Inspirasi

Stoicism Adalah Kunci Ketenangan Hidup, Begini Menurut Arsjad Soal Stoic

ilustrasi stoicism adalah

Stoicism adalah filosofi Yunani kuno yang hingga saat ini masih dipercaya dan diikuti banyak orang. Filosofi ini dipercaya sebagai salah satu cara hidup yang memiliki keunggulan moral sebagai tujuan akhirnya.

Value dari Stoicism ini rupanya juga menarik minat seorang Arsjad Rasjid. Pria yang menjabat sebagai Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk ini juga sempat berbagi pengalaman mengenai stoicism. Mari ketahui lebih lanjut pengalaman Arsjad tentang stoicism.

Mengenal dua pilar mendasar stoicism

Stoicism pertama kali dikemukakan oleh Zeno dari Citium (344-262 SM). Hingga saat ini masih banyak orang yang menganut filosofi tersebut, termasuk Arsjad Rasjid.

Melalui akun sosmednya, Arsjad Rasjid mengenalkan dua pilar penting dalam stoicism. Yang pertama, “live according to nature” di mana manusia memiliki kemampuan berpikir dan bersosialisasi. Yang kedua adalah “dichotomy of control”.

Dikotomi kendali artinya di dalam hidup ini banyak hal yang berada di luar kendali kita. Bahwa tidak semua hal bisa dikendalikan sesuai kemauan kita.

Dalam konten videonya pula, alumni Pepperdine University, California, Amerika Serikat ini menggaris bawahi “dichotomy of control”. Yang contohnya bisa diketahui dengan menyimak video sharing di akun sosialnya seperti di reels atau tiktok dengan #TanyaArsjadRasjid.

Empat kebajikan pokok dikotomi kendali stoicism

Lebih lanjut mengenai dikotomi kendali di dalam stoicism, dikatakan bahwa ada empat cardinal virtues (kebajikan pokok) di dalamnya. Setiap orang bisa mengasah kemampuan bersikap melalui empat kebajikan pokok sebagai berikut:

Practical wisdom

Pokok kebajikan pertama berbicara tentang practical wisdom, artinya untuk menangani situasi yang kompleks dibutuhkan logika, pengetahuan, dan ketenangan. Ketenangan membantu berpikir lebih jernih dan mengambil keputusan dengan tepat.

Alih-alih panik, sebaiknya kumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk menganalisis dan mengevaluasi masalah yang sedang dihadapi. Pertimbangkan evaluasi risiko dan manfaat sebelum membuat keputusan.

Tetap tenang dan berkomunikasi dengan orang-orang yang terlibat serta tidak ragu meminta saran jika diperlukan.

Temperance

Untuk melatih penguasaan diri dalam semua aspek kehidupan perlu diambil beberapa langkah penting. Pertama mempelajari kekuatan dan kelemahan guna memahami batasan dan kemampuan diri.

Kedua, menentukan tujuan yang ingin dicapai dan tetap fokus pada tujuan tersebut. Dalam menentukan tujuan juga diperlukan kemampuan mengendalikan emosi agar diri tetap tenang.

Dalam semua aspek kehidupan sebaiknya juga tidak perlu terburu-buru dalam membuat keputusan dan memikirkan semua opsi serta dampak yang mungkin terjadi. Selanjutnya, saat berkomunikasi dengan orang lain, sebaiknya tidak saling menginterupsi dan berbicara dengan jelas dan tegas untuk menghindari kesalahpahaman.

Justice

Kebajikan pokok selanjutnya adalah justice (keadilan). Keadilan yang dimaksud adalah memperlakukan semua orang dengan adil, bahkan saat orang tersebut berbuat salah.

Akan menjadi tindakan yang sulit untuk selalu adil terhadap semua orang, namun perbuatan ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan saling menghormati.

Agar bisa bersikap adil, perlu mendengarkan dan memahami perspektif seseorang dengan demikian akan bisa diambil tindakan yang tepat.

Memberikan sanksi sesuai dengan kesalahan yang telah dibuat memang penting, tetapi yang tidak kalah penting adalah memastikan bahwa sanksi tersebut adil dan sesuai dengan perbuatannya.

Keadilan juga berarti memberi kesempatan terhadap setiap orang untuk memperbaiki kesalahan dan membuktikan bahwa mereka telah belajar dari kesalahan tersebut.

Courage

Kebajikan terakhir adalah keberanian menghadapi segala sesuatu dengan kejelasan dan integritas. Mengetahui nilai-nilai dan prinsip yang penting serta tidak tergoda untuk melakukan hal yang tidak jujur.

Fokuskan tujuan yang tidak hanya baik untuk sendiri namun juga baik untuk orang lain. Serta tidak perlu takut menghadapi kenyataan bahkan di saat kondisi yang tersulit sekalipun.

BACA JUGA: Kepemimpinan Produktif Perlu Memiliki Pola Pikir Ini

Akhir kata, menurut Arsjad Rasjid, meskipun kita tidak bisa mengontrol semua hal yang terjadi kepada diri kita, tidak perlu khawatir. Karena kita masih bisa mengatur cara kita menghadapi apapun dengan dilatarbelakangi empat kebajikan yang telah disebutkan di atas.

You may also like

More in Inspirasi