Growth mindset adalah salah satu prinsip kunci untuk mencapai kesuksesan dan menghadapi tantangan di tengah era perubahan.
Dr. Carol Dweck dari Stanford University mengemukakan bagaimana memiliki mindset tersebut dapat membuat seseorang terus mengeksplorasi diri, keluar dari zona nyaman dan mampu melihat tantangan atau kegagalan sebagai peluang. Hal ini berbeda dari fixed mindset yang meyakini bahwa kemampuan mereka ada sejak lahir, tanpa motivasi untuk terus mengasahnya.
Di sisi lain, Arsjad Rasjid mengatakan growth mindset adalah mentalitas yang membuat seseorang mampu comeback stronger dari keterpurukan. Bagaimana mengembangkan pola pikir berkembang dalam diri, terutama dalam masa krisis? Simak penjelasannya di bawah ini.
Daftar Isi
Mengembangkan growth mindset: Modal ketangguhan yang berkelanjutan
Peran growth mindset untuk menghadapi tantangan dan kegagalan
1. Kegagalan sebagai feedback perbaikan
2. Mengambil pelajaran dari kesalahan
3. Membangun jiwa yang adaptif dan memiliki resiliensi
Strategi mengembangkan growth mindset
1. Ubah POV tentang tantangan dan kegagalan
2. Lakukan refleksi dan evaluasi
3. Bangun kebiasaan positif
Mengembangkan growth mindset: Modal ketangguhan yang berkelanjutan
Dr. Carol Dweck membahas dalam bukunya “Mindset: The New Psychology of Success” tentang perbedaan growth mindset dan fixed mindset. Carol membahas pentingnya mengubah pola pikir dari menetap (fixed) menjadi berkembang (growth).
Individu dengan fixed mindset akan cenderung menghindari tantangan dan enggan beranjak dari zona nyaman karena meyakini bakat dan kemampuan yang mereka miliki sejak lahir sebagai sesuatu yang menetap. Hal ini menciptakan karakter yang kurang terbuka pada kritik dan masukan, serta mempengaruhi mekanisme respon terhadap kegagalan.
Dengan growth mindset, individu akan lebih terdorong untuk belajar dan mengasah kemampuan yang telah dimiliki sehingga dapat lebih adaptif dan relevan dalam menghadapi perubahan dan kegagalan.
Peran growth mindset untuk menghadapi tantangan dan kegagalan
Menjalani hidup tentu tidak lepas dari tantangan dan kegagalan. Untuk dapat mengatasi hal tersebut, membutuhkan pola pikir yang lebih terbuka dan fleksibel.
Mengembangkan pola pikir dari menetap menjadi bertumbuh dapat memberikan beberapa manfaat seperti di bawah ini.
1. Kegagalan sebagai feedback perbaikan
Seringkali orang melihat kegagalan sebagai bentuk ketidakmampuan diri, sehingga mudah menyerah dan enggan mencoba kembali. Dengan semangat ingin bertumbuh, pola pikir growth mampu mengambil hikmah dan belajar dari kegagalan dan bangkit dari kondisi tersebut. Misalnya dengan melakukan evaluasi diri, belajar dari orang lain atau terus menggali strategi yang efektif untuk diterapkan.
2. Mengambil pelajaran dari kesalahan
Kesalahan adalah hal yang memalukan bagi individu yang masih memiliki fixed mindset, sehingga seringkali menutupi atau tidak ingin mengakuinya. Hal inilah yang menjadikan seseorang sulit terbuka pada kritik dan masukan.
Growth mindset membantu kita untuk mengakui kelemahan personal dan memaafkan diri sendiri. Dengan demikian, kita dapat melihat feedback atau kritik yang ada sebagai bagian dari pembelajaran. Sikap mental ini mendorong seseorang lebih fokus pada proses yang bernilai dan melihat hasilnya sebagai bonus.
3. Membangun jiwa yang adaptif dan memiliki resiliensi
Mengembangkan growth mentality juga dapat membangun fleksibilitas diri terhadap perubahan dan tantangan yang terjadi. Kita terlatih untuk keluar dari zona nyaman dan menikmati proses pembelajaran yang terjadi.
Di samping itu, orang dengan growth mindset selalu terpacu untuk mencari tantangan baru untuk dapat meningkatkan kapabilitas dan ketahanan hingga mencapai target dan kesuksesan yang diharapkan.
Strategi mengembangkan growth mindset
Carol Dweck mengatakan bahwa growth mindset dapat dibentuk dan dikembangkan. Berikut ini adalah beberapa strategi menumbuhkan sikap mental untuk bertumbuh dan terus belajar.
1. Ubah POV tentang tantangan dan kegagalan
Walau terasa tidak nyaman, tantangan dan kegagalan membuka jalan untuk perubahan yang lebih baik. Agar tidak mudah menyerah, ubah fokus dari hanya melihat hasil akhir menjadi lebih menghargai proses dan usaha yang yang dilakukan.
2. Lakukan refleksi dan evaluasi
Dokumentasikan pembelajaran dan pencapaian agar lebih mudah dalam mengidentifikasi area yang perlu perbaikan dan mana yang perlu dikembangkan. Dengan melakukan evaluasi secara berkala, kita sedang membangun habit-habit kecil yang dapat berdampak besar untuk kesuksesan di masa mendatang.
3. Bangun kebiasaan positif
Ciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan, seperti berkomunitas atau berkolaborasi. Kebiasaan ini membantu membuka wawasan belajar maupun sosial sehingga melatih kita melihat berbagai perspektif, inspirasi, kritik yang membangun hingga menciptakan strategi yang inovatif.
BACA JUGA: Growth Mindset: Strategi Pengusaha Muda Bangkit dari Kegagalan
Growth mindset dapat membantu seseorang mencapai potensi maksimal mereka dan lebih tangguh dalam menghadapi era yang berubah dengan cepat. Dengan memahami konsep di atas, kita dapat menghargai kesalahan dan kegagalan sebagai proses belajar yang mendukung pertumbuhan diri yang lebih baik.














