Siapa bilang kuliah salah jurusan tak bisa sukses? Vina Muliana bisa menjadi salah satu inspirasi keberhasilan hidup Anda. Konten kreator yang satu ini pasti sangat populer bagi generasi muda zaman sekarang. Pasalnya, banyak konten-konten bikinannya yang ‘relate’ dengan kehidupan masa kini, terutama di dunia kerja.
Selain sebagai konten kreator, wanita yang juga pernah memenangkan Abang None Jakarta 2014 ini juga memiliki karir profesional di salah satu Badan Usaha Milik Negara sebagai pegawai di Mining Industry Indonesia. Dari dunia inilah Vina Muliana mendapatkan banyak inspirasi yang kemudian dia bagikan kepada rekan-rekan muda lain, khususnya mengenai isu karier dan ketenagakerjaan. Bahkan ia sempat meraih penghargaan platform media sosial TikTok tahun 2021 untuk kategori “Best of Learning & Education.”
Arsjad Rasjid mendapat kesempatan untuk ngobrol bareng Vina Muliana lewat video di kanal YouTube Arsjad Rasjid. Dengan tema ‘Ngobrolin Karir, TikTok, dan Tips Mencari Kerja,’ Arsjad dan Vina Muliana berbagi inspirasi mengenai banyak hal, termasuk cerita tentang dirinya yang ‘salah jurusan’ hingga masuk dalam daftar elit, ‘Forbes 30 Under 30 Asia 2022.’
Fenomena ‘Salah Jurusan’ di Indonesia
Ada yang merasa bahwa apa yang dipelajari saat kuliah di kampus terasa salah kaprah? Anda tidak sendiri. Bahkan Vina Muliana pun juga pernah mengalaminya. Sambil ‘Coffee Break With Arsjad,’ Vina mengaku bahwa dirinya dulu juga salah jurusan.
“Banyak banget sebenarnya mahasiswa, tuh, yang merasa kalau dia itu salah jurusan. So, I’m not alone,” tutur Vina sambil terkekeh.
Saat kuliah, Vina Muliana mengambil kuliah pertanian. Yang menarik, pekerjaan pertamanya justru menjadi jurnalis. Ia kemudian menceritakan alasannya mengambil kuliah di bidang pertanian, yaitu karena saat SMA ia menyukai pelajaran Biologi. Inilah yang menjadi alasan mengapa ia mengambil jurusan Agroteknologi di mana ia mengenal teknologi dan budidaya pertanian.
“Ya udah, masuk dua semester kok ngerasa, ‘Aduh, ini kok kayaknya salah, deh. Bukan di sini, gitu, ya’,” ungkap Vina kepada Arsjad Rasjid, ditemani dengan secangkir kopi dan sepiring tahu goreng.
Tetapi ia kemudian berpikir bahwa kondisi akan semakin rumit bila ia mengulang kembali proses kuliah dari awal. Akhirnya dengan terpaksa Vina meneruskan pilihannya.
Plot twist! Dari pertanian, justru jatuh cinta dengan ilmu komunikasi
Keadaan berbalik setelah empat semester mengenyam pendidikan di Agroteknologi. Ia menemukan passion baru, yang ternyata di bidang komunikasi dan sumber daya manusia. Hal ini disadarinya setelah merasa nyaman saat bertemu dan ngobrol dengan banyak orang.
Meski menemukan hal yang dicintainya, Vina Muliana tetap meneruskan kuliah Agroteknologi. Hanya saja, di luar waktu kuliah ia aktif dengan berbagai kegiatan yang mengasah kemampuan komunikasi, seperti mendirikan pers mahasiswa, ikut klub fotografi, dan berbagai hal yang berhubungan dengan media dan komunikasi.
“Akhirnya setelah selesai kuliah, pekerjaan pertama jadi jurnalis,” cerita Vina.
Di tengah kesibukannya Vina kemudian mencoba menantang dirinya dengan mengikuti ajang Abang None Jakarta di tahun 2014. Siapa yang menyangka ia sukses menjuarai ajang tersebut. Prestasi yang diterima pun ia manfaatkan dengan baik sebagai modal untuk melanjutkan kuliah S2 di bidang komunikasi.
“Ikutlah Abang None Jakarta waktu itu di 2014, menang. Nah, karena menang Abang None Jakarta akhirnya dapat beasiswa S2 Komunikasi,” kata wanita yang memiliki lebih dari 4 juta followers di TikTok tersebut.
Hikmah besar untuk Vina Muliana di balik ‘salah jurusan’
Saat ditanya Arsjad Rasjid mengenai hikmah di balik keputusan memilih pekerjaan yang jauh dari disiplin ilmu pilihannya, Vina berkata bahwa dengan pengalaman di dunia komunikasi dirinya terbiasa untuk berbagi informasi dengan banyak orang. Di satu sisi, Vina juga menyadari bahwa saat ini ada banyak generasi muda yang mirip dengan dirinya saat awal kuliah, yaitu salah jurusan.
Bagi Vina, “Finding purpose is a journey.” Menemukan apa yang benar-benar kita inginkan merupakan suatu perjalanan. Ia menegaskan bahwa saat perjalanan tersebut, yaitu di usia muda atau usia kuliah, sangat penting untuk melakukan eksplorasi terhadap apa pun yang menarik minat Anda.
“Jadi keberanian untuk bisa mencoba hal baru itu penting banget. Karena kalau kita nggak nyoba, kita nggak pernah akan tahu, gimana kita itu cocok di bidang itu atau tidak,” ujar Vina Muliana.
Dari eksplorasi pada berbagai hal tersebut, Anda bisa menemukan satu atau beberapa hal yang, bila dikembangkan, akan menjadi passion sekaligus purpose di dunia kerja.
Dari pengalaman hidup dan pendidikannya, Vina Muliana kemudian berbagi inspirasi melalui platform media sosial. Keputusan ini berkaitan dengan adanya pandemi Covid-19 di awal tahun 2020 silam. Perubahan gaya hidup di dunia kerja, dari pekerja kantoran yang kemudian harus Working From Home (WFH) membuat Vina lebih banyak waktu untuk mengerjakan hal-hal lainnya.
“Akhirnya karena bete dan nggak bisa ke mall, coba cari kesibukan, cari hiburan. Ketemu sama satu aplikasi TikTok,” ungkap Vina saat ditanya Arsjad Rasjid mengenai awal dari dirinya menjadi konten kreator.
Saat mengunduh, Vina hanya ingin menikmati hiburan lewat video-video lucu. Mulai dari video-video kucing, ia kemudian tertarik dengan berbagai video yang berhubungan dengan korporasi hingga akhirnya ia terpaku melihat video seorang fresh graduate yang menangis karena sulit mendapatkan pekerjaan.
Video tersebut mengetuk hati Vina Muliana. Kemudian muncul ide untuk memanfaatkan aplikasi ini sebagai sarana berbagi inspirasi yang berhubungan dengan dunia kerja. Dengan peralatan seadanya, ia memulai ‘petualangan’ baru sebagai konten kreator yang memberi informasi bagi generasi muda tentang ‘kisi-kisi’ atau celah agar sukses menaklukkan tantangan di dimensi korporasi.
Satu kebetulan yang pas. Ketika masa pandemi, banyak orang matanya terpaku pada media sosial sebagai sarana komunikasi, dan konten-konten buatan Vina Muliana adalah ‘harapan’ bagi mereka yang membutuhkan panduan dalam mencari kerja. Bahkan video pertama yang dibuat Vina Muliana bisa mencapai 500.000 viewers dan membuat nama konten kreator ini langsung populer oleh para pengguna TikTok.
Lewat konsistensinya dalam berbagi informasi, Vina Muliana berhasil mendapatkan satu juta followers dalam waktu tiga bulan, kemudian terus merangkak naik hingga lima juta followers di bulan keenam. Lonjakan ini tak hanya terjadi di dunia maya. Vina Muliana pun juga mulai kebanjiran kontak dengan berbagai media, termasuk Forbes Indonesia yang kemudian memasukkan namanya ke dalam Forbes 30 Under 30 Indonesia.
Dari list Indonesia, Forbes kemudian membawa nama Vina Muliana agar bisa masuk ke 30 Under 30 Asia Pesimisme Vina Muliana tidak terbukti. Meski terbesit pesimisme karena melihat para pesaing se-Asia, pada akhirnya nama Vina Muliana masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2022.
BACA JUGA: Berbicara Tentang Culture Generasi Z di Perusahaan dan Pesan Penting Vina Muliana
Dari Vina Muliana kita belajar bahwa menyerah bukanlah opsi terakhir dari setiap usaha. Berawal dari ikut-ikutan fenomena salah jurusan, karir Vina justru semakin membaik karena menemukan tujuan dari passion-nya. Saatnya untuk menemukan apa yang Anda cintai, kerjakan dengan sebaik mungkin, dan seterusnya akan sangat menarik untuk mengikuti arus tersebut sambil mencoba menebak, di mana muara itu berada.