News

Arsjad Rasjid Dukung Pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung Jambi

Arsjad Rasjid berpidato dalam acara Kadin

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional Arsjad Rasjid menyatakan siap mendukung pengembangan Pelabuhan Ujung Jabung, Provinsi Jambi. Pembangunan pelabuhan itu dinilai mampu mengerakkan perekonomian daerah Jambi jika terintegrasi dengan kawasan industri.

Hal itu dikatakan Arsjad Rasjid usai menerima masukan dari Kadin Jambi, mengenai persoalan pengembangan Pelabuhan Ujung Jabung untuk menunjang kegiatan usaha agar lebih efesien, beberapa waktu lalu.

Menurut Arsjad Rasjid yang juga calon ketua umum Kadin Indonesia periode 2021-2026, setiap provinsi harus memiliki pelabuhan. Namun, pembangunan pelabuhan tanpa kawasan industri atau kawasan ekonomi khusus tidak akan berjalan maksimal.

“Pelabuhan tanpa kawasan ekonomi dan industri tidak akan menguntungkan,” kata Arsjad Rasjid di hadapan pengurus Kadin se-Provinsi Jambi.

Dia menekankan diperlukan paket investasi yang ditawarkan kepada investor supaya calon investor yakin dan turut serta dalam pengembangan Pelabuhan Ujung Jabung Jambi. Industri prioritas juga harus dibangun sesuai dengan potensi yang dimiliki Jambi.

“Kita bikin paket investasinya, kemudian kita tawarkan ke investor. Sebagai pengusaha kita perlu kolaborasi dan menawarkan paket investasi prioritas kepada calon investor,” ujar Presiden Direktur Indika Energy Tbk itu.

Rasjid mengatakan, kedatangannya ke Jambi selain menerima dukungan pencalonannya sebagai ketua umum Kadin Indonesia 2021-2026, juga untuk menerima masukan dari seluruh pengurus daerah dan mencari solusi terkait tantangan perekonomian di daerah.

Kadin Indonesia, kata Arsjad, punya tanggung jawab untuk memberikan value bagi Kadin di daerah. Untuk mencapai tujuan itu, maka, menurutnya, diperlukan upaya kolaboratif antara pengusaha dan pemerintah. Termasuk pula yang paling ditekankan adalah pembinaan pengusaha kecil dan menengah.

Terlebih, ungkap dia, saat ini, Indonesia tengah menghadapi dua perang, yakni perang kesehatan pandemi Covid-19 dan perang dagang. Situasi pandemi saat ini mengakibatkan seluruh sektor industri sedang terpuruk. Untuk itu, dibutuhkan upaya agar ekonomi kembali pulih.

Solusi yang paling diperlukan untuk pemulihan ini, menurut dia, adalah belanja modal. Yakni bagaimana saat ini memperoleh modal, baik dari dalam dan luar negeri karena perputaran ekonomi sangat tergantung pada modal.

“Kalau tidak ada modal bagaimana perputaran ekonomi bisa jalan, di sinilah kita berkompetisi dan diharapkan Kadin bisa berperan,” kata Arsjad Rasjid.

Pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung dinilai lebih strategis, karena letaknya berdekatan dengan jalur Selat Malaka dan Laut Cina Selatan. Jalur ini dalam catatan sejarah disebut-sebut menjadi jalur utama perdagangan di masa lampau.

Pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung dicetuskan Gubernur Jambi 2010-2015 Hasan Basri Agus kala itu. Pelabuhan itu pun diproyeksikan bisa menjadi pelabuhan utama yang bisa meningkatkan daya saing Jambi.

Pelabuhan Ujung Jabung di pesisir timur Jambi itu dibangun di atas lahan seluas 4.000 hektare, tepatnya di Sungai Itik, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjungjabug Timur. Alokasi lahan tersebut juga diperuntukkan bagi kawasan industri.

Namun, hampir satu dekade sejak dicetuskan, pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung belum kunjung rampung. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi Varial Adhi Putra mengungkapkan, pembangunan pelabuhan Ujung Jabung telah menyerap dana sebesar Rp 230 miliar.

Berdasarkan penghitungan Kementerian Perhubungan, sebut Varial, pembangunan Ujung Jabung diperkirakan masih dibutuhkan dana Rp 165 miliar agar pelabuhan siap untuk dioperasikan.

Untuk tahun ini, Kementerian Perhubungan telah mengalokasikan dana Rp 5 miliar untuk penimbunan di sisi pelabuhan.

Sementara itu, Ketua Kadin Jambi Oesman Sulaiman mengatakan, realisasi pelabuhan Ujung Jabung sudah sangat dinantikan. Ke depan, jika pelabuhan rampung bisa meningkatkan daya saing Jambi.

“Potensi sumber daya alam Jambi potensial, maka sudah saatnya Jambi membutuhkan pelabuhan utama untuk menunjang ekspor dan meningkatkan perekonomian daerah,” ujar Oesman Sulaiman. (VED)

You may also like

More in News