motto yang kita lihat di lambang negara. Melainkan sesuatu yang telah ada dan kita jalani sejak dulu kala, yang menunjukkan bahwa segala perbedaan yang ditemui di negara ini justru merupakan sebuah kekuatan yang kita miliki. Unity in diversity. Perbedaan itu adalah kekuatan.

You may also like

More in Inspirasi