Kita sering lupa bahwa demotivasi adalah sesuatu yang manusiawi. Seringkali, kita menanamkan mindset untuk selalu termotivasi dan produktif setiap saat, namun tidak menyiapkan diri saat semangat mulai menurun.

Tanda-tanda demotivasi bisa terlihat dari perasaan lelah dan hilangnya gairah dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Sebenarnya, kemunculan rasa demotivasi bisa jadi merupakan sinyal bahwa kita membutuhkan jeda, istirahat atau penyesuaian baru dalam hidup.

Bagi Arsjad Rasjid demotivasi adalah pengalaman yang membuatnya mencari cara kembali menemukan arah dan fokus menuju hal-hal yang lebih bermakna. Seperti apa? Simak ilmu penting dari Ketua Umum Kadin Indonesia berikut ini.

Demotivasi adalah hal yang manusiawi, ini penyebabnya

Tidak ada manusia yang kebal dengan demotivasi. Fase ini dapat terjadi karena sejumlah faktor seperti kelelahan fisik serta tekanan emosional yang tak tersalurkan dengan baik.

Kelelahan fisik dapat terjadi karena kurangnya waktu istirahat, pekerjaan atau aktivitas akademis yang berlebihan, serta ketidakseimbangan pola hidup.

Sedangkan tekanan emosional dapat terjadi karena adanya tuntutan terhadap diri, kecemasan dan stres, maupun kegagalan dalam mencapai tujuan hidup.

Oleh karena itu, alih-alih menghindari, kita perlu mengidentifikasi penyebab dari turunnya semangat yang kita alami.

“Selalu ingat bahwa teman-teman lagi dalam misi untuk membentuk masa depan yang diimpikan,” Arsjad Rasjid mengingatkan. Sehingga kita akan tergerak untuk menemukan cara kembali semangat dan fokus untuk mengejarnya.

Langkah-langkah mengatasi demotivasi

Saat mengalami demotivasi, kita perlu menyadari dan menerima keberadaan kondisi tersebut sebagai proses hidup yang alami. Dengan begitu, kita bisa lebih mudah menemukan penyebabnya dan mencari solusi untuk keluar dari fase jenuh atau burnout tersebut.

Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk mengembalikan semangat dan fokus mengejar tujuan hidup yang diimpikan.

1. Mengambil jeda dan beristirahat sejenak

Tubuh dan pikiran kita membutuhkan istirahat sejenak dari rutinitas. Sebagai gantinya, kita dapat melakukan me time dengan hal yang bisa kita nikmati tanpa adanya tekanan.

Misalnya, tidur cukup, berjalan-jalan atau duduk dan berhenti sejenak dari aktivitas yang dilakukan. Istirahat ini bisa membantu diri sendiri melakukan recharge energi atau mendapat semangat baru.

2. Menetapkan tujuan yang realistis

Seringkali yang menjadi penyebab utama dari demotivasi adalah goals atau target yang tidak realistis. Agar hal tersebut tetap berpeluang untuk dicapai, kita dapat mencoba memecahnya menjadi sejumlah progres kecil yang lebih mudah dicapai.

Selain memudahkan, cara ini membuat kita dapat merasakan keberhasilan dalam mewujudkan pencapaian-pencapaian kecil tersebut. Sehingga semangat kita tetap terjaga.

3. Jangan ragu mencari dukungan

Metode lain untuk menjaga semangat adalah menemukan dukungan dari orang terdekat. Bisa dari keluarga, teman, mentor atau komunitas yang suportif.

Berkomunikasi dengan mereka dapat memberikan perspektif dan inspirasi, atau hanya sekedar menemukan seseorang untuk berbagi perasaan dan bertukar pikiran. Cara sederhana ini dapat membantu kita menemukan semangat yang sempat hilang.

Kunci mengatasi demotivasi adalah mengenali penyebab dan memiliki kemauan untuk bangkit dari perasaan tersebut. Ingatlah bahwa setiap orang pasti menghadapi tantangan hidupnya masing-masing. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghadapi tantangan tersebut dengan tekad yang kuat dan penerimaan diri yang baik.

BACA JUGA: Membahagiakan Diri Sendiri Itu juga Penting, Ini Pesan Arsjad Rasjid

Pesan Arsjad Rasjid, bila sudah bisa menyelesaikannya, jangan lupa untuk berterima kasih pada diri sendiri, karena tidak menyerah menyelesaikan apa yang kita mulai. Jangan lupa, simpan artikel ini agar dapat menjadi pengingat saat sedang mengalami demotivasi.

You may also like

More in News