NEW YORK – Perang Rusia dan Ukraina membuat situasi perekonomian global yang sebenarnya sedang beranjak pulih dari pandemi Covid-19, menjadi lebih buruk. Kondisi ini berpotensi menciptakan krisis global.
“Karena itu, dunia perlu bersatu untuk mencegahnya,” ujar Ketua Dewan Penasihat Business 20 (B20) Arsjad Rasjid saat menyampaikan pandangannya dalam “Executive Roudtable: Investment Opportunities in the Year of Indonesia’s Presidency of G20-B20” yang diselenggarakan oleh Bloomberg New Economy Forum (BNEF) di New York, Amerika Serikat, pada 19-20 April 2022.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ini menjadi salah satu pembicara pada acara tersebut. Dalam uraiannya, dia menyampaikan bahwa tekanan perekonomian akibat pandemi dan perang dapat menimbulkan keresahan sosial di belahan bumi ini. Para pemangku kepentingan global termasuk dunia usaha, perlu duduk bersama untuk mencari solusi agar potensi krisis dapat dihindari.
Untuk maksud inilah, dia menegaskan, G20 dan B20 menjadi sangat penting. Kehadiran forum kerja sama internasional itu, saat ini sangat dibutuhkan dibandingkan sebelumnya, yang bertujuan mendukung pemulihan ekonomi global. Sebagai Presidensi G20, Indonesia telah mengusung tema: “Recover Together, Recover Stronger”.
G20 merupakan forum kerja sama ekonomi 19 negara plus Uni Eropa serta perwakilan dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia. Bagian penting dari kegiatan G20 adalah pertemuan dunia usaha dari negara-negara anggota yang dikenal dengan B20. Menurut rencana, perhelatan tersebut digelar di Bali pada 13-14 November 2022.
Dalam kesempatan tersebut, Arsjad juga menyambut baik kemitraan antara Kadin Indonesia dengan Bloomberg melalui Konferensi Tingkat Tinggi BNEF yang digelar selama dua hari ini. “Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan BNEF yang ikut mempromosikan G20 dan B20,” ujarnya.
Agenda dua hari di Amerika tersebut juga melahirkan kerja sama lanjutan antara BNEF dengan Kadin Indonesia. Di antaranya, program BNEF Academy Indonesia yang merupakan kolaborasi antara Kadin dengan BNEF.
BNEF Academy ini akan memberikan pelatihan kepada para pemimpin bisnis di Indonesia terkait dengan transisi energi. Baik dari sisi indikator kunci dalam transisi energi, tren, hingga potensinya.
Inisiatif ini sangat penting untuk pendukung para pemimpin bisnis dan eksekutif di Indonesia dalam mengembangkan model bisnis net zero atau ramah lingkungan. Hal ini akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
“Kadin dan Bloomberg akan membantu dunia usaha Indonesia mewujudkan Indonesia yang hijau, tangguh, dan siap menghadapi masa depan,” paparnya.
Arsjad juga menegaskan bahwa kerja sama ini menjadi awal yang baik bagi kemitraan Kadin dengan Bloomberg. Kolaborasi tersebut sangat penting untuk mendukung pemulihan ekonomi global, yang juga menjadi bagian dari misi Kadin.
Menurut rencana, KTT Bloomberg New Economy Forum (BloombergNEF) juga akan digelar di Bali sebagai bagian dari agenda sampingan (side event) G20 dan B20. “Karena itu, tahun ini menjadi sangat istimewa dan kami sangat senang menyambut KTT BNEF di Indonesia,” ungkap Arsjad.