Perjalanan franchise Kopi Kenangan berawal dari sebuah kedai kecil berukuran 12 meter persegi. Namun kini gerai kopi lokal kekinian tersebut telah berhasil mencetak valuasi USD 1M di akhir 2021 dan menjadi perusahaan unicorn di Asia Tenggara.

Perjalanan Kopi Kenangan dalam mengembangkan bisnisnya menjadi contoh bagi banyak UMKM lokal tentang bagaimana sebuah usaha kecil bisa naik kelas dengan strategi yang tepat dan inovasi yang berkelanjutan.

Arsjad Rasjid membahas bagaimana franchise Kopi Kenangan bisa tumbuh pesat dan menjadi usaha yang relevan dengan pasar, agar makin banyak UMKM lokal yang juga bisa mengikuti jejaknya. Catat tips pentingnya dari ulasan di bawah ini.

Awal mula perjalanan franchise Kopi Kenangan

Gerai pertama Kopi kenangan didirikan oleh Edward Tirtanata, Cynthia Chaerunnisa dan James Prananto di tahun 2017. Dengan modal awal Rp150 juta, mereka membuka usaha minuman tersebut di bangunan seluas 12 meter persegi saja.

Ide ini berangkat dari Edward yang melihat antrian panjang hanya untuk membeli minuman. Di samping itu mereka juga ingin memperkenalkan kopi lokal berkualitas pada konsumen baik lokal maupun internasional.

Pertumbuhan bisnis Kopi Kenangan didukung dengan konsepnya yang grab and go, harga yang terjangkau, dan kualitas kopi yang tinggi. . Meski sempat terdampak pandemi, usaha ini terus berinovasi untuk bertahan dan tumbuh, bahkan mampu bersaing dengan brand internasional.

Menjadi Unicorn FNB pertama di Asia Tenggara, ini rahasianya

Pada akhir tahun 2021, Kopi Kenangan resmi menjadi Unicorn dengan valuasi hingga USD 1 Miliar dan membuka 900 gerai yang tersebar di 67 kota. Tak hanya meraup untung, Kopi Kenangan juga membantu para petani kopi lokal serta menciptakan lapangan kerja bagi kurang lebih 5000 orang.

Dalam kurun waktu 3 tahun tersebut, strategi apa yang diterapkan oleh Kopi Kenangan agar bisa naik level? Berikut ini penjelasannya.

1. Kopi nikmat berkualitas dengan harga terjangkau

Menargetkan milenial di awal berdiri, Kopi Kenangan yang mengandalkan kopi lokal berkualitas mampu menggaet konsumen dengan harga yang ramah di kantong. Dengan demikian, tidak kalah saing dengan gerai kopi merek internasional yang menjadi kompetitor.

2. Relevan terhadap beberapa segmen pasar

Menu yang ditawarkan cukup variatif dan disesuaikan dengan beberapa target konsumennya. Sehingga tidak hanya menarik perhatian para pecinta kopi, tetapi juga konsumen yang awam tentang kopi.

3. Menawarkan Seamless Experience lewat Customer Touchpoints

Dengan konsep grab and go, Kopi Kenangan memastikan produknya mudah dijangkau dan didapatkan oleh konsumen secara efisien dan nyaman. Misalnya melalui aplikasi Kopi Kenangan maupun aplikasi on-demand pihak ketiga.

4. Aktif di media sosial

Tak hanya berjualan, Kopi Kenangan juga aktif berinteraksi dengan konsumen mereka melalui media sosial seperti X, Instagram dan Tiktok. Konten yang disajikan juga engaging dengan user media sosial dari waktu ke waktu, sehingga meningkatkan awareness produk Kopi Kenangan kepada user.

5. Terus berinovasi

Kopi Kenangan juga tidak berhenti dengan satu nama. Kini mereka membuat sejumlah inovasi produk dengan segmentasi yang lebih spesifik.

Di antaranya ada Cerita Roti, Kenangan Heritage, Kenangan Manis, Kopi Kenangan Hanya Untukmu dan Chigo.

6. Ekspansi agresif

Selain mengalami pertumbuhan bisnis, Kopi Kenangan juga melakukan ekspansi agresif dengan mendirikan lebih dari 900 outlet di 3 negara, termasuk 67 kota di Indonesia dan Kuala Lumpur, Malaysia

Dengan pengelolaan bisnis yang terarah dan dinamis, serta ekspansi yang besar-besaran, membuat Kopi Kenangan mampu menembus omzet lebih dari Rp1 Triliun. Oleh karena itu, bila mau belajar mengadaptasi strategi di atas dan menyesuaikan dengan segmen usaha masing-masing, Arsjad Rasjid yakin makin banyak UMKM bisa naik kelas.

BACA JUGA: Bersama Kopi Kenangan Arsjad Rasjid Siap Majukan Industri F&B Indonesia

Semoga perjalanan franchise Kopi Kenangan ini dapat menjadi inspirasi dan penyemangat bagi para pebisnis lokal, terutama UKM dan UMKM agar semakin giat mengembangkan produk dan usahanya.

You may also like

More in News