Digitalisasi bisa dibilang adalah hal yang lekat dengan anak muda. Berbeda dengan generasi sebelum-sebelumnya, mereka sudah melek teknologi sedari dini karena setiap aspek hidupnya bersinggungan dengan hal tersebut. Mulai dari hiburan, komunikasi, hingga pembelajaran. Oleh karena itu, perkembangan digitalisasi ini perlu menjadi perhatian agar kita bisa mendapatkan banyak manfaat darinya.
Eratnya kaitan antara anak muda zaman sekarang dengan teknologi digital juga menjadi perhatian dari Arsjad Rasjid. Meski usia tak lagi muda, namun semangat untuk bergerak bersama generasi muda masih terus membara.
Ingin tahu contohnya? Banyak. Mulai dari berbagi inspirasi tentang bagaimana cara untuk sukses seperti dirinya di media sosial hingga menebar ilmu di event-event yang mengobarkan semangat pemudi dan pemuda harapan bangsa, seperti di Young On Top National Conference (YOTNC) 2023. Sebuah ajang khusus buat anak muda yang ingin terinspirasi dan ingin tahu bagaimana cara menggapai kesuksesan sedini mungkin.
Arsjad Rasjid menyempatkan hadir sebagai salah satu speakers di YOTNC 2023 khusus untuk mengajak anak-anak muda mengenai pentingnya digitalisasi bagi Indonesia. Pertanyaan ini diajukan oleh sang moderator, yaitu tentang bagaimana perannya sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia untuk membawa perusahaan-perusahaan di Indonesia agar terus bisa beradaptasi dan memajukan teknologi serta digitalisasi.
“Banyak banget yang kita lakukan, sebetulnya. Tapi yang paling concern, kita (Kadin Indonesia) pada dua hal,” jawab Arsjad.
Digitalisasi, menurut Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk. tersebut memang ‘keren.’ Namun dalam perjalanannya, tetap saja ada hal-hal mengkhawatirkan, seperti yang dimaksud oleh Arsjad Rasjid pada jawaban pembuka untuk pertanyaan moderator tersebut.
Pertama, dengan adanya digitalisasi memang ada peningkatan kualitas pada produktivitas, efisiensi, dan banyak hal lainnya. Namun ada sisi negatif yang ditakutkan oleh Arsjad, yaitu semakin ketat dan berkurangnya jumlah lapangan kerja karena diambil alih oleh teknologi digital.
Kedua, adanya revolusi di bidang kemampuan kerja. Dengan adanya alih teknologi menuju digitalisasi, beralih juga kebutuhan akan skill pekerja. Tidak menutup kemungkinan juga, skill-skill yang selama ini jadi andalan akan punah ditelan kemajuan zaman.
Menghadapi tantangan ini, Kadin Indonesia memiliki rencana untuk membuat peta skill untuk para calon pekerja masa depan. Hal ini sama dengan yang dilakukan Kadin Indonesia dalam mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045, di mana mereka sedang mempersiapkan roadmap agar dalam satu dekade ke depan kita bisa menjadi masyarakat yang makmur lewat ekonomi berkelanjutan.
“Kalau untuk yang pekerja kita bikin (platform) Kadin for Naker. Kenapa? Supaya bisa upscaling, reskilling, (Jika tidak) Kasihan, lho. Teman-teman nanti nggak dapat pekerjaan lagi kalau skill-nya nggak berubah,” jelas Arsjad di hadapan peserta YOTNC 2023.
Di samping usaha Kadin Indonesia dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya generasi muda, Arsjad Rasjid juga menjelaskan pentingnya digitalisasi di era masa kini. Pemanfaatan yang tepat pada teknologi digital bisa menghasilkan keuntungan yang luar biasa.
“Namanya digitalisasi ini (keuntungannya) besar banget. Kalau lihat angka sudah (mencapai) 460 triliun,” ungkap Arsjad.
Ia lalu mencontohkan produk digitalisasi yang sangat sukses saat ini, yaitu TikTok. Di Indonesia, pengguna aplikasi berbagi video ini mencapai 120 juta users. Bukan hanya berbagi video, TikTok juga menjadi wadah bagi dua juta pelaku usaha lokal setiap bulannya.
Data di atas membuktikan kedahsyatan digitalisasi bagi masyarakat. Tetapi juga harus diingat bahwa kemajuan teknologi ini juga harus diimbangi dengan kemampuannya dalam membuka lapangan kerja.
BACA JUGA: Tingkatkan Skill Buruh Indonesia, Kadin Luncurkan Platform Digital untuk Program Pelatihan
“Digitalisasi bisa membantu. Tapi di sisi lain job creation jadi penting karena kalau nggak, bagaimana kita mau mencari pekerjaan?” ujarnya.
“Ini menjadi hal yang sangat penting untuk kita dalami supaya Indonesia makin maju, bisa sejahtera dan makmur,” tutup Arsjad.