News

ASEAN QR Code untuk Kemudahan Pembayaran Lintas Wilayah

ilustrasi asean qr code

Keinginan Ketua ASEAN BAC, Arsjad Rasjid untuk menjadikan Asia Tenggara sebagai episentrum ekonomi dunia tampaknya tidak main-main. Salah satu buktinya adalah dorongan bagi negara-negara peserta untuk menggunakan ASEAN QR Code demi kemudahan transaksi yang dilakukan di seluruh wilayah.

Hal ini ia sampaikan kala bertemu dengan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral se-ASEAN di Bali, akhir Maret lalu. Bagi Arsjad Rasjid, sudah waktunya ASEAN melakukan dialog dan kolaborasi yang lebih besar, khususnya demi kemajuan ekonomi digital dan ekonomi hijau. Selain itu,penggunaan ASEAN QR Code juga diharapkan mampu mengurangi risiko, sekaligus menjaga stabilitas keuangan serta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

ASEAN QR Code, kunci sukses pembayaran lintas batas

Kita pasti sering mendengar bahwa Pemerintah Indonesia dan ASEAN memiliki keinginan kuat untuk semakin memajukan negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Dengan adanya Kepemimpinan ASEAN-BAC yang saat ini ada di tangan Indonesia, Arsjad Rasjid, sebagai ketuanya ingin lebih mengedepankan sentralitas ASEAN sekaligus berinovasi menuju inklusivitas yang lebih besar.

Untuk mendukung langkah ini, ASEAN-BAC menghasilkan proyek-proyek legacy yang bertujuan untuk memberikan dampak yang langsung, konkret, dan berkelanjutan bagi masyarakat, yang berfokus pada UMKM sebagai penerima manfaat utama.

Dari banyak legacy projects, salah satu yang sangat diharapkan bisa berjalan dengan sukses adalah ASEAN QR Code di bawah pilar Transformasi Digital yang nantinya bakal menjadi jembatan untuk pembayaran lintas batas.

Demi keberhasilan tersebut, Yohanes Lukiman, Policy Manager ASEAN-BAC yang menangani isu transformasi digital dari perspektif bisnis, menganggap perlu adanya harmonisasi ASEAN QR Code untuk mendukung pertumbuhan UMKM melalui inklusi keuangan serta transaksi lintas batas yang bebas hambatan.

Harapannya, penggunaan ASEAN QR Code akan menekan biaya transaksi lintas batas serta meningkatkan customer experience, meminimalisir ketergantungan dan risiko terhadap nilai tukar asing melalui local currency settlement, serta yang paling penting memudahkan UMKM di mana pun di berbagai penjuru ASEAN untuk menerima pembayaran dari warga Asia Tenggara.

Yohanes Lukiman menganggap bahwa ASEAN memiliki ekonomi digital yang berkembang pesat. Karena itu, penting bagi negara-negara di kawasan ini untuk menciptakan ekosistem yang mendukung dan dinamis bagi UMKM termasuk startup untuk berinovasi. Caranya adalah dengan memberikan insentif seperti perlakuan pajak yang adil, penyederhanaan persyaratan lisensi, dan kemudahan prosedur kepatuhan. Karena itu, Arsjad berharap agar ada kerja sama antara pihak-pihak terkait untuk meningkatkan promosi pertumbuhan ekonomi dan menghadapi tantangan keuangan secara berkelanjutan.

“Untuk mencapai tujuan ini, kami akan terus bekerja sama erat dengan Sekretariat ASEAN serta menteri keuangan dan gubernur bank sentral untuk memastikan sektor swasta terlibat dalam mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mengatasi tantangan keuangan melalui transformasi digital dan pendanaan yang berkelanjutan di kawasan ini,” jelas Arsjad.

Transformasi digital dan keuangan untuk hadapi tantangan ekonomi global

Masyarakat Indonesia tentu sudah mengetahui betapa semakin mudahnya pembayaran dengan menggunakan QRIS. Hal yang sama ini juga diharapkan bisa digunakan oleh semua masyarakat Asia Tenggara lewat ASEAN QR Code. Arsjad Rasjid berpendapat bahwa terobosan baru di dunia digital dan keuangan ini bakal menjadi solusi terbaik menghadapi tantangan ekonomi global.

Dengan penggunaan ASEAN QR Code, akan lebih mudah bagi masyarakat dan pemerintahan untuk meningkatkan investasi, mempercepat inovasi, serta memudahkan pembangunan infrastruktur, baik secara nasional maupun regional.

BACA JUGA: Arsjad Rasjid: Dari Bisnis Batu Bara Menuju Energi Hijau

ASEAN QR Code juga bisa memperluas inklusi keuangan dan literasi digital terutama untuk UMKM sehingga nantinya akan lebih mudah bagi pengusaha mikro, kecil, dan menengah dalam mendapatkan akses ke modal dan berpartisipasi lebih besar di pasar.

You may also like

More in News