Perjalanan karir seorang Arsjad Rasjid tak bisa lepas dari kata Indika. Tentu saja, ini adalah nama dari perusahaan yang mengiringi kehidupannya setelah memantapkan hati menjadi seorang pengusaha. Berawal dari Indika ini pula, Arsjad Rasjid kemudian memegang kendali pada lembaga yang berkaitan dengan perekonomian Indonesia, yaitu Kadin Indonesia. Dipercaya sebagai Ketua Kadin, ia memiliki fokus utama mengembangkan para pengusaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Salah satu kesibukan Arsjad Rasjid saat ini adalah juga menjadi Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk. Sebuah korporasi yang kini menjadi perusahaan investasi terdiversifikasi terkemuka di Indonesia. Berdiri sejak tahun 2000, perusahaan yang akrab disebut Indika Energy tersebut bergerak di berbagai bidang. Mulai dari eksplorasi lapangan untuk sumber daya, produksi perdagangan dan batu bara, jasa energi, infrastruktur energi, logistik, eksplorasi mineral, hingga yang terbaru dan dibangun untuk masa depan Indonesia, yaitu bisnis hijau.
Yang menarik, Indika Energy juga memiliki komitmen untuk mendukung impian Indonesia menuju net zero emission di tahun 2060. Sebuah rencana ambisius yang mutlak harus dilakukan demi pembangunan yang berkelanjutan. Menciptakan masa depan yang lebih baik, bersih, dan hijau bagi generasi penerus kita.
Salah satu wujud nyatanya adalah dengan memulai perubahan, mengurangi penggunaan energi fosil sebagai penghasil energi dan mendiversifikasi usaha ke energi baru terbarukan. Bahkan Indika Energy telah mempersiapkan sebuah motor listrik dengan desain futuristis bernama ALVA yang nampaknya, dalam beberapa tahun ke depan, akan menjadi andalan transportasi masyarakat Indonesia.
Sejarah PT Indika Energy Tbk. sangat panjang dan unik. Salah satu keunikan tersebut adalah penggunaan nama Indika yang ternyata merupakan gagasan dari Arsjad Rasjid. Seperti apa ceritanya hingga Indika menjadi perusahaan yang dikenal, tak hanya nasional tapi juga internasional?
Cerita tersebut bermula dari keinginan Arsjad Rasjid untuk memiliki usaha sendiri. Meski sudah bekerja di sebuah perusahaan otomotif asal Jepang, ada keinginan kuat seorang Arsjad muda untuk menjadi pengusaha. Hal itu ia ungkapkan di depan Dr. Dripa Sjabana saat bincang-bincang santai di kanal YouTube MESSAGE Podcast.
Arsjad berkata bahwa usaha pertamanya gagal total. Pada saat itu ia menjadi investor bagi seorang teman yang ingin membuka usaha.
“Akhirnya jebol. Kenapa? Mungkin karena saya nggak ‘ikutan,’ kan? Ikutan investasi saja,” kata Arsjad.
Namun kegagalan di awal usahanya tersebut dianggap sebagai sebuah pelajaran bagi Arsjad Rasjid. Sempat terpikir mengenai pemasukan bulanan, ia tetap memantapkan diri untuk menjadi pengusaha.
“Akhirnya, waktu itu (tahun) ‘95, saya mulai masuk usaha. Itu mulai bisnis. That’s how I actually started,” kisah Arsjad.
Kembali menjadi seorang pebisnis, kali ini Arsjad Rasjid mempercayai dirinya sendiri. Kali ini usahanya bergerak di bidang komputer. Di bawah panji PT Prabu Wahana, yang merupakan cikal bakal Indika saat ini, Arsjad Rasjid memasarkan smart card dan penjualan mesin Electronic Data Capture (EDC).
Yang menarik, perjalanan PT Prabu Wahana cukup singkat. Arsjad merasa bahwa nama tersebut kurang mendunia. Hal tersebut ia ungkapkan kepada rekan bisnisnya. Ia mengungkapkan keinginannya untuk mengganti nama perusahan tersebut.
“Kurang keren, Bro. Kalo kita mau mendunia, kalau kita (punya) mimpi, kita pengen bikin kayak SONY, dong. Yang namanya sesuatu, gitu, kan? Akhirnya kita cari nama. Keluarlah nama Indika,” lanjut pria lulusan Pepperdine University tersebut.
BACA JUGA: Nilai-nilai Moral yang Ditanamkan Arsjad Rasjid di Indika Energy
Menurut Arsjad, Indika merupakan sebuah singkatan dari beberapa kata, yaitu (IN)dustri Multime(DI)a dan Informati(KA).
“Malah tidak ada hubungannya sama tambang, ya,” timpal Dripa Sjabana.
Pada akhirnya, sebuah perusahaan yang dulunya hanya bergerak di bidang komputer, kini semakin masif dan meluas. Bahkan Indika kini menjadi grup dengan puluhan perusahaan yang bergerak di berbagai bidang bisnis.