Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid mengatakan, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten sangat berpotensi dikembangkan menjadi kawasan sentra ekonomi daerah.
“Kami yakin Lebak bisa dikembangkan menjadi kawasan ekonomi,” kata Arsjad saat mengunjungi Ketua Umum Kadin Banten Mulyadi Jayabaya di Lebak, seperti dikutip dari antaranews.com, Sabtu (8/5).
Arsjad yang juga calon ketua umum Kadin periode 2021-2026 ini mengungkapkan jika dirinya bersama telah Kadin Provinsi Banten telah melihat langsung potensi sumber daya alam (SDA) Kabupaten Lebak.
Melihat langsung kondisi di lapangan, Arsjad pun optimistis potensi itu dapat dikembangkan sebagai kawasan ekonomi baru. Nantinya, pemerintah bisa menetapkannya sebagai sentra ekonomi daerah dan diwujudkan menjadi kawasan ekonomi, seperti halnya di Batang, Jawa Tengah yang juga terdapat sentra ekonomi baru.
Jika ditetapkan sebagai kawasan sentra ekonomi baru, pemerintah juga akan turut memberikan insentif khusus. Untuk mewujudkan kawasan industri yang juga harus dilihat potensi alam dan pengembangan industrinya, Arsjad menyebutkan harus ada kerja sama yang kuat antara Kadin pusat dan Kadin daerah.
“Kita harus bermitra dengan pemerintah untuk membangkitkan pergerakan ekonomi daerah itu,” katanya.
Menurut dia, salah satu potensi di Kabupaten Lebak yang bisa dikembangkan, di antaranya sektor perikanan. Sumber potensi kawasan kelautan tersebut dapat menjadi kawasan industri perikanan, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kami melihat potensi SDA Banten luar biasa, baik sektor perikanan maupun pertambangan. Banten sendiri memiliki sumber emas,” terangnya.
Arsjad juga mengatakan, jika menjadi ketua umum Kadin Indonesia periode 2021-2026, dirinya akan membuat Kadin jadi lebih inklusif dan kolaboratif guna membangun kerja sama antara pengusaha dengan pemerintah, pengusaha dengan pengusaha, serta pengusaha besar dan pengusaha kecil.
Selain itu, lanjut Arsjad, Kadin juga harus terus berjuang di tengah pandemi Covid-19 untuk membangkitkan ekonomi nasional hingga ke sejumlah daerah.
Saat ini, kata dia, hampir semua sektor usaha terdampak Covid-19. Mulai perusahaan skala besar, menengah, hingga UMKM mengalami penurunan kinerja keuangan dan operasional.
Selama ini, menurut Arsjad, UMKM menjadi fondasi ekonomi Indonesia, sehingga perlu dikembangkan dan diberdayakan terutama di masa pandemi.
“Kami tentunya ingin membangun Kadin secara inklusif dan kolaboratif sebagai rumah kita bersama. Jika rumah itu tumbuh secara inklusif maka kita rangkul setiap pengusaha besar maupun pengusaha kecil hingga ke pelosok daerah,” katanya. (ELA)