Saat mengunjungi Kota Surakarta beberapa waktu lalu untuk kunjungan ke Kadin Kota Surakarta, Arsjad Rasjid menyadari bahwa SRC adalah bagian yang penting bagi sebagian UMKM di kota tersebut. Hal ini terungkap lewat obrolan santainya bersama dua Toko SRC yang sudah merasakan manfaat besar dari program tersebut selama bertahun-tahun.
Melalui video yang ia bagikan di kanal ‘Arsjad Rasjid’ yang bertema ‘‘Toko Kelontong Juga Bisa Sukses Lawan Minimarket Modern! | Nongkrong Bareng Arsjad di Toko SRC,’ Ketua Kadin Indonesia tersebut mengetahui besarnya peran SRC dalam membantu perkembangan UMKM. Dua narasumber, Ibu Retno dan Ibu Vero berbagi cerita dengan Arsjad Rasjid tentang berbagai manfaat positif menjadi Toko SRC.
Dimulai dari Ibu Retno yang memiliki Toko Theodora. Ia memulai bisnis toko kelontong sudah lebih dari 20 tahun lalu. Di awal usaha ia merasakan beratnya menjalankan toko tersebut. Apalagi dirinya juga tetap menjalankan kewajibannya sebagai Ibu Rumah Tangga. Perubahan ke arah yang lebih baik mulai Ibu Retno rasakan saat bergabung menjadi Toko SRC. Berbagai benefit mulai ia rasakan, di mana yang paling utama adalah omzet harian yang jauh lebih baik dari sebelum menjadi Toko SRC.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Ibu Vero, yang juga memiliki Toko Santoso. Perubahan yang lebih positif ia rasakan setelah menjadi Toko SRC, termasuk salah satunya adalah omzet jutaan Rupiah dalam sehari. Padahal toko tersebut ia dapatkan sebagai warisan dari orang tua dan dalam keadaan bangkrut. Namun berkat kerja keras dan dukungan dari SRC, kini Ibu Vero bisa merasakan manfaat dari Toko Santoso.
Dua cerita di atas merupakan bagian dari obrolan santai Arsjad Rasjid bareng Ibu Retno dan Ibu Vero. Dua pelaku usaha kecil dari Surakarta yang merasa terbantu dengan hadirnya SRC. Patut dicatat bahwa SRC ini bukan hanya di Surakarta saja. Program binaan UMKM tersebut bisa didapatkan oleh para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di seluruh Indonesia.
SRC adalah singkatan dari Sampoerna Retail Community. Ini merupakan program bantuan yang diinisiasi oleh PT HM Sampoerna Tbk. untuk memberikan bantuan kepada para pelaku usaha, terutama di sektor UMKM. Sasaran SRC adalah toko-toko kelontong di mana hal ini berkaitan dengan misi SRC dalam menjaga kearifan lokal Indonesia, Melestarikan keberlangsungan toko-toko kecil di tengah-tengah masyarakat yang sudah menjadi bagian dari tradisi negeri ini. Kini SRC terus berkembang dan kini menjadi salah satu komunitas toko grosir terbesar dengan lebih dari 225.000 Toko SRC di seluruh Indonesia dan 6.900 paguyuban SRC.
Dalam menjalankan bantuan, SRC memiliki banyak program dukungan bisnis yang berkelanjutan. Mulai dari penataan untuk display produk, manajemen toko, pengembangan bisnis, hingga pemerataan digital yang memudahkan penjual dan pembeli dalam bertransaksi.
Saat Arsjad Rasjid bertanya mengenai keuntungan yang didapat, Ibu Retno dan Ibu Vero menjelaskan bahwa menjadi Toko SRC adalah pilihan terbaik dalam membangun bisnis UMKM mereka. Beberapa manfaat tersebut adalah sebagai berikut.
Mendapatkan program pendampingan usaha
SRC bukan sekadar banner yang dipasang di depan toko. Toko SRC selebihnya juga bisa mendapatkan program pendampingan usaha karena memiliki konsep bisnis yang berkelanjutan. Agar pelanggan tidak bosan, Toko SRC akan diajarkan berbagai cara tentang manajemen atau penataan toko, membaca peluang bisnis, hingga melakukan ekspansi usaha.
Komunitas yang saling dukung
Ibu Retno dan Ibu Vero merupakan dua dari 225.000 Toko SRC yang tersebar di seluruh Nusantara. Dari ratusan ribu anggota tersebut ada ribuan paguyuban yang merupakan wadah bagi pelaku usaha tersebut.
Seperti cerita Ibu Retno dan Ibu Vero, Toko SRC lebih dari sekadar menambah teman. Mereka yang tergabung dalam paguyuban juga sering berbagi cerita atau ide usaha. Selain itu, paguyuban Toko SRC juga bisa menjadi tempat untuk mendapatkan solusi dan masukan dari setiap permasalahan yang dihadapi setiap anggotanya.
Menjadi identitas toko sehingga lebih dikenal masyarakat
Ibu Retno menjelaskan bahwa SRC adalah identitas bagi tokonya. Setelah bergabung menjadi Toko SRC, ia tak hanya mengubah tatanan produk, tapi juga tampilan interior yang disesuaikan dengan konsep warna SRC, putih dan merah. Hal Ini juga dilakukan oleh Toko SRC lainnya sehingga setiap warna dan identitas toko SRC adalah sama dan lebih mudah dikenal masyarakat.
Lebih modern dan digital dengan dukungan aplikasi AYO SRC
Toko SRC juga lebih melek digital karena salah satu bantuan SRC adalah sebuah aplikasi bernama AYO SRC. Dengan aplikasi ini pemilik toko akan semakin mudah dalam pengelolaan dan pengembangan bisnis mereka. Di sisi konsumen, AYO SRC juga memberi kemudahan dalam pembelian barang lewat sistem online serta penggunaan QR Code.
Berani bersaing dengan usaha sejenis yang lebih besar
Salah satu poin pertanyaan Arsjad Rasjid dalam video bertema ‘Toko Kelontong Juga Bisa Sukses Lawan Minimarket Modern!’ yaitu, “Apakah tidak takut bersaing dengan usaha-usaha sejenis yang lebih besar?”
Menjawab pertanyaan ini, Ibu Vero yang usahanya dekat dengan minimarket lain dengan tegas menyatakan bahwa tokonya ‘siap diadu.’ Keyakinan itu ada karena salah keuntungan menjadi Toko SRC adalah bisa menjual dengan harga ‘toko kelontong’ yang lebih murah. Selain itu juga ada tuntunan bagi para anggota dalam membuat promo yang menarik konsumen.
Hal senada juga disampaikan Ibu Retno. Ia mengatakan bahwa dalam memberikan pelayanan terbaik, motto SRC adalah Dekat, Hemat, Bersahabat. Lebih DEKAT karena ada di tengah-tengah masyarakat, harga yang lebih HEMAT, dan pemilik toko selalu siap menjadi sahabat berbelanja dengan pelayanan hangat dan ramah.
BACA JUGA: Arsjad Ngobrol Bareng Para Anggota Toko SRC dan Cerita Suka Dukanya
Lima poin di atas menunjukkan bahwa menjadi Toko SRC adalah sebuah manfaat yang menguntungkan, terutama bagi para pelaku UMKM yang memiliki toko kelontong. Dengan adanya bantuan untuk usaha yang berkelanjutan, para anggota tak perlu merasa khawatir untuk bersaing dengan kompetitor lain.
Untuk Anda yang memiliki toko kelontong, sudah siap menjadi Toko SRC?