Membangun social networking di awal karier bisa menjadi kunci keberhasilan di masa depan. Namun, hal ini tidak sekadar soal menambah relasi di LinkedIn atau mengumpulkan kartu nama sebanyak-banyaknya.
Social networking perlu dibangun dengan hubungan dan personal branding yang baik. Dengan demikian, relasi tersebut dapat membuka akses pada peluang yang dapat menunjang pertumbuhan karir kita.
Arsjad Rasjid berbagi tips penting membangun social networking, terutama bagi mereka yang sedang meniti awal karir. Yuk coba perluas jaringan relasi kita dengan cara yang lebih efektif di bawah ini.
Daftar Isi
1. Mulai Social networking dari Lateral Connection
2. Aktif dalam networking dan berkomunitas
3. Tetap terhubung
4. Membangun personal branding
1. Mulai Social networking dari Lateral Connection
Kesalahan umum yang sering dilakukan orang-orang di awal karir dalam melakukan social networking adalah terlalu terpaku pada figure on top atau mereka yang sudah di puncak karir. Inspirasi dari figur sukses memang penting, tetapi menjalin koneksi dengan rekan di level yang sama juga merupakan potensi berharga.
Lateral connection atau mereka yang selevel dengan kita, dapat menjadi relasi yang saling membantu, mendukung dan berbagi dalam tataran pengalaman dan pemahaman yang sama. Sehingga dapat belajar, tumbuh hingga berkolaborasi bersama untuk memperkaya portofolio, meski mereka juga masih meniti karir.
2. Aktif dalam networking dan berkomunitas
Networking juga dapat ditempuh melalui project di komunitas maupun seminar yang relevan dengan bidang dan minat kita. Jangan lewatkan workshop, pelatihan dan konferensi baik offline maupun online.
Dengan demikian, kita tidak hanya berkesempatan mendapatkan ilmu baru, tetapi juga relasi baru yang memiliki minat dan visi yang sama. Berkomunitas juga membantu kita terhubung dengan orang dari berbagai latar belakang industri, menambah wawasan, dan berbagi pengalaman.
Komunitas yang solid memungkinkan relasi ini tetap terhubung dan berkembang lebih cepat melalui program-program yang melibatkan anggotanya. Aktiflah dalam kegiatan tersebut, agar mendapatkan manfaat yang lebih optimal.
3. Tetap terhubung
Setelah membangun relasi, penting untuk menjaga hubungan tetap terpelihara. Menanyakan kabar atau berbagi informasi secara berkala bisa menjaga hubungan tetap hidup. Apalagi dengan adanya media sosial dan teknologi digital yang membantu kita tetap terhubung satu sama lain.
Platform profesional seperti Linkedin dapat kita manfaatkan untuk membagikan artikel yang relevan, memberi dukungan dan apresiasi pada rekan dan koneksi yang dimiliki. Hal ini penting sehingga relasi tersebut tetap kuat dan dapat diandalkan saat kita membutuhkannya.
4. Membangun personal branding
Untuk mengimbangi kompetisi dalam dunia kerja dan membuat diri kita lebih mudah diingat oleh para relasi, personal branding adalah aspek penting. Dengan membangun profiling diri kita secara profesional, membantu kita untuk lebih mudah diingat dan dikenali pada jaringan yang dimiliki.
Beberapa cara membangun personal branding misalnya, dengan merapikan portofolio kerja yang solid, aktif secara berkala di media sosial, serta melibatkan diri dalam proyek yang dapat mengoptimalkan peran dan keahlian diri kita.
Lakukan dengan mengedepankan attitude serta passion yang baik, sehingga keahlian dan personal branding kita dapat meninggalkan kesan yang baik dan mendalam. Cara-cara ini akan menarik orang-orang yang memiliki nilai, maupun berada di industri yang sejalan dengan kita. Serta membuka lebih banyak peluang untuk perkembangan karir ke depannya.
BACA JUGA: Jenis dan Cara Membangun Networking Menurut Arsjad Rasjid
Membangun social networking merupakan investasi jangka panjang yang dapat berdampak signifikan. Namun, tidak cukup hanya dengan mengumpulkan kenalan sebanyak-banyaknya. Kita juga perlu memelihara relasi tersebut, tetap terhubung dan membangun personal branding yang baik agar terjadi mutual yang saling menguntungkan dan berkelanjutan.