Tantangan ekonomi di tengah pandemi semakin berat. Karena itu, Kadin Indonesia dinilai perlu berbenah dan mampu mengoptimalkan potensi di daerah.
Tak kalah penting, calon ketua umum Kadin juga perlu memiliki rekam jejak bersih dan tak tersangkut kasus di masa lalu yang merugikan publik, sekaligus bisa sejalan dengan pemerintah.
Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie mengungkapkan, Kadin Indonesia perlu dipimpin oleh orang yang memiliki rekam jejak baik dan bersih dari kasus.
“Kadin perlu dipimpin oleh yang berpengalaman dan juga track recordnya baik dan bersih,” kata Jerry dalam keterangannya, Selasa, 13 April 2021.
Dia mengatakan, di tengah tantangan yang makin berat, Kadin perlu dipimpin sosok pemikir, berintegritas dan punya kredibilitas.
“Harus ada tim penjaringan dari mantan petinggi Kadin. Ini organisasi bergengsi jadi banyak yang mengincar. Bagi saya lihat juga sepak terjang para calon apakah bermasalah sisi finansial sampai utang,” ungkap dia.
Dosen Universitas Bunda Mulia yang juga pengamat komunikasi politik Patricia Robin mengatakan, sosok calon ketua umum Kadin harus memiliki persepsi publik yang baik.
Adapun sosok Arsjad Rasjid memiliki peluang menang karena sejak awal mendapat dukungan internal, dukungan dari relasi di pemerintah dan pengurus Kadin. Ditopang dengan strategi mendongkrak ekonomi, Arsjad punya kans besar memenangi pemilihan ketua umum Kadin.
“Sementara untuk Arsjad Rasjid memang berpotensi menang, memerlukan strategi khusus dalam mendongkrak perekonomian saat ini dan ketika pasca pandemi Covid-19,” kata Patricia.
Arsjad memiliki modal terpilih karena saat ini ia menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pengembangan Pengusaha nasional. “Ini bisa jadi modal penting juga,” jelas dia.
Arsjad Rasjid sendiri berkomitmen untuk memperbaiki dunia usaha, bersama-sama dengan pemerintah.
Arsjad, yang juga yang menjabat sebagai Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk dan Ketua Dewan Penyantun Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) mengatakan, jika Kadin ibarat perusahaan, Kadin provinsi dan asosiasi adalah para pemegang saham.
Jadi ia akan merangkul, mendengarkan setiap aspirasi pemegang saham, sehingga ke depannya Kadin Indonesia harus menjadi lebih baik.
Arsjad memiliki visi membangun Kadin baru yang inklusif dan kolaboratif serta membangun Kadin sebagai rumah bersama.
Kemudian mendorong Kadin Indonesia untuk menjadi partner utama pemerintah dalam melakukan transformasi sektor kesehatan terutama penanganan Covid-19, dengan fokus pada implementasi vaksinasi gotong-royong.
Ia juga akan memperkuat infrastruktur kesehatan nasional yang promotif dan preventif, dan meningkatkan jumlah dan kualitas SDM kesehatan sampai ke tingkat desa.
Selain itu, Arsjad juga akan mendorong deregulasi sektor kesehatan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan ke taraf internasional.
“Saya berharap Kadin Indonesia menjadi satu dan solid untuk dapat memenangkan persaingan dengan negara. Saya bertekad untuk membangun Kadin yang kuat di mana komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah akan lebih terstruktur, juga mendorong peran aktif dan melibatkan anggota Kadin di daerah dan seluruh asosiasi dalam prosesnya,” tegasnya. (VED)