News

Diversifikasi Usaha adalah Strategi Bisnis Krusial, Ini Tips Timing-nya dari Arsjad Rasjid

Diversifikasi Usaha adalah Strategi Bisnis Krusial

Akhir-akhir ini, diversifikasi usaha adalah salah satu pilihan yang banyak dipilih oleh sejumlah perusahaan di Indonesia. Hal ini tak lepas dari adanya peralihan sumber daya energi, di mana negara kita secara perlahan mulai meninggalkan energi karbon menuju baru terbarukan.

Untuk Anda yang belum memahami istilah ini, diversifikasi usaha adalah upaya memperluas market dengan mengembangkan produk baru yang sesuai dengan pasar supaya bisa memiliki keunggulan dan mampu bersaing di pasaran.

Bisa dikatakan sebuah strategi operasional bisnis agar keuntungan yang diterima oleh perusahaan semakin besar. Kalau ditanya, kapan sih waktu yang tepat untuk melakukan keputusan penting ini? Mari kita dengarkan pendapat dari Arsjad Rasjid yang juga telah berpengalaman melakukan berbagai diversifikasi usaha.

Diversifikasi usaha adalah sebuah high-stake decision

Dalam konten terbaru yang dibagikan di media sosial Instagram miliknya, Arsjad menjelaskan bahwa sebelum melakukan diversifikasi usaha, perlu bagi para owner-nya untuk betul-betul memahami implikasi dari keputusan tersebut.

“Keputusan diversifikasi itu high-stake decision. Istilahnya, risikonya besar. Begitu pula dengan potensi reward-nya,” kata Arsjad mengawali sharing-nya tentang topik pengembangan produk baru ini.

Banyak contoh perusahaan di seluruh dunia yang menunjukkan bahwa strategi ini adalah keputusan yang tepat dalam mengembangkan, sekaligus memperlebar sayap perusahaan. Satu di antaranya yang disebut oleh Arsjad Rasjid adalah Procter and Gamble (P&G) yang memulai usahanya dari usaha lilin dan sabun rumahan, kini menjadi konglomerasi raksasa dengan berbagai produk yang ‘menghiasi’ rumah kita.

Apa saja pertimbangan sebelum diversifikasi usaha?

Seperti yang disebutkan oleh Arsjad sebelumnya bahwa diversifikasi usaha adalah sebuah keputusan yang bisa menghasilkan keuntungan berlipat, pun juga bikin perusahaan sekarat. Untuk itu, sangat perlu untuk mempertimbangkan secara matang ketika ingin melakukan langkah ini.

“Kita mesti mikir betul-betul keputusan untuk diversifikasi,” tegas sosok Ketua Umum PB Perpani ini.

Untuk para pelaku UMKM Indonesia yang memiliki keinginan melakukan diversifikasi usaha, ada enam pertanyaan dari Arsjad yang dikutip dari Harvard Business Review sebagai masukan sebelum mengambil keputusan.

  • Pertama, apakah keunggulan (competitive advantage) yang Anda miliki bila dibandingkan kompetitor saat ini?
  • Strategic asset apa yang dimiliki oleh perusahaan Anda sebagai pendorong kesuksesan di market baru?
  • Seperti apa kemampuan Anda untuk menyusul atau bahkan melampaui capaian kompetitor di pasar?
  • Akankah diversifikasi jadi memecah strategic asset yang perlu dipertahankan?
  • Apakah Anda nantinya hanya akan jadi pemain biasa di pasar baru atau mampu menjadi pemenang?
  • Terakhir, apa yang bisa Anda pelajari dari diversifikasi dan apakah sudah cukup terstruktur dalam mempelajarinya?

BACA JUGA: Tips Diversifikasi Usaha Menurut Arsjad Rasjid

Enam pertanyaan di atas harus bisa dijawab oleh Anda yang memiliki keinginan untuk melakukan diversifikasi usaha.

“Pikirkan matang-matang. Lakukan riset, studi, dan sebagainya sampai benar-benar siap,” tutup Arsjad.

You may also like

More in News