Anda yang sedang mencari keseimbangan hidup tampaknya harus mencoba untuk memiliki hobi panahan. Pasalnya, olahraga ini tak hanya membutuhkan mata dan insting yang tajam, tetapi juga memerlukan banyak hal untuk menciptakan tembakan anak panah dengan akurasi besar.
Bagi yang sudah mencoba olahraga yang satu ini pasti paham tentang berbagai tantangannya. Kekuatan lengan untuk menarik anak panah pada busur tidak pernah cukup. Ya, panahan tak hanya sekadar melatih fokus untuk mencapai target terbaik, tetapi juga melatih keseimbangan hidup kita.
Panahan melatih keseimbangan hidup
Hal ini disampaikan oleh Arsjad Rasjid dalam postingan Instagram terbarunya. Bagi sosok yang juga mendedikasikan diri sebagai Ketua Umum PB Perpani itu, dalam dunia panahan, presisi bukanlah satu-satunya kunci agar seorang pemanah bisa membidik sesuai target. Seorang pemanah juga harus bisa mengontrol keseimbangan tubuh dan pikiran.
Mengawali inspirasinya, Arsjad menuliskan bahwa selain membutuhkan presisi, seorang atlet panahan juga harus memiliki kemampuan untuk mengontrol keseimbangan. Dengan memperkuat keseimbangan ini, Anda juga memiliki peluang atau akurasi yang lebih besar. Sebaliknya, satu gerakan kecil saja bisa memengaruhi laju anak panah. Lebih parahnya, bisa bikin tembakan meleset dari papan sasaran.
3 kemampuan atlet panahan yang juga penting bagi kehidupan sehari-hari
Menurut Arsjad, fokus dan keseimbangan yang luar biasa dari seorang atlet panahan ini bisa menjadi teladan untuk banyak orang. Seperti dalam kehidupan, di mana seorang manusia dituntut untuk memiliki tiga kemampuan dalam mewujudkan keseimbangan hidup.
Keseimbangan antara emosi dan keinginan
Seorang atlet panahan harus bisa menjaga keseimbangan antara emosi dan keinginan. Banyak faktor yang memengaruhi keakuratan tembakan. Bukan hanya kekuatan lengan saat menarik busur, tetapi juga fokus pikiran kita, serta insting dalam membaca keadaan sekitar, seperti kecepatan dan arah hembusan angin.
Seperti seorang pemanah, sangat penting bagi seorang manusia untuk menjaga keseimbangan antara keinginan dan emosi karena selalu menjadi tantangan dalam kehidupan sehari-hari. Godaan sering hadir dan terasa kuat atas hal-hal yang ingin kita dapatkan. Meski dalam hati kecil, ada kesadaran bahwa keinginan tersebut tak selalu menjadi apa yang kita butuhkan.
Beberapa langkah untuk melatih emosi dan keinginan demi keseimbangan hidup adalah dengan mengenali kebutuhan, menetapkan prioritas, membuat rencana (terutama dalam hal keuangan), hingga melatih kedisiplinan dengan rutin melakukan pengendalian diri.
Fokus dan hindari pikiran berlebihan
Untuk melesatkan anak panah ke sasaran, pemanah harus fokus pada satu titik yang ingin dicapainya. Ketenangan adalah segalanya, tanpa membolehkan diri untuk berpikir secara berlebihan.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia akan terus berpikir dan ini adalah hal yang wajar. Tetapi ketika pikiran berlebihan, atau overthinking, bisa menimbulkan bahaya. Ini terjadi ketika Anda memiliki kecenderungan untuk memikirkan satu masalah secara terus-menerus dengan intensitas yang berlebihan dan tanpa henti.
Dilansir dari siloamhospitals.com, seseorang yang overthinking kemungkinan besar akan terperangkap dalam siklus berpikir yang berulang-ulang, mendalami setiap detail, menganalisa skenario tentang kemungkinan terburuk, meragukan keputusan sendiri, hingga pada akhirnya kesulitan untuk menghentikan atau mengalihkan pikiran mereka ke hal lain.
Dalam mewujudkan keseimbangan hidup, kita harus bisa mengalahkan pikiran berlebihan. Untuk itu, kita bisa mencari bantuan profesional misalnya untuk rekomendasi terapi perilaku kognitif. Supaya pembentukan fokus ini berhasil, lakukan juga beberapa aktivitas seperti meditasi, yoga, membaca, atau menulis yang bisa membantu menenangkan pikiran serta mengurangi kecemasan akibat overthinking.
Memiliki Segitiga Prioritas Kehidupan
Bagi pemanah, target bukan hanya poin 10 yang berada tepat di tengah papan sasaran. Dalam kompetisi, seorang pemanah juga melakukan hitung-hitungan angka agar skor mereka lebih baik dari lawannya. Jadi, mereka memiliki area tembakan prioritas untuk menjaga keunggulan atau mengejar ketertinggalan.
Seperti seorang pemanah dengan prioritasnya, Arsjad Rasjid juga memperkenalkan sebuah konsep bernama Segitiga Prioritas Kehidupan. Sebuah segitiga yang dibentuk oleh tiga prioritas kita, yaitu relasi, kesehatan serta profesi.
Relasi menjaga keseimbangan hubungan antara kita dengan Tuhan YME dan sesama. Kesehatan sebagai garis batas bagi kita untuk menjaga kebaikan tubuh meski dihimpit dengan beragam aktivitas. Sementara profesi adalah prioritas untuk menghasilkan sumber daya yang kita butuhkan untuk bertahan hidup.
Tiga hal di atas menurut Arsjad harus berada pada kendali kita untuk menjaga stabilitas atau keseimbangan hidup, serta membangun rencana masa depan yang lebih terarah. Berlatihlah untuk melakukannya secara konsisten. Seandainya ada kendali-kendali yang terlepas, segera raih kembali dan gerakkan untuk kembali menjaga keseimbangan tersebut.
BACA JUGA: Belajar dari Olahraga Panahan, Begini Tips untuk Tetap Tenang
Seperti pemanah yang siap melepaskan anak panah, sudah siapkah Anda untuk menciptakan keseimbangan hidup demi mencapai kesuksesan?