Apa itu MBTI? MBTI atau Myers-Briggs Type Indicator mungkin sudah sering terdengar, terutama di kalangan anak muda, namun masih banyak yang belum benar-benar memahaminya, termasuk Arsjad Rasjid. Tes kepribadian ini sering dibicarakan di media sosial, terutama di Korea Selatan, dan menjadi populer sebagai alat untuk mengenali diri.

Arsjad Rasjid pun berbagi pengalamannya untuk mencoba personality assessment tools tersebut. Hasilnya, Arsjad mendapat ENFJ-A, tetapi apa ya artinya?

Pada ulasan kali ini, mari sama-sama mengenal apa itu MBTI dan bagaimana akurasi dari tes kepribadian tersebut. Mari simak penjelasannya di bawah ini.

Apa itu MBTI?

MBTI adalah singkatan dari Myers-Briggs Type Indicator. Sesuai dengan namanya, tes kepribadian ini dikembangkan oleh ibu dan anak, Katharine Cook Briggs dan Isabel Briggs Myers pada tahun 1939 dan dipublikasikan pada tahun 1962.

Basis pengembangan teori kepribadian ini berasal dari teori Carl Jung. Dalam MBTI, Katharine dan Isabel, menggunakan kombinasi empat dimensi utama yang masing-masing terdiri dari dua kutub. Dari sini, menghasilkan 16 tipe kepribadian yang berbeda.

Dimensi apa saja dalam MBTI?

Katharine Cook Briggs di awal era Perang Dunia II, menyadari bahwa dengan memahami kepribadiannya, akan mempermudah seseorang menemukan bidang dan pekerjaan yang lebih sesuai. Namun, dibutuhkan instrumen praktis untuk dapat menginterpretasikan teori Jung.

Isabel Briggs melanjutkan pengembangan alat asesmen kepribadian ini dan membuat klasifikasi dimensi yang lebih sederhana dengan inisial huruf depan sebagai berikut.

Ekstrovert (E) vs. Introvert (I):

Merupakan dimensi kecenderungan seseorang mendapatkan energi. Ekstrovert (E) cenderung berenergi dalam interaksi dengan orang lain. Introvert (I) cenderung berenergi dengan ruang dan waktu tersendiri.

Sensing (S) vs. Intuition (N):

Dimensi ini menggambarkan kecenderungan dalam memproses informasi. Sensing (S) menunjukkan kecenderungan pada fakta, detail dan konkret. Intuition (N) berfokus pada pola, kemungkinan masa depan dan juga konsep.

Thinking (T) vs. Feeling (F):

Merupakan dimensi pengambilan keputusan. Thinking (T) cenderung memproses keputusannya berbasis analisa objektif dan logika. Sedangkan Feeling (F) cukup peka pada dampak emosional orang lain, serta mempertimbangkan perasaan pribadi.

Judging (J) vs. Perceiving (P):

Dimensi ini menunjukkan pendekatan seseorang pada kehidupan sehari-hari. Judging (J) adalah tipe yang menyukai perencanaan, ketertiban dan struktur. Sedangkan Perceiving (P) merupakan tipe pribadi adaptif, fleksibel dan spontan

Fungsi MBTI dalam kehidupan sehari-hari

MBTI saat ini menjadi asesmen kepribadian yang semakin menarik, karena dapat menjadi instrumen mandiri yang bisa diakses secara online. Berikut ini adalah penjelasan mengenai beberapa fungsi MBTI yang dapat kita manfaatkan.

Pengembangan diri

Dengan mengetahui MBTI, kita mendapat wawasan mengenai apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan diri. Ini penting untuk memahami pribadi, penerimaan diri, bagaimana berinteraksi dengan orang lain dan melakukan pengembangan interpersonal.

Tim dan organisasi

Melansir dari laman situs The Myers Briggs, sejumlah perusahaan dan institusi pendidikan telah menggunakan instrumen MBTI. Asesmen ini dapat membantu memahami kepribadian anggota tim, sehingga menunjang efektivitas pendelegasian tugas oleh pemimpin pada anggotanya dan menciptakan lingkungan kerja yang harmonis.

Pengembangan karier

Tes ini juga bermanfaat untuk mereka yang ingin mengetahui minat, potensi dan bidang pekerjaan yang sesuai. Sebagai contoh, individu dengan hasil MBTI intuition (N) dan Feeling (F) seperti Arsjad Rasjid, memiliki kecenderungan dan potensi dalam bidang yang berkaitan dengan hubungan interpersonal dan kreativitas.

Hubungan interpersonal

Dengan mencoba mengetahui MBTI, kita dapat terbantu untuk memahami pribadi antar individu dan memperbaiki cara berkomunikasi dengan mereka. Misalnya mengetahui pribadi sendiri, pasangan, keluarga dan teman. Dengan demikian, kita dapat memahami cara berpikir dan perilaku mereka.

BACA JUGA: Sadari Bahaya Impostor Syndrome yang Sering Tidak Disadari, Ini Pesan Arsjad Rasjid

Jadi apa itu MBTI? Kesimpulannya adalah bahwa tes ini memang dapat menjadi alat asesmen kepribadian praktis yang memberikan wawasan mengenai kepribadian. Yuk dicoba, untuk dapat mengenal diri dan mengembangkan kemampuan interpersonal kita.

You may also like

More in News