News

Arsjad Rasjid Bicara Ekonomi Pancasila dan Contoh Implementasinya di Indonesia

ekonomi pancasila menurut arsjad rasjid

Selama ini kita sering mendengar tentang Ekonomi Pancasila. Tetapi apakah Anda tahu apa hakikat dari sistem ekonomi tersebut?

Sebagai warga negara Indonesia, Anda harus tahu mengenai Ekonomi Pancasila. Sebuah prinsip sistem ekonomi yang mengutamakan pembangunan ekonomi yang selaras dengan pembangunan sosial. Tujuannya agar masyarakat dapat menikmati manfaat dari pembangunan ekonomi yang dilakukan.

Selain itu, sesuai dengan namanya, Ekonomi Pancasila juga didasarkan pada semangat gotong royong dan kerja sama agar masyarakat dapat saling membantu untuk mencapai tujuan secara bersama-sama.

Kadin Indonesia fokus membangun Ekonomi Pancasila

Kira-kira itulah yang disampaikan oleh Arsjad Rasjid ketika ditanya mengenai peran Kadin Indonesia. Ia hadir sebagai narasumber dari kanal YouTube Dr. Indrawan Nugroho dengan tema ‘Begini Cara KADIN Mengangkat Kelas UKM Indonesia.’

Di salah satu segmen, Dr. Indrawan menyampaikan rasa penasarannya, mengapa Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, yang dipandang oleh sebagian besar masyarakat sebagai wadah bagi para pengusaha besar, justru menitikberatkan program-programnya untuk meningkatkan kelas pengusaha mikro dan kecil. Bahkan, menurut Indrawan, dulu sangat jarang terdengar berita tentang bantuan Kadin Indonesia terhadap pelaku UMKM.

Menjawab pertanyaan tersebut, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menganggap bahwa hal tersebut hanya masalah persepsi. Baginya, apa yang sudah terjadi biar berlalu dan tetap optimis memandang ke depan.

“Makanya waktu diberi tanggung jawab untuk menjadi Ketua Umum Kadin pada tahun 2021 bulan Juni lalu, kita mengatakan kita punya motor baru. Kita bilang ini Kadin baru,” kata Arsjad.

Setelah dilantik menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad membawa semangat perubahan baru. Ia menganggap bahwa era pasca pandemi memberi realitas baru, norma baru, sesuatu yang baru kepada dunia. Ia mencoba menyuntikkan semangat inklusif dan kolaboratif.

Secara inklusif berarti mengingatkan kembali tentang isi Undang-Undang Kadin Indonesia nomor 1 tahun 1987 bahwa Kadin Indonesia adalah ‘rumah’ bagi semua pengusaha Indonesia, tanpa terkecuali.

“Ini semua, loh, pengusaha. Dari yang besar sampai yang kecil,” tutur Arsjad.

Sementara dari sisi kolaboratif, Kadin Indonesia selalu berusaha untuk bisa melakukan kerja sama dengan semua pihak. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa gabungan dari inklusif dan kolaboratif bermuara pada gotong royong.

Arsjad ajak pengusaha besar bangun kerja sama dengan UMKM

Arsjad mengakui bahwa dulu tidak banyak pengusaha besar yang mau turun gunung, membantu para pengusaha kecil untuk bisa mentas dan naik level. Namun di era kepemimpinannya, ia ingin adanya perubahan dengan melibatkan lebih banyak pengusaha papan atas agar mau membantu pengusaha-pengusaha kecil.

“Di sini saya selalu mengatakannya, Ekonomi Pancasila. Ekonomi Pancasila itu yang bagaimana? (Pengusaha) yang besar membantu yang kecil. Itu kita refleksikan dengan nama per hari ini kita bilang adalah Inclusive Closed Loop Model,” terang Arsjad.

Arsjad menjelaskan bahwa Inclusive Closed Loop Model atau Pendekatan UMKM Melekat adalah program Kadin Indonesia yang dijalankan kepada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Dalam pendekatannya ia mengingatkan tentang 3M, yaitu Mentor (bimbingan), Market (pemasaran) dan Money (pendanaan).

Sebagai contohnya dalam bidang agrikultur, perusahaan-perusahaan besar harus bisa membantu para petani. Misalnya dengan memberikan penyuluhan tentang teknologi pertanian. Dari pendampingan petani akan menghasilkan produk dengan kualitas seperti yang diinginkan perusahaan tersebut. Kemudian perusahaan itu bisa membeli hasil panen para petani.

Selain itu, dengan adanya pendampingan dari perusahaan besar, petani juga akan lebih mudah mendapatkan pendanaan dari bank karena menurunnya tingkat risiko.

“Malahan mestinya bunga (pinjaman) lebih murah,” ujar sosok Ketua Umum PB Perpani ini.

Harapan Arsjad, UMKM bisa bersaing secara global

Harapan tersebut mendorong Arsjad Rasjid dan Kadin Indonesia untuk mencetuskan gerakan Pendampingan UMKM Melekat yang mendapat restu langsung dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Hanya saja, dalam prosesnya Kadin Indonesia mengajak seluruh elemen terkait untuk lebih aware terhadap gerakan ini. Bukan mengharuskan, tapi menyadarkan. Gayung bersambut, usulan Pendekatan UMKM Melekat ini bisa diterima oleh pengusaha-pengusaha besar.

Dengan cara ini, Kadin Indonesia tidak hanya membantu perusahaan-perusahaan besar mendapatkan bahan produksi bermutu. Lebih dari itu, petani pun juga memiliki produktivitas dan penghasilan yang lebih baik sebelumnya.

Agar program ini menyentuh lebih banyak sektor industri, Kadin Indonesia membuat sebuah program bernama Wiki Wirausaha. Sebuah platform yang menyajikan tentang 3M (Mentoring, Marketing, dan Money), menjadi jembatan untuk bertemunya pengusaha besar dan kecil yang memiliki potensi kerja sama, sekaligus wadah bagi UMKM untuk memperluas jaringan mereka.

BACA JUGA: Penguatan Peran UMKM jadi Inisiatif Bersama Kadin Indonesia dan ASEAN-BAC untuk Peningkatan Ekonomi ASEAN

Dengan Wiki Wirausaha, Arsjad memiliki impian pengusaha-pengusaha kecil bisa menjalin komunikasi langsung dengan perusahaan besar. Bahkan ia memiliki target agar program ini tidak hanya bisa dijalankan secara nasional, tetapi juga internasional sehingga UMKM dalam negeri bisa berbisnis secara global.

You may also like

More in News