Acara Meritas Asia Regional Meeting yang digelar 23 Agustus 2024 lalu semakin menegaskan Peran Kadin Indonesia sebagai satu-satunya wadah pengusaha serta partner strategis pemerintah. Tak hanya itu, Kadin juga selalu berkomitmen untuk terus membantu perekonomian Indonesia meningkat dari waktu ke waktu.

Target terdekat yang ingin dicapai Kadin Indonesia adalah membantu pemerintah terpilih dalam menggapai pertumbuhan ekonomi setara 8%. Angka ini juga merupakan langkah pendukung untuk terwujudnya visi Indonesia 2045. Tentu tidak mudah, namun Kadin telah mempersiapkan berbagai langkah komprehensif untuk mencapainya.

Rekam jejak Kadin dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi

Setidaknya dalam tiga tahun terakhir Kadin melakukan berbagai aksi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Misalnya di 2021 Kadin memerankan peran vital dalam upaya pemerintah terus menaikkan ekonomi di masa pandemi melalui program vaksinasi Gotong Royong serta Rumah Oksigen.

Di 2022 Kadin menjadi tuan rumah B20 Indonesia di bawah Presidensi G20 Indonesia. Lalu di 2023 Kadin memimpin ASEAN Business and Advisory Council (ASEAN BAC), dan di tahun yang sama telah membuat White Book Peta Jalan Indonesia Emas 2045.

Di tahun ini salah satu fokus Kadin adalah membantu pemerintah terpilih dengan mempersiapkan sebuah White Paper.

White Paper menuju pertumbuhan ekonomi 8%

Pemerintahan terpilih akan mulai bekerja di bulan Oktober 2024 ini, oleh karenanya Kadin menyusun White Paper yang berisi rekomendasi terkait kebijakan ekonomi serta pembangunan di periode 2024-2029. White Paper ini merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak mulai dari komunitas bisnis, investor, hingga akademisi.

Tujuan dibuatnya White Paper ini tak lain untuk mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, serta membantu pemerintah baru dalam mengimplementasikan 17 program prioritas mereka. Kemudian yang tak kalah penting yakni untuk membantu Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi setara dengan 8%.

Pentingnya target 8%

8% yang menjadi target pemerintah baru bukan angka tanpa dasar melainkan merupakan bagian dari tonggak penting menuju Indonesia Emas 2045. Namun untuk mencapai visi tersebut Indonesia perlu berada di titik ini:

  1. Keluar dari jebakan pendapatan menengah (middle income trap)
  2. Pendapatan kapita naik dari $4.900 menjadi $13.00
  3. Menjadi ekonomi terbesar keempat di dunia berdasarkan Purchasing Power Parity

Angka 8% bisa dibilang cukup ambisius, namun jika melihat rekam jejak di masa lalu, target ini sebenarnya mungkin untuk dicapai. Lima kali Indonesia pernah mencatatkan pertumbuhan ekonomi di atas 8% dengan rekor tertinggi di 10,9% pada tahun 1978.

Strategi mencapai pertumbuhan ekonomi 8%

Ada beberapa langkah yang perlu diambil agar target pertumbuhan ekonomi setara dengan 8% dapat tercapai. Di antaranya sebagai berikut.

1. Mendorong industrialisasi

Peran industrialisasi tak hanya untuk membantu pertumbuhan ekonomi, namun juga demi memperkuat ketahanan nasional. Beberapa sektor yang perlu diperhatikan terkait industrialisasi ini misalnya energi terbarukan meliputi tenaga air, surya, biomassa, dan panas bumi. Kemudian manufaktur dengan mendorong teknologi industri 4.0 dan meningkatkan supply chain.

Lalu sektor ICT & digital yang meliputi infrastruktur 5G, cloud computing, serta AI. Serta industrialisasi di area pertanian dan perikanan.

2. Peran penting sektor swasta

Kontribusi dari pihak swasta juga akan turut membantu percepatan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%. Setidaknya ada tiga pendekatan Kadin terkait hal tersebut.

  • Menarik investasi dari perusahaan internasional yang masuk dalam Fortune Global 500 di mana umumnya mereka memiliki modal besar, teknologi yang canggih, dan talenta terampil.
  • Kolaborasi dengan perusahaan domestik untuk proyek-proyek menengah, seperti transisi energi terbarukan, proyek tembok laut, hingga pariwisata kelas atas.
  • Melibatkan UMKM yang juga merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.

3. Mempraktikkan seni “Good Neighbor”

Mengejar target 8% pertumbuhan ekonomi, Indonesia juga perlu mempraktikkan seni “Good Neighbor” yang diasosiasikan sebagai komitmen berkolaborasi dengan dunia komunitas internasional. Kadin sendiri mengimplementasikan hal tersebut melalui berbagai pertemuan, yang terbaru misalnya seperti Asia Zero Emission Community (AZEC), serta Borneo Economic Forum.

4. Pengembangan Human Capital

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi juga memerlukan dorongan dari dalam negeri, salah satunya dengan meningkatkan kualitas human capital di Indonesia. Mengingat Indonesia memiliki potensi besar dengan jumlah angkatan kerja paling banyak nomor empat di dunia.

Namun menuju titik tersebut perlu dilakukan beberapa upaya, di antaranya:

  • Meningkatkan ranking PISA Indonesia yang berada di posisi 68 pada tahun 2022, menjadi 20 besar di tahun 2045.
  • Meningkatkan nutrisi untuk generasi mendatang dengan berbagai program seperti makan gratis hingga revitalisasi sekolah. Kadin juga berinisiatif untuk membentuk Lembaga Peningkatan Kesehatan Gizi Indonesia.
  • Kadin juga terlibat aktif dalam Tim Koordinasi Nasional Vokasi melalui upaya pengembangan tenaga kerja hingga program magang internasional bagi siswa.

Menyelaraskan regulasi di berbagai level pemerintahan

Banyaknya regulasi yang tumpang tindih dan kontradiktif di berbagai tingkat pemerintahan bisa berdampak negatif pada bisnis nasional dan investasi asing. Oleh karenanya penyelarasan ini perlu dilakukan. Indonesia sendiri saat ini sedang berupaya bergabung dengan OECD (Organization of Economic Cooperation and Development) yang dapat digunakan sebagai pendorong reformasi regulasi dan kebijakan di Indonesia.

BACA JUGA: Kadin Indonesia Siapkan White Paper Kebijakan Ekonomi untuk Program Pemerintahan 2024-2029

Target 8% pertumbuhan ekonomi merupakan langkah yang berani. Namun dengan memberdayakan semua sektor serta key enabler yang ada, angka tersebut bukan hal mustahil untuk dicapai. Di samping dalam catatan sejarah, Indonesia pernah berhasil beberapa kali melakukan hal serupa.

You may also like

More in Kadin