Beranjak dewasa adalah perjalanan hidup yang cukup kompleks, karena seseorang akan dihadapkan pada berbagai tantangan dan keputusan sulit. Salah satu tantangan tersebut adalah kapan harus melepaskan dan kapan harus mempertahankan.
Taylor Swift dalam salah satu pidatonya mengatakan “catch and release” adalah bagian dari proses pendewasaan yang akan membawa kita pada babak-babak baru, dan membuat kita bisa berkembang menjadi individu yang lebih matang dan bijaksana.
Arsjad Rasjid sepakat bahwa beranjak dewasa membuat kita perlu melalui beberapa proses yang bisa membentuk karakter dan diri kita. Ia pun memiliki nasihat tentang bertahan dan melepaskan yang bisa membuka wawasan kita tentang hikmah kedua hal tersebut, seperti di bawah ini.
Daftar Isi
Beranjak dewasa: tentang mempertahankan dan melepaskan
Proses membuat keputusan: belajar memilih dan memilah
1. Mengenali situasi
2. Mendengarkan intuisi
3. Konsultasi dengan orang lain
4. Menimbang manfaat dan konsekuensi
5. Mempertimbangkan nilai dan tujuan
Beranjak dewasa: tentang mempertahankan dan melepaskan
Mempertahankan atau melepaskan merupakan bagian dari proses menuju kematangan melalui keputusan yang krusial, seperti dalam hal pendidikan, karir atau hubungan.
“Catch” yang dimaksud oleh Taylor Swift adalah tentang mempertahankan sesuatu yang berharga bagi kita. Keputusan ini mencerminkan komitmen, dedikasi, dan ketekunan.
“Release” adalah tentang melepaskan. Arsjad memahami bahwa melepaskan sesuatu sering terdengar menakutkan. Namun keputusan ini juga bisa memberikan ruang untuk berkembang, karena kita menyadari bahwa perubahan diperlukan untuk bisa terus melangkah.
Proses membuat keputusan: belajar memilih dan memilah
Dalam hidup, kita tidak lepas dari proses pengambilan keputusan. Untuk itu, Arsjad menghimbau kita untuk belajar mengenali kebutuhan diri, sehingga kita dapat memilih dan memilah apa yang perlu dipertahankan atau dilepaskan.
Beberapa langkah di bawah ini dapat membantu kita dalam mempertimbangkan keputusan terbaik.
1. Mengenali situasi
Evaluasi keadaan serta situasi yang sedang dihadapi. Kenali konteks permasalahan, bagaimana situasi kita saat menghadapi kondisi tersebut, serta pilihan apa saja yang kita miliki untuk bisa mengatasinya dengan meminimalisir risiko.
2. Mendengarkan intuisi
Ada kalanya, intuisi dari dalam diri kita bisa menjadi petunjuk dalam mengambil keputusan. Mendengarkan diri sendiri juga bagian dari pendewasaan serta melatih pendirian.
3. Konsultasi dengan orang lain
Bila memerlukan second opinion, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan orang yang lebih ahli atau meminta perspektif dari orang-orang terdekat. Dengan demikian, kita bisa mendapatkan pandangan yang lebih luas mengenai permasalahan yang dihadapi.
4. Menimbang manfaat dan konsekuensi
Pertimbangkan dampak dari setiap pilihan, terutama untuk jangka panjang. Apakah hal tersebut akan memberikan lebih banyak manfaat atau akan mempersulit di masa depan.
Ada kalanya dalam mengambil keputusan, kita juga perlu berani mengambil risiko. Sebab pada dasarnya setiap keputusan selalu ada konsekuensinya, tetapi tetap bisa diambil selama untuk masa depan yang lebih baik.
5. Mempertimbangkan nilai dan tujuan
Pastikan pilihan kita sejalan dengan apa yang menjadi nilai dan tujuan hidup. Keputusan yang diambil berdasarkan kedua hal tersebut, akan cenderung memuaskan dan lebih berkelanjutan.
Dengan mencoba beberapa pendekatan di atas, dapat membantu mengurangi keraguan serta menambah kepercayaan diri dalam proses pengambilan keputusan. Kita juga terlatih untuk mengenali situasi dengan lebih baik serta lebih mandiri untuk memutuskan secara bijaksana.
BACA JUGA: Sudah Dewasa tapi Masih Dianggap Anak Kecil, Ini Petuah Arsjad Rasjid
Saat kita beranjak dewasa, memang akan semakin sering terlibat dengan situasi dan keputusan-keputusan, baik hal kecil maupun besar. Namun di setiap proses memilih apa yang harus dipertahankan atau dilepaskan, akan selalu ada keberanian dan kematangan diri yang bertambah.