Di dunia bisnis, ‘terpeleset’ adalah hal yang biasa terjadi. Untuk mereka yang sudah paham, kegagalan adalah sesuatu untuk ditertawakan. Bukan untuk disesali, apalagi ditangisi karena mental seorang pengusaha itu harus kuat. Boleh jatuh, tapi daripada mengeluh, lebih baik bangkit dan kembali berusaha.
Begitu juga dengan seorang Arsjad Rasjid. Masyarakat Indonesia mengenalnya sebagai sosok pengusaha yang sukses. Bahkan sekarang dipercaya menjadi Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) untuk pasangan Capres dan Cawapres Ganjar-Mahfud.
Tetapi kesuksesan seorang Arsjad di dunia bisnis Indonesia bukan sesuatu yang gampang diraih. Sejak awal memulai usaha, ia sudah sering merasakan sakitnya ‘terpeleset’ oleh keputusan-keputusan yang salah. Meski kadang kesalahan tersebut diakibatkan oleh hal-hal di luar kemampuannya, tetapi itulah risiko dalam berusaha.
Boleh terpeleset, tapi tidak boleh menyerah
Hadir sebagai narasumber dalam podcast YouTube bersama Gita Wirjawan dengan tema ‘Bernegara dan Berbisnis di Tengah Machiavellianisme – Arsjad Rasjid | Endgame,’ Arsjad bercerita tentang pengalaman-pengalaman pilu sebagai pengusaha.
“One thing yang saya pikirin adalah bahwa nggak boleh give up. Karena saya percaya bahwa kalau di itunya (diusahakan) pasti ada sesuatu solusi,” kata Arsjad.
Itulah mental pengusaha yang diharapkan juga dimiliki oleh wirausahawan Indonesia. Terutama bagi pemilik unit usaha mikro, kecil serta menengah. Ketangguhan dalam berusaha, tidak gampang menyerah meski kadang kala langkah Anda bikin terpeleset dan membuat rencana bisnis amburadul.
“Jadi never give up, dan selalu saya pikir, energi positif. You must think that you can do it, you can do it, you can do it. And I believe in that kind of energy,” pesan Ketua Umum PB Perpani tersebut.
Pentingnya energi positif bagi pengusaha
Menurut Arsjad, dengan memiliki energi yang positif dalam berwirausaha, ia yakin juga akan memberi hasil yang positif.
“Karena energi positif itu, I’m thinking from the heart. Dari hati ke hati, gitu,” lanjutnya.
Kepada Gita Wirjawan ia mengungkap sebuah cerita saat rekan-rekan kerjanya sudah tampak menyerah dengan usaha yang mereka bangun. Kala itu perusahaannya issue The First Bond namun dengan ownership yang hanya 46% saja.
“Semua orang (bilang), ‘Mana mungkin?’ Eh, akhirnya we made it. Jadi ya, tadi. Ada aja jalannya” tutur Arsjad.
“I believe that. So far, Insyaallah,” timpalnya.
Energi positif yang diceritakan bukanlah omong kosong belaka. Bahkan Gita Wirjawan mengakui bahwa selama ia mengenal seorang Arsjad, dirinya selalu merasakan positivity tersebut.
“Lu tuh, energi positifnya terasa banget selama gue kenal lu,” tukas pria yang pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan tersebut.
“Nggak pernah gue melihat lu bad mood. Itu mungkin yang ngaruh. Hoki lu di situ,” imbuhnya.
Ada ungkapan yang menyatakan bahwa, ‘Manusia berusaha, Tuhan yang menentukan. Kesimpulannya, kegagalan adalah fitur wajib manusia. Kita bukanlah makhluk sempurna sehingga harus bersiap ketika apa yang kita inginkan tidak sesuai dengan kenyataan.
BACA JUGA: Diversifikasi Usaha adalah Strategi Bisnis Krusial, Ini Tips Timing-nya dari Arsjad Rasjid
Tetapi bukan berarti kita harus takut untuk terpeleset sehingga berhenti sampai di situ saja. Seperti Arsjad Rasjid yang pantang menyerah dalam berusaha, begitu juga kita. Yang paling penting adalah keyakinan untuk bangkit dan menilai segala hal dari sisi positif agar beban yang kita pikul jadi lebih ringan.