News

Kadin Gelar Vaksinasi Massal bagi 15 Ribu Orang di Kendari

Arsjad Rasjid di Istana Kepresidenan Jakarta

Kerjha — Menggelar Musyawarah Nasional (Munas) VIII di Kendari, Sulawesi Tenggara, 30 Juni mendatang, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) juga akan menggelar vaksinasi massal untuk 15 ribu orang.

Upaya ini selain menjadi upaya aktif Kadin mendukung program vaksinasi yang digencarkan pemerintah, juga menjadi ikhtiar untuk mempercepat mencapai kekebalan komunal (herd immunity) dalam menghadapi pandemi Covid-19.

“Kami menghadap Bapak Presiden, pertama adalah melaporkan persiapan Munas Kadin, 30 Juni sampai 2 Juli di Kendari. Termasuk dalam kegiatan itu kita akan melakukan vaksinasi besar-besaran kepada 15 ribu orang,” ujar Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (28/6) siang.

Rosan yang didampingi dua Wakil Ketua Umum Kadin Anindya N. Bakrie dan Arsjad Rasjid menegaskan, pelaksanaan vaksinasi tersebut akan dilaksanakan di ruangan terbuka dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Rosan juga memaparkan tentang perkembangan pelaksanaan Program Vaksinasi Gotong Royong yang diinisiasi Kadin bersama para pelaku usaha. “Yang daftar dulu mencapai 28.400 perusahaan lebih, dengan jumlah 10,6 juta orang lebih. Batch pertama sebesar 500 ribu [vaksinasi] sudah dijalankan, itu di daerah Jabodetabek untuk industri manufaktur. Batch kedua sebesar satu juta sudah sampai, ini sudah mulai jalan di industri, terutama perbankan dan financial services,” terangnya.

Rosan juga menyampaikan, Presiden Jokowi meminta agar program vaksinasi dengan skema ini dapat berjalan seiring dengan program vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah.

Kadin, lanjut dia, melaporkan progres Vaksinasi Gotong Royong termasuk penyempurnaan-penyempurnaan yang telah dilakukan. “Arahan Bapak Presiden adalah bagaimana vaksinasi program dan Vaksinasi Gotong Royong ini bisa berjalan bersamaan sehingga target dari herd immunity bisa tercapai,” ujarnya.

Rosan menegaskan Kadin akan terus mengintensifkan vaksinasi ini, mengingat baru sekitar 500 perusahaan yang sudah menjalankan vaksinasi dari 28.400 perusahaan yang sudah mendaftar.

“Harapannya, vaksin datang lebih cepat sehingga vaksinasi juga bisa kita laksanakan semakin cepat dengan tetap mengacu kepada aturan yang ada,” tandasnya. (LIA)

You may also like

More in News