Motivation letter adalah dokumen penting berupa surat pengantar untuk pengajuan program atau penawaran lainnya. Dalam dokumen ini, pelamar diminta memuat alasan dan motivasi dalam mengikuti program seperti beasiswa, pendaftaran studi atau riset, hingga pertukaran pelajar.

Menulis surat motivasi bukanlah sekedar formalitas. Biasanya, panitia seleksi benar-benar memperhatikan isi surat kita karena itu mencerminkan seberapa komitmen niat peserta untuk melamar. Kualitas surat mencerminkan dari karakter, tujuan, dan goal kita.

Ketika diminta untuk menyusun surat motivasi, panitia seleksi program Master memberikan peluang untuk menunjukkan kemampuan melalui dokumen yang ringkas. Di surat ini, kamu diharapkan bisa memberi gambaran yang menarik dan relevan tentang dirimu sendiri.

Motivation letter sangat penting karena para penyelenggara beasiswa tidak hanya memandang prestasi akademis, tetapi juga mencari individu dengan semangat dan motivasi tinggi. Jadi, bila kita ingin lolos seleksi, simak langkah jitu di bawah ini.

Mengenal struktur motivation letter yang baik

Seperti dalam menulis surat pada umumnya, ada 3 bagian penting dalam motivation letter, yaitu bagian pembuka, isi dan penutup.

Namun, disarankan untuk tidak membuat narasi yang umum atau mainstream, mengingat banyaknya pelamar beasiswa. Para penyeleksi tentu akan membaca surat dengan isi yang hampir sama.

Agar surat motivasi kita bisa sedikit berbeda, berikut ini tipsnya.

1. Bagian pembuka

Saat menulis surat motivasi, sangat penting untuk memikat pembaca sejak kalimat pertama. Daripada mengikuti pola konvensional dengan frase yang umum, seperti ‘dengan surat ini, saya bermaksud..’, lebih baik memulai dengan topik terkini atau latar belakang yang berkaitan dengan bidang studi yang kita tuju.

Buatlah suratmu terasa personal dan unik, dan selalu mulai dengan jawaban dari pertanyaan, “mengapa” kita tertarik dengan bidang studi tersebut, dan masukkan goal, pengalaman, dan observasi anda yang relevan.

Dengan cara ini, kita dapat membangun momentum sehingga penyeleksi akan tertarik dan antusias untuk terus membaca surat motivasi tersebut.

2. Bagian isi motivation letter

Bagian isi umumnya lebih panjang namun tetap padat. Bagian ini memberi kesempatan bagi kita untuk melakukan persuasi. Kamu dapat memulainya dengan menjabarkan pengalaman, motivasi dan tujuan mengikuti beasiswa.

Hindari menulis ulang apa yang sudah terlampir pada CV beasiswa untuk bagian ini. Sebaiknya gunakan kesempatan ini untuk menuliskan alasan kuat dan tujuan yang ingin dicapai.

Untuk meningkatkan peluang diterima, carilah tujuan yang sesuai dan selaras dengan karakteristik program beasiswa tersebut.

3. Bagian penutup

Pada bagian penutup, tuliskan closing statement yang menjelaskan mengapa memilih kita sebagai penerima beasiswa adalah keputusan yang tepat. Termasuk universitas dan bidang studi serta apa goal ke depannya.

Sampaikan dengan ringkas, tegas dan mengandung antusiasme terhadap kesempatan beasiswa yang akan diberikan. Jangan lupa untuk menyertakan ucapan terima kasih dan periksa kembali naskah surat pengantar kita.

Do & don’ts dalam membuat motivation letter

Menyusun motivation letter juga perlu trik khusus agar bisa berkesan. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membuat surat motivasi kita lebih meyakinkan bagi para penyeleksi untuk meloloskan kita ke tahap berikutnya.

1. Menjaga topik bahasan tetap fokus

Hindari bahasan yang melebar atau terlalu umum. Cobalah dengan membuat kerangka tulisan lebih dahulu agar bisa menentukan poin-poin kunci yang ingin disampaikan. Setelahnya, kembangkan dengan pemilihan gaya bahasa dan kata yang tepat.

2. Memberi sentuhan personal dan penjelasan yang spesifik

Ada beberapa cara untuk memberikan sentuhan personal pada surat motivasi. Di antaranya dengan beberapa teknik ini.

  • Menyisipkan ide atau pandangan pribadi terhadap topik yang kita angkat
  • Menggunakan contoh konkret dari pengalaman atau hasil riset kita sendiri
  • Menunjukkan pengetahuan yang relevan dengan bidang studi sasaran kita
  • Gunakan bahasa yang memberi kesan bersemangat dan sampaikan penjelasan dengan spesifik untuk menyampaikan hal-hal di atas

3. Menghindari kesalahan penulisan

Typo atau salah penulisan dapat meninggalkan kesan yang kurang baik tentang kecermatan dan ketelitian kita. Selalu periksa ulang naskah surat yang sudah dibuat dari segi penulisan maupun pilihan kata yang digunakan.

Jangan menulis terlalu banyak. Surat motivasi yang ideal memiliki panjang setengah halaman, dan tidak pernah lebih dari 1 halaman.

BACA JUGA: 5 Tips Menyusun CV Beasiswa yang Mumpuni, Langsung Lolos Seleksi

Membuat motivation letter bukan hanya sebagai dokumen pelengkap, tetapi juga bisa menjadi penentu keberhasilan dalam pengajuan program studi atau beasiswa. Semoga dengan tips di atas, semakin banyak generasi muda bangsa yang bisa mewujudkan cita-citanya menuntut ilmu setinggi langit demi menyambut Indonesia Emas.

You may also like

More in News