Menyiapkan dana darurat adalah langkah penting untuk menghadapi ketidakpastian finansial di masa depan.
Namun di lapangan, tidak sedikit yang mengeluhkan sulitnya menabung emergency fund, karena setiap hari terasa seperti ‘emergency’ dalam situasi ekonomi yang naik turun seperti saat ini.
Berikut ini adalah tips dari Arsjad Rasjid tentang bagaimana cara mengelola dana darurat dengan mudah, lengkap dengan contoh perhitungannya. Tips ini akan memudahkan kita dalam menerapkannya sehingga bisa membangun pengelolaan keuangan yang lebih sehat.
Daftar Isi
Hitung pengeluaran bulanan untuk menentukan dana darurat
Lakukan alokasi dana secara bertahap
Simpan dengan instrumen yang mudah dicairkan
Tips tambahan agar sukses meningkatkan saldo dana darurat
Hitung pengeluaran bulanan untuk menentukan dana darurat
Langkah pertama dalam menyiapkan dana darurat adalah menghitung pengeluaran bulanan. Catat pengeluaran rutin seperti biaya hidup sehari-hari, transportasi, cicilan, dan pengeluaran tak terduga.
Dari perhitungan ini, kita dapat menentukan rumus untuk mengetahui jumlah emergency fund yang dibutuhkan. Berikut ini gambaran perhitungan yang dicontohkan oleh Arsjad Rasjid.
- Single atau belum menikah: Jumlah dana darurat yang diperlukan adalah 3 kali pengeluaran bulanan.
- Menikah: Jumlah dana darurat yang perlu dikumpulkan adalah 6 kali pengeluaran bulanan.
- Berkeluarga (menikah dan memiliki anak): Jumlah dana darurat yang perlu dikumpulkan sebanyak 12 kali pengeluaran bulanan.
Banyaknya dana darurat tergantung dari seberapa kompleks tanggung jawab dan kondisi finansial yang diemban. Seperti banyaknya anggota keluarga, tagihan atau cicilan yang perlu dibayarkan.
Lakukan alokasi dana secara bertahap
Setelah memiliki gambaran emergency fund yang harus dikumpulkan, alokasikan dana dari penghasilan secara terukur. Contohnya, sisihkan 10% dari gaji untuk dana darurat.
Bila langkah ini belum memungkinkan, kita bisa mulai dari nominal yang lebih kecil di angka 3-5%. Kemudian secara bertahap, ditingkatkan sampai 10%. Yang paling penting adalah konsistensi dalam menyisihkan dana setiap bulannya.
Simpan dengan instrumen yang mudah dicairkan
Hal lain yang penting untuk diperhatikan adalah menyimpan emergency fund pada rekening atau aset yang mudah dicairkan. Salah satu rekomendasi dari Arsjad Rasjid adalah 50% di rekening tabungan, sisanya bisa melalui reksadana pasar uang.
Selain itu, pastikan dana ini dipisahkan dari rekening lain yang sifatnya operasional atau investasi. Sehingga transaksi di dalamnya tidak bercampur dan jumlahnya tetap terjaga saat kita butuhkan di situasi yang tidak terduga.
Tips tambahan agar sukses meningkatkan saldo dana darurat
Agar dana darurat bisa terkumpul dengan lebih cepat, ada beberapa langkah pengelolaan keuangan yang bisa dilakukan, di antaranya:
- Batasi pengeluaran tersier atau yang kurang penting
- Manfaatkan sebagian bonus atau THR dengan bijaksana, salah satunya sebagai tambahan dana darurat
- Manfaatkan fitur autodebet bila kita sulit menabung secara konsisten.
- Lakukan evaluasi pengeluaran secara berkala untuk mengetahui kebocoran pengeluaran
- Bila perlu, ambil pekerjaan sampingan atau freelance untuk mengimbangi tanggung jawab finansial dan pengeluaran kita.
- Memiliki coverage lain seperti asuransi dan BPJS sebagai bentuk perlindungan finansial untuk risiko tak terduga lainnya.
Mengelola dana darurat memang punya tantangan tersendiri. Mulai dari kondisi keuangan yang belum settle, tanggungan finansial yang beragam, hingga godaan untuk melakukan pengeluaran yang tidak perlu.
BACA JUGA: Arsjad Rasjid Berbagi Cara Mengelola Keuangan untuk Para Penerima Gaji Pertama
Dengan tips dana darurat ala Arsjad Rasjid di atas, semoga dapat membantu terwujudnya kondisi finansial yang lebih sehat dan dapat diandalkan di situasi yang tak terduga. Selamat mencoba.