Kemudahan cara ternak lele membuatnya menjadi salah satu peluang usaha yang diminati oleh banyak orang. Apalagi komoditas ini memiliki daya tahan hidup yang tinggi serta permintaan pasar yang relatif stabil.

Berawal dari kegemarannya terhadap kuliner ikan tersebut, serta memulai usaha rumahan ternak lele di masa pandemi, Arsjad Rasjid melihat potensi bisnis ini bisa dikembangkan dan dipraktekkan bagi pengusaha pemula. Namun tentunya dibutuhkan perencanaan bisnis dan strategi yang matang untuk sukses di bidang ini.

Kali ini Arsjad Rasjid mengajak kita mempelajari cara ternak lele serta dasar-dasar yang diperlukan untuk bisa mengembangkannya menjadi sumber pemasukan yang menjanjikan. Yuk cari tahu tips jitunya di sini.

Cara ternak lele agar mendatangkan keuntungan

Untuk memulai usaha ternak lele, diperlukan perencanaan, strategi serta manajemen operasional yang baik sebelum akhirnya bisa dipasarkan. Menurut Arsjad, ada tiga langkah strategis yang bisa diterapkan untuk menyiapkan usaha ternak lele kita.

1. Perencanaan bisnis

Langkah awal adalah menyiapkan perencanaan yang matang. Hal ini meliputi analisis tentang permintaan pasar dan kelayakan usaha, analisa kompetitor , perhitungan modal, biaya operasional dan proyeksi pendapatan.

Analisis kompetitor diperlukan karena jenis usaha ini memiliki persaingan yang tinggi. Dengan meninjau pelaku usaha lele lainnya, kita dapat mengidentifikasi kekuatan dan kekurangan pada strategi pemasaran yang mereka gunakan.

Selanjutnya, kita dapat mencari peluang mana yang belum dimanfaatkan kompetitor dan menjadikannya value proposition dalam bisnis kita.

Selain itu, petakan juga strategi pengembangan dan pemeliharaannya. Meskipun cenderung mudah, usaha ternak memerlukan kecermatan dalam kualitas pakan dan habitat, hingga antisipasi pengendalian penyakit demi menjaga mutu lele yang dihasilkan.

2. Membentuk tim

Langkah berikutnya adalah menentukan tim untuk menjalankan operasional ternak lele. Kesuksesan usaha ternak tidak hanya bergantung pada rencana bisnis, tetapi juga menemukan orang yang kompeten untuk membentuk tim yang solid.

Tim ini terbagi untuk beberapa tugas seperti mengawasi kualitas air, pakan, manajemen lingkungan, proses operasional hingga panen. Bila perlu, agendakan program pelatihan dan pengembangan untuk tim kita.

3. Distribusi

Dalam praktiknya, meskipun ada banyak komoditas yang bermutu tinggi, hal ini harus diiringi dengan sistem distribusi yang baik. Beberapa strategi distribusi di antaranya sebagai berikut.

a. Menjalin kerja sama dengan mitra potensial

Membangun kemitraan dengan pemasok dan distributor dalam hal bibit dan pakan, serta menjalin hubungan baik dengan target market potensial seperti pedagang ikan di pasar, restoran maupun supermarket.

b. Pengemasan dan pengiriman

Menjaga mutu dan kesegaran produk bisa diwujudkan lewat pengemasan dan pengiriman yang prima. Pastikan kemasan yang digunakan higienis, aman, serta waktu pengiriman yang cepat dan tepat waktu untuk menjaga kesegaran produk saat sampai di tangan konsumen.

c. Pemasaran dan branding

Strategi pemasaran dan branding sangat penting untuk memperkenalkan produk ke pasar. Manfaatkan sumber daya seperti media sosial, e-commerce maupun situs web untuk dapat menjangkau konsumen lebih luas.

Jangan lupa buat branding yang menarik dan memiliki unique selling proposition, dengan tetap menjaga kualitas layanan pada konsumen agar pemasaran kita makin efektif.

BACA JUGA: Kisah Unik Arsjad Rasjid: Berawal dari Iseng Ternak Lele, Kini Malah jadi Supplier Restoran

Jadi, mengetahui cara ternak lele saja tidak cukup untuk memanfaatkan peluang usahanya. Namun diperlukan juga menyiapkan perencanaan, tim yang solid dan strategi distribusi yang efektif agar usaha kita berpotensi untuk tumbuh dan menghasilkan keuntungan yang optimal.

You may also like

More in News