Calon ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2021-2026, Arsjad Rasjid menyerukan semangat untuk kembali membangkitkan perekonomian Indonesia di tengah pandemi Covid-19.
Menurut Arsjad, ada empat pilar yang dapat mengerakkan perekonomian nasional dari keterpurukan saat ini, yakni, kesehatan, ekonomi, kewirausahaan, serta internal dan regulasi
Dia memaparkan, mewujudkan kesehatan masyarakat, merupakan langkah awal jangka pendek untuk menggerakkan kembali ekonomi dengan program vaksinasi. Jangka panjang, yakni cara menghidupkan industri kesehatan menjadi peluang. Ketika kesehatan dunia secara global sudah pulih, maka peluang usaha akan muncul dengan sendirinya.
Kedua, melakukan penguatan ekonomi nasional. Disebutkan Arsjad, sangat penting untuk menyatukan potensi ekonomi berbeda-beda di tiap daerah, termasuk menciptakan perusahaan di daerah dan mengembangkannya mulai dari yang makro, kecil menengah kemudian menjadi besar.
Ketiga, menguatkan kewirausahaan dan kompetensi. Kadin Indonesia dengan sumber dayanya akan merangkul pengusaha di seluruh Indonesia. Dengan terus menambah jumlah pengusaha dan perusahaan maka akan dapat menciptakan lapangan kerja sehingga bisa mengurangi angka kemiskinan.
Keempat, memperkuat internal dan regulasi. Dengan memperbaiki, menyempurnakan regulasi Kadin dan bersinergi bersama pemerintah, maka akan mendukung berkembangnya usaha di daerah sehingga terjadi pemerataan lapangan kerja.
Arsjad Rasjid yang juga Presiden Direktur Indika Energy itu menekankan, memulihkan ekonomi merupakan langkah membangkitan perekonomian Indonesia. Menurutnya, apa yang direncanakan dan sudah dilakukannya adalah untuk kemajuan seluruh pelaku usaha dari tingkatan paling kecil hingga besar.
“Saat ini, warga Indonesia secara serius tengah menghadapi perang kesehatan dan ekonomi. Pandemi menjadi tantangan dan harus dimenangkan. Jalan utamanya, kita harus keluar dan bangkit. Kita adalah pejuangnya, perang ini berbeda dengan perang mempertahankan kemerdekaan,” katanya.
Dalam kondisi ini, menurutnya, Kadin Indonesia harus bersinergi dengan Kadin daerah. Apalagi seumpama perusahaan, Kadin daerah merupakan pemegang saham Kadin Indonesia. “Maka dari itu, Kadin Indonesia harus menjadi rumah semua pengusaha. Mulai dari yang mikro, kecil, menengah dan besar, harus dihormati dan diperlakukan sama. Kadin Indonesia tidak boleh ekslusif, Kadin Indonesia, harus bisa inklusif dengan semua pelaku usaha,” tuturnya.
Hal lain yang tak kalah penting, lanjut Arsjad, Kadin harus bisa menjadi tempat komunikasi pengusaha dan jadi mitra komunikasi pemerintah, baik di daerah dan pusat. Dalam proses ini, mesti ada hubungan informal dan tidak semata hubungan formal antara kadin dan pemerintah.
Dia juga meyinggung hubungan informal yang kolaboratif untuk mengatasi masalah dengan jelas dan efektif. Karena itu Arsjad meminta agar pengusaha bersatu. Sebagai negara kaya, Indonesia jangan terpecah karena kepentingan pihak-pihak tertentu. (VED)