Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional
Arsjad Rasjid menyatakan, banyaknya populasi pengusaha sangat penting untuk menanggulangi permasalahan ekonomi bangsa. Masalahnya, jumlah pengusaha di Indonesia dirasa masih kurang.
“Indonesia masih kekurangan pengusaha,” kata Arsjad Rasjid pada acara pelantikan Pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DKI Jakarta, Sabtu, 17 April 2021.
Arsjad Rasjid mengingatkan semua pihak harus saling membantu untuk mendorong penambahan jumlah pengusaha di Indonesia.
“(Penambahan jumlah penguasaha) bisa membuat lapangan pekerjaan yang lebih besar. Dengan membuat lapangan kerja lebih besar, maka dapat mengurangi kemiskinan,” lanjut Arsjad.
Menurut Arsjad, pemerintah sejauh ini sudah sangat mendukung iklim berusaha agar tercipta lebih banyak lagi pengusaha di Indonesia.
Dia menyinggung kebijakan-kebijakan Menteri BUMN yang juga Ketua MES Erick Thohir, yang membuat perusahaan induk (holding) BUMN ultra mikro.
“Itu juga untuk membantu UMKM. Kita membuat fondasi sekaligus membuat usaha-usaha mikro kecil menengah,” katanya.
Arsjad menyebut dua hal yang menjadi kekurangan dari pengusaha di Indonesia adalah literasi digital. Hal tersebut, menurutnya, penting untuk keberlangsungan usaha di era modern ini. “Familiarization terhadap digitalisasi itu penting sekali. Di sini bagaimana unsur-unsur digital bisa membantu pengusaha,” terangnya.
Arsjad Rasjid yang juga juga kandidat ketua umum Kadin ini menjelaskan bahwa hal lain yang menjadi kekurangan pengusaha, khususnya pengusaha UMKM adalah literasi keuangan.
“Sesimpel membuat buku (catatan keuangan), itu penting sekali supaya bisa ada di perbankan,” ujar Arsjad. (VED)