Pemerintah kembali melanjutkan stimulus untuk para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar mampu bertahan di tengah pandemi. Bantuan itu, antara lain berupa subsidi suku bunga, bantuan langsung pembiayaan, juga memfasilitasi untuk masuk ke e-commerce alias marketplace.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional, Arsjad Rasjid mengungkapkan, kebangkitan perekonomian Indonesia bisa dimulai dari dukungan baik berupa pendanaan maupun dukungan teknis lain kepada pelaku UMKM.
“Pengembangan kewirausahaan dan kompetensi sangat diperlukan. Seperti yang kita ketahui bersama, kewirausahaan memegang peranan penting di dalam perekonomian kita, khususnya UMKM yang telah berulang kali membuktikan resilience-nya ketika terjadi krisis ekonomi,” ujar Arsjad.
Menurut Arsjad, Kadin dapat memainkan peran strategis dalam menjadi katalisator bagi pertumbuhan pengusaha nasional dan UMKM, termasuk pengembangan kompetensinya. Hal ini bisa dicapai melalui pendirian innovation hub untuk berbagi ilmu, pengalaman dan melakukan program mentoring kepada UMKM dan pengusaha muda. Kemudian, juga mendorong peningkatan kualitas dan kapasitas pengusaha melalui program vocational training.
Diungkapkan Arsjad, di era digital seperti saat ini, perlu mengakselerasi ekosistem usaha yang berbasiskan data dan ekonomi digital. “Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara kita berusaha dan berinteraksi dengan konsumen sehingga kita perlu beradaptasi untuk menjadi tetap relevan. Collaboration is better than competition,” ujar dia.
Ia juga mendorong semua pihak untuk terus mengembangkan kewirausahaan sosial dengan menerapkan pendekatan yang inovatif dan berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk memberikan dampak positif pada masyarakat, khususnya masyarakat kelas ekonomi bawah dan mereka yang terpinggirkan.
Untuk itu, Arsjad juga akan mendorong Kadin memainkan peranan dalam mengakselerasi transformasi society 5.0, demi mendukung percepatan industri digital 4.0. Di society 5.0, manusia memegang peranan yang lebih sentral, dan teknologi dimanfaatkan tidak hanya untuk kepentingan ekonomi, tapi juga untuk memecahkan masalah-masalah sosial yang ada.
Arsjad berkata, kunci untuk bangkit adalah pendanaan dan investasi. Karenanya setiap UMKM juga harus didorong agar tidak mengeluarkan biaya-biaya tambahan.
Arsjad pun mencontohkan holding mikro UMKM yang ke depan akan mempersiapkan pendanaan khusus untuk UMKM. Ini akan menjadi satu fondasi untuk memperkuat sektor tersebut. Namun pemberian bantuan pendanaan menurutnya, juga harus dilakukan berbeda-beda kepada pelaku industri, karena mereka memiliki masalah yang berbeda-beda.
Namun, Arsjad juga menegaskan jika kunci dari kebangkitan ekonomi adalah kesehatan. Atas dasar itulah, saat ini pemerintah fokus memulihkan kesehatan sehingga selanjutnya akan lebih mudah membangkitkan ekonomi. (VED)