CV beasiswa merupakan salah satu dokumen yang biasanya menjadi prasyarat pendaftaran beasiswa. Baik itu beasiswa yang berasal dari kampus, maupun lembaga-lembaga penyelenggara beasiswa.

CV beasiswa merupakan alat untuk merangkum berbagai pencapaian dan kompetensi yang kita dimiliki. Dengan CV yang terstruktur dengan baik, kita dapat menunjukkan potensi, dedikasi, dan kualifikasi kita kepada pemberi beasiswa, sehingga memperbesar kemungkinan kita untuk meraih pendanaan pendidikan.

Jumlah beasiswa yang tersedia untuk program S1 di Indonesia memang cukup banyak. Namun jumlah peminat beasiswa ini pun tidak sedikit. Sehingga kompetisi untuk mendapatkan beasiswa di Indonesia sangat ketat. Oleh karena itu, sangat penting untuk melengkapi dokumen yang diperlukan dan selalu memperbarui draft riwayat hidup kita.

Nah, agar CV beasiswa kita dilirik oleh penyelenggara dan bisa lolos seleksi, coba terapkan beberapa tips berikut ini.

Apa itu CV Beasiswa?

CV Beasiswa adalah Curriculum Vitae (CV) yang dibuat untuk melamar beasiswa. Dokumen ini merangkum informasi tentang riwayat pendidikan, prestasi akademik, dan riwayat organisasi.

Selain itu, biasanya pelamar beasiswa juga mencantumkan aktivitas lain yang relevan. Misalnya kegiatan ekstrakurikuler, keterampilan, minat, dan proyek-proyek atau aktivitas sosial yang relevan dengan bidang studi.

Dokumen ini sangat penting karena menjadi salah satu acuan bagi penyelenggara program saat menyeleksi calon penerima beasiswa.

Cara menyusun riwayat hidup untuk pengajuan beasiswa

Membuat curriculum vitae untuk beasiswa bukan hal yang sulit. Namun, akan lebih efektif bila kita memastikan isinya sesuai dengan kualifikasi dan persyaratan dari penyelenggara beasiswa.

Berikut ini adalah beberapa tips supaya CV beasiswa kita bisa lolos seleksi.

1. Buat CV Beasiswa lebih simple dan minimalis

Tampilan resume dapat mempengaruhi penilaian para pemberi beasiswa. Pilih desain yang rapi dan bersih agar tidak mengganggu fokus pembaca. Gunakan pula format dan font yang mudah dibaca.

● Desain yang rapi dan berkesan clean

Pilih desain yang minimalis dan berkesan ‘clean’ sehingga tidak mengganggu fokus penilai saat membaca informasi penting di resume kita. Berikan kesan seprofesional mungkin, jelas dan terukur.

● Penggunaan format dan font yang mudah dibaca

Gunakan format yang konsisten dan jenis font standar agar memudahkan penilai untuk membaca. Beberapa jenis font seperti huruf latin, atau miring, dapat mempengaruhi kelancaran dan kenyamanan saat dibaca.

2. Perbanyak informasi yang relevan dengan kebutuhan beasiswa

Agar resume terlihat rapi, gunakan bullets dan nomor daripada paragraf panjang. Sertakan informasi yang relevan dengan kebutuhan beasiswa, seperti riwayat pendidikan, aktivitas/komunitas yang diikuti, dan prestasi yang berhubungan dengan jurusan. Berikut ini adalah beberapa jenis informasi yang penting untuk disertakan ke dalam CV.

● Riwayat pendidikan

Berisi riwayat pendidikan dasar mulai dari pra sekolah, Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah. Buat penjelasan sepanjang 50-70 kata, serta rincian riwayat pendidikan dalam bentuk list di bawahnya.

● Aktivitas/komunitas yang diikuti

Masukkan juga kegiatan yang sesuai dan dapat menarik dan relevan bagi penyelenggara beasiswa, misalnya komunitas, proyek-proyek atau aktivitas sosial yang pernah diikuti.

● Prestasi yang berhubungan dengan jurusan

Sertakan prestasi akademik, maupun non akademik yang sekiranya bisa menjadi nilai tambah untuk pengajuan beasiswa.

Tak kalah penting, pastikan kita menuliskan semua informasi dengan jujur. Tidak perlu dilebih-lebihkan agar tidak menjadi masalah di kemudian hari.

3. Buat seringkas mungkin, namun tetap informatif

Cara penulisan dan bahasa yang kita gunakan juga berpengaruh dalam penilaian terhadap kelayakan sebagai penerima beasiswa. Gunakan bahasa yang baik, sopan dan jelas.

Jika perlu menulis dalam Bahasa Inggris, pastikan bahwa penulisan sudah sesuai dengan kaidah. Kita bisa menggunakan bantuan tools atau aplikasi berbasis AI untuk memastikan ketepatan grammar yang digunakan.

Masukkan informasi selengkap mungkin, akan tetapi pastikan juga tetap ringkas. Idealnya CV tidak boleh lebih dari 2 halaman.

4. Lakukan proofread

Jangan lupa baca ulang CV yang kita buat untuk meminimalisir kesalahan informasi dan memastikan kelayakan dokumen tersebut sebelum dikirimkan. Bila perlu, minta bantuan orang lain untuk melakukan proofread terhadap CV yang kita buat.

Pastikan informasi yang kita sertakan sudah sesuai dan diperbarui (apabila CV sudah pernah dipakai sebelumnya.

5. Dalam CV Beasiswa, sertakan kontak terbaru

Terakhir, masukkan contact person terbaru yang bisa dihubungi bila sewaktu-waktu pihak pemberi beasiswa memberikan kabar. Kontak yang diberikan bisa berupa nomor handphone dan juga email khusus agar lebih mudah mengaksesnya.

Jangan sampai kehilangan kesempatan emas karena tidak mengupdate atau tidak teliti saat memasukkan kontak yang bisa dihubungi.

Dengan menerapkan cara di atas, sudah cukup memenuhi standar penyusunan CV untuk kebutuhan pengajuan beasiswa. Bila ingin formatnya lebih kreatif, pastikan tidak menyulitkan pihak pemberi beasiswa untuk melakukan asesmen.

BACA JUGA: 5 Tips Menghemat Biaya Kuliah Tanpa Mengorbankan Kualitas Pendidikan

Semoga dengan cara membuat cv beasiswa di atas, bisa membantu kelancaran proses penerimaan beasiswa yang sedang Anda lakukan. Tetap semangat mengejar pendidikan setinggi-tingginya untuk Indonesia yang lebih maju.

You may also like

More in News