Menemukan cara berbisnis yang tepat memang perlu waktu dan pengalaman. Terutama bagi pengusaha pemula belum pernah berbisnis, sebaiknya jangan hanya modal uang dan kenekatan saja.

Arsjad Rasjid salut pada mereka yang memiliki keberanian untuk terjun ke dunia bisnis. Namun, ia juga tidak menganjurkan hanya bermodal nekat untuk menjalankan usaha tersebut.

Ada beberapa cara berbisnis dasar yang mudah bisa diterapkan oleh pengusaha pemula. Apa saja tipsnya? Simak ilmu perencanaan bisnis dari Arsjad Rasjid.

Cara berbisnis menurut Arsjad: Jangan terlalu nekat

Arsjad Rasjid pernah memberikan tips tentang keberanian dalam memulai usaha, salah satunya dalam bentuk rasa percaya diri. Ketua Umum Kadin Indonesia ini sepakat bahwa perlu ada guts atau keberanian tersebut ketika seseorang mencoba berbisnis.

Namun, sebaiknya kita juga bisa membedakan antara keberanian dan kenekatan. “Bukan berarti nekat. Jadi semua itu harus diperhitungkan, semua itu harus dipikirkan,” kata Arsjad Rasjid.

Memiliki modal uang dan modal nekat saja memang tidak cukup. Justru ketika sudah memiliki modal, jangan terburu-buru ingin ‘membakar uang’. Coba perhitungkan dan pikirkan bagaimana supaya modal yang dimiliki bisa digunakan secara efisien sehingga meminimalisir kerugian.

Salah satu kesalahan utama para pengusaha pemula adalah tidak memiliki perencanaan dan target yang terukur, sehingga bisnis mereka kebanyakan merugi hingga gagal.

Business plan yang solid adalah kunci

Menurut Arsjad Rasjid, keberanian merintis sebuah bisnis sebaiknya dibarengi dengan perencanaan atau business plan yang solid. Sebagai pengusaha pemula, membuat perencanaan usaha seperti ini tidak harus mendetail.

“Apakah produknya baik? Bagaimana memasarkannya? Harganya berapa? Dan lain-lain..” kata Arsjad Rasjid.

Keberhasilan dalam merintis bisnis dipengaruhi oleh seberapa baik seorang pengusaha dalam menjawab pertanyaan fundamental tersebut.

Tips dan cara berbisnis ala Arsjad Rasjid

Arsjad Rasjid pernah menjawab pertanyaan mengenai cara memulai sebuah bisnis. Sebagai pengusaha dengan jam terbang tinggi, Arsjad memberikan perspektif yang bisa diterapkan juga bagi pebisnis pemula.

1. Menjadi solusi atas pain point di masyarakat

Produk atau jasa yang laku di pasaran, umumnya adalah yang bisa menjadi solusi atas permasalahan konsumen. Oleh karena itu, Arsjad selalu menekankan pentingnya memahami pasar dan kebutuhannya.

“Bisnis yang baik dibangun sebagai solusi atas permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar,” kata Ketua Umum Kadin Indonesia tersebut.

Cara untuk menemukan produk atau jasa yang bisa kita jadikan peluang usaha, adalah dengan melakukan observasi atau pengamatan terhadap isu atau permasalahan di masyarakat. Misalnya dengan membaca berita, membaca buku, atau mengamati perilaku orang-orang di lingkungan sekitar kita.

2. Melakukan riset pasar dengan metode feasibility study

Feasibility study adalah metode untuk mempelajari dan menganalisa potensi keberhasilan suatu produk di pasar tertentu. Setelah menemukan peluang usaha , kita perlu melakukan riset untuk mengukur seberapa besar kebutuhan pasar dan potensi keberhasilan dari produk atau jasa yang akan kita berikan.

Arsjad Rasjid memberi contoh bila kita ingin membangun usaha kuliner, maka sebaiknya kita datangi sejumlah tempat makan sambil mengobservasi bagaimana sistem kerjanya.

Bila perlu, ajukan pertanyaan kecil-kecilan pada pegawai atau kasir tempat makan tersebut. Misalnya berapa banyak pengunjungnya, menu apa yang paling disukai, promo apa yang diberikan atau mengenai omset dari bisnis tersebut.

3. Memiliki sumber pendanaan

Selanjutnya pastikan sumber pendanaan kita aman. Baik itu dari modal sendiri maupun dari investor.

Bagi yang memulai bisnis dari modal yang kecil, tidak menutup kemungkinan untuk mendapatkan pendanaan tambahan. Misalnya dengan bekerja sama dengan teman atau anggota keluarga, baik itu secara biaya maupun ikut berjualan.

Namun bila bisnis tersebut makin berkembang, tidak ada salahnya mulai melakukan pendekatan pada investor yang lebih besar, seperti perusahaan atau korporasi (Venture Capitals)

4. Jangan alergi terhadap perubahan

Dalam berbisnis, bisa saja terjadi kendala, kerugian dan sejumlah perubahan pasar lainnya. Arsjad mengingatkan bahwa seorang pemilik usaha harus selalu bersiap dan beradaptasi dengan perubahan tersebut.

Misalnya menyikapi sebuah kendala atau kerugian sebagai sebuah proses pendewasaan dalam berbisnis. Selain itu, jangan gentar untuk mencoba berinovasi terhadap produk atau jasa yang kita sediakan.

Selain tips di atas, seorang pebisnis pemula sebaiknya selalu belajar baik dari kesuksesan maupun kendala yang dialami. Sebab strategi sukses setiap pengusaha akan terbentuk seiring jam terbang yang dilalui.

BACA JUGA: Saat Terpeleset dalam Berbisnis, Begini Mindset Arsjad Rasjid Menghadapinya

Nantinya, kita akan menemukan cara berbisnis yang paling sesuai dengan market yang digeluti. Jangan lupa untuk terus berinovasi agar selalu relevan dengan perubahan yang terjadi.

You may also like

More in News