Calon ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2021-2026 Arsjad Rasjid, mengajak dunia usaha untuk memulihkan ekonomi nasional. Ia pun mengajak Kadin di daerah untuk berkolaborasi untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19.
“Mari berkolaborasi bersama menggebrak pemulihan ekonomi nasional secara inklusif dan menjaga kedaulatan ekonomi bangsa agar mampu mandiri dan berdikari,” ujarnya pekan lalu
Menurut Arsjad, Kadin daerah dan asosiasi-asosiasi sebagai pemegang saham Kadin harus jadi motor utama penggerak pemulihan ekonomi nasional.
Sebelumnya, Arsjad Rasjid menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi karena dilanda pandemi Covid-19. Namun, pertumbuhan ekonomi pada tahun ini akan positif.
Optimisme tersebut disampaikan pria yang kini menjabat Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional itu, menyusul pertumbuhan positif sejumlah indikator ekonomi.
“Perbaikan indikator ekonomi menumbuhkan optimisme pemulihan ekonomi nasional sedang berlangsung. Kebijakan yang digulirkan pemerintah sudah tepat. Pengusaha juga tetap konsisten mendukung pemerintah untuk memulihkan ekonomi,” katanya.
Selain itu, penambahan kasus positif harian Covid-19 terus menurun, sementara vaksinasi Covid-19 semakin masif di berbagai daerah. Arsjad juga menilai tepat kebijakan pemerintah memberikan Insentif Relaksasi PPnBM untuk Kendaraan Bermotor (KB), serta PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk Rumah Tapak dan Rumah Susun di sektor properti.
Sektor otomotif adalah industri padat karya yang mempekerjakan secara langsung sebanyak 1,5 juta pekerja dan 4,5 juta tenaga kerja tidak langsung. Selain itu, industri pendukung otomotif berkontribusi Rp 700 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2019. Dikatakannya, kolaborasi sinergis antara pemerintah dan dunia usaha juga terus terjalin baik.
Saat ini, lanjutnya, di Indonesia terdapat sekitar 7.451 pabrik yang menghasilkan produk input untuk industri otomotif. “Kami harus mempertahankan basis industri otomotif nasional untuk memajukan ekonomi nasional,” katanya.
Pemerintah juga secara konsisten mengimplementasi kebijakan ekonomi untuk memperkuat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang tersebar di berbagai daerah.
Alokasi anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) pada 2021 sebesar Rp 699,43 triliun, di mana sebanyak Rp 184,83 triliun dianggarkan untuk UMKM.
Pemerintah menyiapkan kebijakan untuk mendukung kebangkitan UMKM dan pembiayaan korporasi melalui enam stimulus, yaitu subsidi bunga UMKM, bantuan produktif usaha mikro, subsidi imbal jasa penjaminan (IJP), penempatan dana pada bank umum, insentif pajak, dan restrukturisasi kredit.
“Kadin mengapresiasi kebijakan pemerintah yang fokus pada pemulihan UMKM yang berperan strategis bagi perekonomian nasional,” tutur Arsjad. (VED)