Pernah mendengar istilah book smart vs street smart? Kedua istilah ini mengacu pada kecerdasan seseorang, namun dengan pendekatan yang berbeda dalam menyelesaikan masalah.

Orang dengan kepribadian book smart atau street smart memiliki pendekatan berbeda dalam menelaah atau melakukan pemecahan masalah. Orang dengan kemampuan book smart cenderung kuat dalam teori dan akademik, sementara street smart pandai melihat peluang berdasarkan intuisi dan pengalaman yang dimiliki.

Arsjad Rasjid membahas book smart vs street smart agar kita dapat memahami bagaimana cara memanfaatkan potensi kecerdasan yang dimiliki, serta strategi mengatasi kelemahan yang dimiliki satu sama lain agar dapat menjadi potensi mencapai kesuksesan.

Definisi book smart vs street smart

Secara sederhana, book smart didefinisikan sebagai kecerdasan akademik yang membuat seseorang memiliki pemahaman mendalam terhadap teori, konsep, buku serta sumber pendidikan formal lainnya. Hal ini membuat mereka unggul dalam analisa, berpikir logis serta penelitian.

Sedangkan orang dengan kemampuan street smart adalah mereka yang ditempa oleh pengalaman, terutama dalam hal praktikal di lapangan. Orang-orang dengan kemampuan ini, memiliki kemampuan membuat strategi, membaca situasi serta memecahkan masalah dengan lebih tangkas dan adaptif.

Plus dan minus pribadi book smart atau street smart

Dari definisi di atas, kita akan menelaah lebih lanjut mengenai plus minus menjadi book smart atau street smart. Dengan demikian, kita dapat mengenali potensi dan kecenderungan diri yang perlu diasah maupun diperbaiki.

Kelebihan street smart:

  • Terampil dan adaptif dalam menghadapi situasi sulit dan menantang
  • Banyak belajar dari pengalaman, terutama kesalahan dan kegagalan
  • Adaptif dan kreatif dalam memecahkan masalah atau menemukan solusi
  • Fleksibel dan kontrol diri yang baik dalam berbagai situasi, terutama kondisi darurat

Kekurangan street smart:

  • Kurang berbasis data atau fakta ilmiah dalam melakukan sesuatu
  • Kurang didasari landasan teori yang penting untuk pengambilan solusi atau keputusan jangka panjang
  • Dapat terjebak dalam mindset yang konservatif dan sulit terbuka pada standar atau pakem seperti SOP

Kelebihan book smart

  • Memiliki basis teori, data dan fakta ilmiah yang kuat dan mendalam, membuat mereka mampu memecahkan masalah secara sistematis.
  • Memiliki keunggulan dalam analisa, berpikir kritis dan baik dalam akademik

Kekurangan book smart

  • Kurang terampil dalam menghadapi situasi yang membutuhkan tindakan spontan dan membutuhkan respon cepat
  • Dalam beberapa pertimbangan dan perspektif, seringkali terpaku pada teori
  • Kurang adaptif pada situasi atau medan yang tidak sesuai dengan teori atau pengetahuan yang dipelajari.

Peluang dalam mencapai kesuksesan

Meski kemampuannya berbeda, Arsjad Rasjid menekankan bahwa kedua jenis kecerdasan ini memiliki peluang yang sama untuk mencapai kesuksesan masing-masing.

Pribadi yang memiliki kemampuan sebagai book smart, punya potensi dalam menaklukkan dunia profesional. Hal ini karena mereka memiliki pemahaman kuat terhadap teori dan konsep, sehingga memungkinkan untuk mendalami bidang-bidang yang membutuhkan spesialisasi khusus serta membutuhkan kemampuan intelektual. Seperti bidang keuangan, hukum, analis maupun ilmu pengetahuan.

Lain halnya dengan orang-orang street smart yang memiliki kemampuan adaptif serta kecerdasan praktikal. Hal ini membuat mereka ahli dalam mengenali bahasa tubuh, mengelola hubungan interpersonal serta berani mengambil risiko. Oleh karena itu, orang-orang ini seringkali sukses dalam profesi yang mengandalkan persuasi dan negosiasi. Seperti posisi marketing atau wirausaha.

Mengubah Kelemahan Menjadi Kekuatan

Arsjad mengingatkan bahwa kunci kesuksesan adalah ketika kita tidak berhenti belajar dan terus adaptif. Dalam hal ini, baik book smart maupun street smart sama-sama perlu melengkapi kemampuan mereka dengan mengisi aspek ketidaksempurnaan.

Mereka yang tergolong book smart, dapat meningkatkan keterampilan praktis dan sosial agar lebih fleksibel dalam menghadapi ketidakpastian maupun situasi tak terduga. Di antaranya dengan melibatkan diri pada proyek lapangan maupun komunitas untuk mengasah. kemampuan berkomunikasi, pengambilan keputusan serta negosiasi.

Sedangkan para street smart, dapat memperdalam wawasan akademik dan pemahaman akan konsep maupun teori. Dengan demikian, ke depannya tidak hanya mengandalkan intuisi, tapi juga memiliki dasar pengetahuan yang relevan. Caranya bisa dengan mengikuti kursus online, pembelajaran formal atau membaca buku yang dapat menambah pengayaan ilmu

BACA JUGA: Arsjad Rasjid Ungkap Beberapa Meta Skill Penting untuk Generasi Z, Apa Saja Itu?

Book smart vs street smart memang memiliki kemampuan yang berbeda. Namun, bukan tidak mungkin bahwa keduanya dapat memberikan dampak yang besar bila saling berkolaborasi. Selain itu, masing-masing juga dapat mengimbangi kapabilitas mereka dengan mengasah aspek yang menjadi kekurangan untuk mencapai kesuksesan jangka panjang.

You may also like

More in News