Merasa kesepian di tempat kerja adalah hal yang sering terjadi. Menurut sebuah studi, 1 dari 5 karyawan mengalami loneliness at work, atau rasa kesepian di tempat kerja.
Hal ini seringkali terjadi pada karyawan remote atau bekerja dari rumah. Menurut State of The Global Workplace: 2024 Report yang dikeluarkan oleh Gallup, pekerja remote cenderung mengalami kesepian 25% lebih tinggi bila dibandingkan dengan pekerja di kantor (WFO) dan hybrid.
Perasaan kesepian ini tidak hanya memengaruhi produktivitas, tapi juga berdampak pada kesehatan mental. Oleh karena itu, penting untuk mengenali penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya.
Berikut ini adalah nasihat Arsjad Rasjid untuk menghindari merasa kesepian dalam pekerjaan, serta meningkatkan relasi dan komunikasi dengan rekan di tempat kerja.
Daftar Isi
Penyebab merasa kesepian dalam pekerjaan
1. Kurangnya interaksi sosial
2. Budaya kerja individualistis
3. Pekerjaan yang terisolir
4. Kurang dukungan sosial
5. Kurangnya komunikasi langsung
Tips mengatasi rasa kesepian dalam pekerjaan
1. Ikuti aktivitas kantor di luar jam kerja
2. Temukan teman yang sefrekuensi
3. Gunakan teknologi dengan bijak untuk komunikasi
4. Lakukan pengembangan diri
Penyebab merasa kesepian dalam pekerjaan
Studi menemukan fakta menarik bahwa orang yang bekerja cenderung lebih tidak kesepian dibandingkan dengan mereka yang menganggur. Dengan catatan, orang tersebut juga aktif berpartisipasi dalam kegiatan di tempat kerja.
Dengan kata lain, keterlibatan dalam pekerjaan dapat memberikan pengaruh pada level of loneliness atau tingkat kesepian karyawan. Namun, beberapa permasalahan seperti ini seringkali menjadi faktor penyebab timbulnya rasa kesepian di tempat kerja.
1. Kurangnya interaksi sosial
Terjebak rutinitas kerja sehari-hari menyebabkan kurangnya komunikasi yang lebih dalam dari sekedar diskusi kerja. Kondisi tersebut dapat menyebabkan rasa sunyi dan keterpisahan koneksi dengan rekan kerja sekalipun kita dikelilingi oleh banyak orang.
2. Budaya kerja individualistis
Budaya kerja di beberapa perusahaan terkadang terasa lebih individualistis dan kurang mengembangkan teamwork. Hal ini selain berpotensi menimbulkan kompetisi yang kurang sehat, juga dapat menyebabkan suasana kerja yang dingin dan kurang suportif.
3. Pekerjaan yang terisolir
Bekerja secara remote atau dari rumah juga dapat menyebabkan rasa kesepian karena kurangnya interaksi langsung dan perasaan tidak terhubung dengan rekan atau tempat kerjanya.
4. Kurang dukungan sosial
Kesepian dalam melakukan pekerjaan juga bisa disebabkan oleh kurangnya dukungan sosial seperti apresiasi dan afirmasi positif baik dari rekan kerja maupun pimpinan. Hal ini dapat terjadi karena individu terlalu pasif dalam pekerjaannya, merasa kurang didengar aspirasinya atau tidak dihargai pendapatnya.
5. Kurangnya komunikasi langsung
Kemudahan berkomunikasi via teknologi digital tanpa diimbangi dengan komunikasi dan interaksi langsung, dapat berpengaruh pada rasa keterhubungan antara tim maupun individu itu sendiri.
Tips mengatasi rasa kesepian dalam pekerjaan
Arsjad Rasjid mengingatkan pentingnya menjaga interaksi yang tidak hanya terbatas pada urusan pekerjaan. Dalam karier, kita tidak boleh hanya fokus pada jam kerja, gaji, dan pulang. Membangun hubungan dan komunikasi dengan rekan kerja atau komunitas di luar pekerjaan juga penting.
Berikut ini beberapa tips meningkatkan interaksi dan keterlibatan yang lebih bermakna agar tidak merasa sepi dan terus termotivasi dalam bekerja.
1. Ikuti aktivitas kantor di luar jam kerja
Tidak ada salahnya sesekali mengikuti kegiatan kantor di luar jam kerja, seperti olahraga bersama, outing, kegiatan sosial, atau ajakan rekan kerja di luar konteks profesional seperti makan siang bersama. Selain menambah relasi, juga dapat menciptakan hubungan yang lebih personal.
2. Temukan teman yang sefrekuensi
Buka pergaulan positif dengan rekan kerja dengan minat yang sama atau potensial. Interaksi dengan rekan kerja yang memiliki kesamaan frekuensi dapat meningkatkan motivasi, mengurangi perasaan terisolasi dan membuka peluang untuk memperluas networking.
3. Gunakan teknologi dengan bijak untuk komunikasi
Selain sebagai sarana komunikasi, gunakan teknologi yang ada untuk membangun hubungan. Misalnya memiliki grup pertemanan dengan rekan kerja atau menjadwalkan video call rutin, baik untuk keperluan profesional maupun di luar urusan pekerjaan.
4. Lakukan pengembangan diri
Di waktu luang, manfaatkan untuk melakukan pengembangan diri, terutama bila program tersebut juga diselenggarakan oleh perusahaan. Misalnya berupa workshop atau pelatihan. Selain meningkatkan kompetensi, hal ini juga mendorong kita menemukan relasi bar.
BACA JUGA: Jangan Khawatir Saat Merasa Left Out atau Ditinggalkan, Ini Pesan Arsjad Rasjid
Interaksi sosial merupakan hal yang perlu terus dijaga, baik untuk menambah pertemanan personal maupun networking. Dengan demikian akan terhindar dari merasa kesepian, serta seimbang antara kehidupan profesional dan kesejahteraan mental dalam pekerjaan.