Bagi introvert, public speaking adalah salah satu tantangan besar. Terbiasa berkomunikasi dalam lingkup kecil serta menghindari spotlight, berbicara di depan umum tentu dapat memberikan beban tersendiri.

Namun, teknik public speaking tetap esensial bagi siapapun, termasuk orang dengan kepribadian introvert. Selain menunjang perkembangan karir, juga bermanfaat dalam kehidupan sosial.

Karena public speaking adalah hal yang bisa dipelajari siapa saja, Arsjad Rasjid membagikan strategi mengatasi rasa cemas saat bicara di depan banyak orang. Yuk coba dilatih, agar semakin percaya diri dan mengembangkan kemampuan komunikasi kita.

1. Kesuksesan public speaking adalah mindset yang positif

Poin pertama yang ditekankan Arsjad Rasjid adalah mindset. Bila kita datang dengan membawa energi negatif, hal ini akan cenderung membuat diri merasa khawatir dan cemas.

“Bagaimana kalau salah bicara?” atau “Bagaimana bila audiens tidak menyukai saya?” merupakan bentuk overthinking yang terjadi dan dapat menghambat kemampuan komunikasi publik kita.

Oleh karena itu, Arsjad berpesan agar kita senantiasa memulai dengan membawa energi positif. Yakini bahwa setiap kesempatan untuk berbicara juga merupakan kesempatan belajar. Audiens hadir untuk mendengar perspektif dan ide yang akan kita sampaikan.

Mindset seperti ini akan membuat tujuan kita melakukan komunikasi di depan publik lebih mindful. Dengan demikian, dapat lebih fokus dan tenang dalam mengungkapkannya di depan banyak orang.

2. Bagikan pengalaman pribadi agar lebih relatable

Berbagi pengalaman adalah cara efektif untuk membuat materi yang kita sampaikan lebih menarik dan relate dengan manusia lainnya. Apalagi, mereka yang memiliki pribadi introvert memiliki sudut pandang yang filosofis dan mendalam saat membahas pengalaman hidupnya.

Ini merupakan potensi dan kekuatan yang dapat dieksplorasi untuk berbicara di depan umum. Pengalaman dan kisah hidup dapat membangun kedekatan emosional dengan audiens, sekaligus membuat pembahasan kita lebih mudah dicerna.

Salah satu topik yang dapat membuat audiens merasakan ketulusan dan pribadi otentik kita adalah pengalaman mengatasi permasalahan hidup. Contohnya bagaimana kita sebagai seorang introvert, mengatasi kendala-kendala umum yang sering dihadapi.

Seperti bagaimana melatih diri agar tidak mudah kelelahan mental saat berinteraksi sosial.

Audiens dapat terhubung dengan pesan yang kita sampaikan, bahkan merasa tidak sendiri menghadapi permasalahan yang serupa.

3. Gunakan catatan kecil, jangan menghafal

“Jangan menghafal mati-matian,” pesan Arsjad Rasjid. Sebab salah satu kesalahan umum seseorang sebelum melakukan komunikasi di depan publik adalah menghafal materinya. Padahal, hal tersebut dapat menambah tekanan tersendiri.

Ada perasaan takut lupa dengan susunan dan kalimat yang akan diucapkan. Namun, perlu dipahami bahwa berbicara di muka umum bukan tentang menghafal, tetapi memahami konteks dan menyampaikannya secara komunikatif.

Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan membuat catatan kecil berisi pointer materi yang akan disampaikan. Pastikan susunannya sudah terstruktur sesuai urutan yang akan disampaikan.

Ini melatih kita untuk dapat menjelaskan konteks secara fleksibel, sehingga penyampaiannya lebih natural. Latihan secara rutin akan melatih kita untuk menyampaikan materi secara jelas dan runtut. Saat kita sudah nyaman dengan materi yang dimiliki, akan tumbuh rasa percaya diri dan paham pesan yang ingin disampaikan di luar kepala.

4. Manfaatkan teknologi seperti slide dan multimedia

Manfaatkan teknologi untuk menunjang presentasi kita dalam melakukan public speaking. Contoh yang paling sering digunakan adalah slide presentasi, gambar, maupun video pendek.

Menggunakan fitur tersebut dapat menambah daya tarik audiens terhadap presentasi kita. Hal ini memberikan benefit karena perhatian audiens dapat terbagi pada slide, sehingga mengurangi tekanan pada kita saat menyampaikan materi.

Maksimalkan teknologi yang ada untuk membuat materi yang terstruktur, ringkas tetapi mudah dipahami. Tambahkan visual yang relevan secukupnya, seperti video atau grafis yang interaktif, sehingga dapat dipahami oleh audiens, sekaligus memberikan jeda di antara sesi penyampaian materi.

BACA JUGA: Arsjad Berbagi Tentang Tips Presentasi Ala Steve Jobs yang Bisa Membuat Audiens Terkesan

Public speaking adalah skill yang dapat dilatih, meski akan terasa tidak mudah di awal. Namun dengan mencoba sejumlah strategi di atas, kita dapat mengatasi rasa malu, gugup dan mulai mengembangkan rasa percaya diri untuk menyampaikan ide serta perspektif pada audiens dengan lebih mindful.

You may also like

More in News