Pekan Raya Jakarta atau Jakarta Fair kembali hadir pada tanggal 12 Juni hingga 14 Juli 2024. Acara tahunan yang ditunggu banyak kalangan ini, mengusung tema “Jakarta Fair Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional di Indonesia,” dengan tujuan mendorong produk-produk dalam negeri untuk memajukan ekonomi nasional.

Pekan Raya Jakarta 2024 diresmikan pembukaannya oleh Presiden Jokowi. Pada momen tersebut hadir pula Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, dan Pejabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Jakarta Fair tidak hanya sekadar ajang hiburan, tetapi juga menjadi lokomotif ekonomi yang mendorong pertumbuhan. Berikut ini sejumlah informasi menarik tentang sejarah singkat Jakarta Fair, potensi pencapaian di tahun 2024, serta prestasi luar biasa di tahun-tahun sebelumnya.

Sejarah Jakarta Fair yang ternyata berawal dari usulan Kadin Jakarta era 1968

Pekan Raya Jakarta pertama kali diprakarsai oleh Syamsudin Mangan yang saat itu menjabat sebagai Ketua Kadin DKI Jakarta Raya. Ketika itu Kadin Jakarta juga dikenal sebagai Kadin Jaya atau Jakarta Raya dan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin pada 8 Januari 1968.

PRJ sendiri bisa dianggap sebagai legacy Kadin Jakarta untuk kota ini, bertepatan dengan perayaan ulang tahun Jakarta yang ke-441. Oleh karenanya, para peserta dalam PRJ ini terdiri dari para pelaku bisnis lokal dan UMKM di Jakarta, termasuk pedagang kerak telor, toge goreng, es selendang mayang, serta beragam hiburan rakyat.

Potensi Jakarta Fair 2024

Pada tahun-tahun sebelumnya, Pekan Raya Jakarta selalu mencapai hasil yang luar biasa. Tahun ini, Jakarta Fair memiliki potensi yang tak kalah besar. Berikut beberapa di antaranya.

Transaksi yang ditargetkan mencapai triliunan

Jakarta Fair selalu sukses menjadi media perputaran uang dengan jumlah fantastis. Untuk tahun 2024, pihak penyelenggara menargetkan transaksi sebesar Rp7,5 triliun, seperti yang diungkapkan Ralph Scheunemann dalam konferensi pers Kamis (6/6/2024). Ini menunjukkan bahwa acara ini memiliki potensi ekonomi yang sangat besar.

Kontribusi signifikan otomotif dan kendaraan listrik

Selain konser dan hiburan lainnya, sektor otomotif menjadi salah satu daya tarik terbesar masyarakat untuk berkunjung ke Jakarta Fair. Tahun ini, sektor otomotif masih akan menjadi primadona dengan antusiasme brand-brand mobil yang ingin bergabung, meski beberapa tidak bisa karena kuota sudah penuh. Ralph menambahkan jika area untuk otomotif diperlebar menjadi tiga aula karena ada tambahan kendaraan listrik.

Target jumlah pengunjung di Pekan Raya Jakarta 2024

Tahun ini, target pelaku usaha yang hadir sekitar 2.550 peserta. Dengan berbagai pelaku usaha yang ikut serta, acara ini diperkirakan akan menghadirkan berbagai produk dan inovasi baru yang menarik bagi pengunjung. Untuk jumlah standnya sendiri sekitar 1.550 yang berasal dari berbagai skala usaha, mulai dari perusahaan multinasional, usaha besar, UMKM, BUMN, hingga anjungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten. Para peserta ini nantinya akan memamerkan berbagai lini produksi unggulan masing-masing.

Kontribusi terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan

Dengan antusiasme pengunjung yang besar serta keikutsertaan berbagai pelaku usaha, Pekan Raya Jakarta juga melahirkan banyak lapangan pekerjaan. Hal ini selaras dengan penuturan Ralph yang mengatakan event semacam ini berkontribusi dalam ketersediaan lapangan pekerjaan, serta kesempatan bagi para pelaku usaha untuk turut andil dalam memajukan potensi inovasi serta kreativitas produk dalam negeri.

Cerita penggiat UMKM yang antusias mengikuti Jakarta Fair

Pada acara pembukaan kemarin nampak antusiasme dari para peserta penggiat UMKM. Misalnya Rini seorang pengrajin aksesoris seperti dompet dan lanyard. Kemudian ada pengusaha batik bernama Vina yang berasal dari Yogyakarta. Hingga Amin yang merupakan pembatik dari Pekalongan. Masing-masing dari mereka mengatakan merasakan manfaat ketika mengikuti acara ini. Mulai dari relasi dan pelanggan hingga promosi produk yang lebih baik.

Kontribusi Pekan Raya Jakarta terhadap perekonomian Indonesia

Pekan Raya Jakarta selalu menjadi event yang dinantikan setiap tahunnya. Berkat antusiasme yang tinggi, acara ini berhasil mencatatkan capaian-capaian luar biasa. Berikut adalah beberapa di antaranya.

Transaksi yang tercatat di tahun-tahun sebelumnya

Menurut laporan Tempo.co, pada tahun 2023, nilai transaksi yang terjadi mencapai sekitar Rp7,3 triliun, sementara pada tahun 2022, tercatat angka Rp7,2 triliun. Ini menunjukkan betapa besar dampak ekonomi yang dihasilkan oleh acara ini. Mengingat dua tahun sebelumnya, yaitu 2021 dan 2020, Pekan Raya Jakarta tidak digelar karena pandemi Covid-19, pencapaian ini sangat signifikan.

Antusiasme pengunjung dan peserta

Pada tahun 2023, pengunjung yang datang mencapai 6,3 juta orang, didukung oleh sekitar 2.500 penyewa dan 1.600 stan, dengan hampir separuhnya merupakan UMKM. Ini membuktikan bahwa Pekan Raya Jakarta selalu berhasil menarik minat besar dari berbagai kalangan.

BACA JUGA: Alasan Kenapa Mengikuti Pameran UMKM Itu Penting untuk Bisnis Anda

Bertahun-tahun digelar, Pekan Raya Jakarta selalu sukses menghadirkan hiburan dan wisata bagi masyarakat. Tak hanya itu, acara ini juga sukses menggerakkan ekonomi sehingga mencatatkan capaian angka yang luar biasa. Tahun ini, Jakarta Fair akan digelar selama kurang lebih 32 hari mulai dari tanggal 12 Juni hingga 14 Juli. Selain pameran hingga kuliner, acara ini juga akan dimeriahkan oleh konser musisi papan atas Indonesia, seperti Slank, Superman Is Dead, NDX AKA, dan lainnya.

You may also like

More in News