Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional Arsjad Rasjid optimistis kehadiran Bank Wakaf Mikro (BWM) akan menciptakan para pelaku usaha baru di masyarakat.
“Keberadaan Bank Wakaf Mikro semakin memberdayakan ekonomi masyarakat. Akses masyarakat ke perbankan dan lembaga keuangan formal terbuka lebar. Saya yakin akan lahir pengusaha-pengusaha baru di lingkungan pesantren,” kata Arsjad, Jumat, 11 Juni 2021.
Arsjad yang mencalonkan diri sebagai ketua umum Kadin Indonesia periode 2021-2026 menyatakan, BWM berperan signifikan dalam pembangunan ekonomi kerakyatan di Indonesia. Sebab, BWM memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengakses produk-produk perbankan dan lembaga keuangan formal dalam membangun usaha baru. Dengan demikian, kehadiran BWM juga akan mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia.
“Pengurangan kemiskinan akan lebih cepat karena masyarakat diberikan akses ke produk-produk perbankan dan keuangan yang ramah. Saya optimistis jumlah Bank Wakaf Mikro akan terus bertambah sehingga tercipta pelaku usaha baru di masyarakat,” tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa model bisnis BWM memberikan akses permodalan kepada masyarakat kecil, hal ini menjadi inkubator untuk mempersiapkan para nasabahnya untuk naik kelas menjadi pelaku usaha. Dengan demikian mereka dapat mengakses perbankan dan lembaga keuangan formal yang menerapkan persyaratan pembiayaan lebih kompleks.
“Kadin mendukung upaya pemerintah memperluas jangkauan Bank Wakaf Mikro yang memberikan modal pinjaman tanpa bunga tinggi, juga membuka wawasan masyarakat tentang bagaimana membangun usaha dan mengelola keuangan sehingga terhindar dari jeratan lintah darat yang sangat merugikan,” harapnya.
Arsjad yang kini menjabat Ketua Dewan Penyantun Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menyatakan, digitalisasi BWM juga memberikan banyak kemudahan kepada masyarakat untuk mengakses produk-produk perbankan.
Ia optimistis, seiring bergulirnya waktu maka semakin luas penggunaan teknologi informasi dalam pelaksanaan program dan pelayanan BWM, khususnya untuk mendukung aktivitas bisnis dan operasional BWM.
Saat ini, pengembangan ekosistem digitalisasi BWM berupa fitur BWM mobile, sinergi BWM marketplace, pengembangan pengawasan Lembaga Keuangan Mikro (LKM), dan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) termasuk BWM. “Kadin akan terus berkomitmen untuk mempercepat pengembangan Bank Wakaf Mikro,” tegas Arsjad.
BWM merupakan LKMS yang berfokus pada pembiayaan masyarakat kecil. LKMS terbentuk berdasarkan kerja sama antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas).
Sejak diluncurkan pada Maret 2018, terdapat 61 BWM di berbagai pesantren yang tersebar di 19 provinsi. Berdasarkan data OJK hingga Juni 2021, realisasi pembiayaan BWM telah mencapai Rp67,4 miliar yang disalurkan kepada lebih dari 45 ribu nasabah penerima manfaat. (*)