Dalam merayakan kemerdekaan Indonesia tahun ini, Arsjad Rasjid berkesempatan mengikuti upacara 17 Agustus dari Titik Nol, Ibukota Negara (IKN) di Penajam, Kalimantan Timur. Ketua Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid bersama Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono juga sempat menyapa Presiden RI, Joko Widodo dan para undangan di Istana Negara melalui streaming video.
Keikutsertaan Arsjad Rasjid dalam merayakan upacara 17 Agustus di IKN menjadi bukti dukungan Kadin dan pengusaha Indonesia dalam mencapai Visi Indonesia Emas 2045. Ini merupakan gambaran ideal dan target tujuan yang harus dicapai Indonesia saat memasuki satu abad kemerdekaan sejak tahun 1945. Impian bersama di tahun 2045 nanti adalah negara Indonesia yang maju dan sejahtera, serta menjadi kekuatan ekonomi terbesar ke-4 di dunia berdasarkan paritas daya beli (purchasing power parity/PPP).
Arsjad yakin Indonesia memiliki potensi besar menuju negara maju
Di sela-sela upacara 17 Agustus di IKN, Kalimantan Timur, Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, mengatakan Indonesia punya potensi besar untuk lepas dari jebakan negara berpenghasilan menengah (middle income trap) dan melesat menjadi negara maju.
“Indonesia memiliki keunggulan komparatif yang tidak dimiliki negara lain seperti pasar domestik yang besar, potensi tenaga kerja produktif, dan memiliki populasi melek digital yang tinggi. Oleh karena itu, Indonesia harus mengoptimalkan segala peluang dan potensi yang ada,” tutur Arsjad.
Indonesia memiliki banyak modal dalam mencapai Indonesia Emas 2045. Kita memiliki bonus demografi untuk sumber daya manusia (SDM) di mana pada tahun 2030, jumlah penduduk usia produktif diperkirakan mencapai 68,3% dari total populasi. Tak hanya itu, Indonesia juga diuntungkan dengan sumber daya alam dan biodiversitas yang melimpah, termasuk cadangan nikel yang terbesar di dunia yakni sebanyak 21 juta ton dan sumber daya energi baru terbarukan (EBT) yang mencapai 3.600 gigawatt.
Namun bukan berarti kita hanya bisa berpuas diri. Masih ada banyak hal yang harus disempurnakan dan dioptimalisasi. Misalnya dengan meningkatkan produktivitas SDM dan menjamin penyebaran talenta ahli dan terampil yang merata di seluruh Indonesia. Yang lebih penting lagi adalah dorongan digitalisasi yang lebih maksimal dengan meningkatkan kesadaran dan literasi masyarakat demi mewujudkan dampak yang lebih besar.
Banyak tantangan mewujudkan Indonesia Emas 2045
Tidak sedikit tantangan yang kita hadapi dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. Dalam menghadapinya, bangsa ini wajib memiliki semangat untuk mengatasi biaya logistik yang tinggi dan memajukan UMKM agar semakin banyak yang naik kelas sehingga membawa harapan bagi pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, kita juga harus memiliki tekad yang kuat untuk menggeser fokus dari ekspor bahan baku menjadi produk bernilai tambah melalui hilirisasi industri. Hal ini dilakukan bersamaan dengan mendorong usaha mikro untuk naik kelas untuk mengakselerasi kecepatan pertumbuhan ekonomi nasional.
Komitmen Kadin Indonesia jaga laju pertumbuhan ekonomi Indonesia
Arsjad Rasjid juga mengatakan bahwa kehadiran Kadin Indonesia hari di IKN untuk upacara 17 Agustus dalam merayakan HUT RI ke-78 merupakan sebuah bentuk nyata komitmen Kadin Indonesia terhadap masa depan Indonesia. Yang dimaksud adalah Indonesia dengan ekonomi yang sejahtera, menjadi kekuatan ekonomi nomor empat dunia, tangguh pada sektor pangan dan kesehatan, berkelanjutan dalam misi mencapai emisi nol bersih serta inklusif bersatu padu, serta bergotong royong dalam pembangunan.
“Ini adalah dukungan kami akan visi Indonesia Emas 2045. IKN adalah simbol tentang indonesia yang maju dan modern 20 tahun dari sekarang. Tentunya, diperlukan semangat gotong royong dan identitas Bhinneka Tunggal Ika dalam pembangunan ekonomi dengan baik. Untuk itu, Kadin Indonesia mengajak masyarakat untuk mewujudkan cita-cita bersama Indonesia Emas 2045 melalui kolaborasi yang inklusif dan berkelanjutan,” pungkas sosok yang juga menjadi Ketua Umum PB Perpani ini.
Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono menambahkan bahwa pembangunan IKN sebagai ibu kota negara baru bakal menjadi salah satu langkah strategis dalam memastikan Indonesia muncul sebagai negara maju yang diakui dunia.
BACA JUGA: Peta Jalan Indonesia Emas 2045, Apa Saja yang Perlu Kita Ketahui?
“Kami percaya bahwa, IKN dapat menjadi model pembangunan berkelanjutan yang mencerminkan nilai-nilai inklusivitas, keberlanjutan dan berbasis teknologi. Dengan integrasi infrastruktur modern, energi baru terbarukan serta teknologi digital, IKN dapat menjadi pilar utama dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” imbuh Bambang.