Bagi pelaku bisnis mikro, kecil, dan menengah, laporan keuangan UMKM sangat penting dalam mengembangkan bisnis mereka. Apalagi saat ini kita dituntut untuk semakin banyak memiliki pengusaha yang naik kelas demi mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045.
Tantangan untuk naik kelas memang tidak mudah, tapi semua bisa melakukannya. Selain meningkatkan kualitas dan profesionalitas usaha kita dengan membuat laporan keuangan UMKM, tokoh pengusaha nasional Arsjad Rasjid juga pernah membahas tentang rintangan tersebut.
“Yang paling utama itu access to the global supply chain,” ujar pria yang juga Ketua Umum PB Perpani tersebut di salah satu konten Instagram-nya yang membahas tentang UMKM Indonesia.
Laporan keuangan UMKM beri kemudahan dapatkan modal usaha
Terlepas dari akses menuju rantai pasok dunia, mari kita benahi unit usaha kita dengan memahami cara laporan keuangan UMKM yang mudah dan sederhana. Tujuannya agar informasi tentang kinerja keuangan UMKM kita bisa diketahui oleh pihak yang potensial demi pengakuan dan kemudahan dalam mendapatkan modal usaha.
Pada umumnya, pencatatan keuangan akan memberi gambaran tentang bagaimana sebuah usaha dijalankan. Dari sini Anda bisa memantau beberapa hal, seperti pendapatan, biaya, laba, dan arus kas pada periode waktu tertentu.
Seperti disebutkan di atas, dengan penataan yang benar dan tepat, laporan keuangan ini bisa menjadi aset berharga dalam mendapatkan tambahan pendanaan. Sistem yang jelas akan meningkatkan kepercayaan, sekaligus menghilangkan keraguan investor untuk bekerja bersama perusahaan Anda. Di sisi lain, pelaporan dan pembukuan yang baik juga memudahkan dalam mendapatkan persyaratan hukum dan perpajakan.
Tips membuat laporan keuangan UMKM yang mudah dan sederhana
Bagi Anda yang ingin memulai berbisnis mikro, kecil dan menengah atau sudah memilikinya tapi belum pernah membuat pembukuan yang baik dan benar, saatnya untuk mengetahui cara bikin laporan keuangan UMKM yang mudah dan sederhana.
Bikin buku catatan pengeluaran
Miliki satu buku khusus untuk mencatat semua pengeluaran kebutuhan usaha UMKM. Dengan laporan yang lengkap, akan lebih mudah bagi Anda untuk mengetahui berapa pengeluaran modal usaha secara efisien dan sesuai rencana, serta membantu pengelolaan yang lebih tepat guna.
Buat buku catatan untuk pemasukan
Selain pengeluaran, catat juga transaksi-transaksi yang menjadi pemasukan usaha. Termasuk di dalamnya, penjualan barang hingga piutang yang terbayar. Dengan pendapatan yang mudah terlacak, Anda bisa mengetahui berapa banyak aliran kas yang masuk, sekaligus membantu dalam memantau pertumbuhan usaha secara pendapatan dari waktu ke waktu.
Membuat buku kas utama
Setelah buku untuk pengeluaran dan pendapatan, jangan lupa memiliki buku kas utama. Gabungan antara catatan untuk pengeluaran dan pendapatan ini memberi detail lebih dalam tentang jumlah keuntungan hingga kerugian usaha. Dengan buku kas utama, Anda juga memiliki dasar pembuatan perencanaan strategi perusahaan di masa depan.
Dengan catatan untuk semua transaksi usaha, buku kas utama mencakup tentang penerimaan serta pembayaran secara tunai, transfer bank, dan berbagai jenis transaksi lainnya.
Buku stok barang
Selain catatan untuk hitung-hitungan modal usaha, lengkapi detail bisnis Anda dengan memiliki buku stok barang. Ini akan membantu Anda dalam mengetahui dan mengelola persediaan produk secara lebik baik. Catatannya adalah untuk barang-barang yang masuk dan keluar sehingga memudahkan dalam melacak jumlah persediaan, melacak bila terjadi kebocoran, serta menentukan waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan.
Miliki buku inventaris barang
Laporan keuangan UMKM juga mencakup buku inventaris barang. Buku ini memudahkan pengusaha untuk mencatat semua barang yang menjadi modal usaha secara akurat. Beberapa catatan yang mencakup buku inventaris barang, antara lain adalah nama barang, jumlah, deskripsi, nilai, dan berbagai informasi relevan lainnya.
Jangan lupa membuat laporan neraca, arus kas, dan jurnal
Setelah memiliki lima pembukuan di atas, masih ada tambahan tiga catatan lain untuk melengkapi laporan keuangan UMKM Anda.
Laporan neraca
Yang pertama adalah laporan neraca yang akan memperjelas berapa jumlah harta dan hutang usaha yang dimiliki bisnis Anda. Untuk diingat bahwa di sini, jumlah harta dan modal, ditambah dengan hutang itu nilainya harus sama.
Laporan rugi-laba
Usai membuat laporan neraca selanjutnya buatlah laporan rugi-laba. Dari sini, Anda menunjukkan performa usaha melalui keuntungan yang diperoleh serta kerugian yang saat ini dimiliki perusahaan.
Bikin jurnal
Setelah dua laporan di atas, akhiri laporan keuangan UMKM dengan membuat jurnal. Di sini Anda bisa mencatat setiap aktivitas keuangan yang terjadi. Buatlah secara akurat, detail, dan lengkap, sesuai dengan transaksi yang sudah dilakukan. Termasuk di dalamnya tanggal transaksi, akun-akun yang terlibat, hingga nilai atau jumlah transaksi. Jurnal yang akurat akan memudahkan dalam penyusunan laporan keuangan.
Yang harus diingat, jurnal juga mencatat tentang setiap perubahan di dalam akun-akun keuangan. Mulai dari penjualan, pembelian, pengeluaran, hingga penerimaan. Catatan-catatan perubahan di dalam jurnal akan memudahkan Anda dalam melacak arus masuk dan keluarnya uang, sekaligus bantuan yang besar dalam evaluasi dan analisa keuangan usaha.
BACA JUGA: Wajib Tahu, Begini Cara Hitung Pajak UMKM Serta Aturan-Aturannya
Harus disadari oleh para pengusaha bahwa laporan keuangan UMKM itu mutlak diperlukan. Alasannya adalah peran yang kuat dalam memeriksa kinerja usaha secara keseluruhan, seperti keuangan, pengambilan keputusan, penilaian oleh pihak eksternal, kepatuhan hukum dan perpajakan, akses ke sumber dana eksternal, serta evaluasi efektivitas strategi usaha.
Jadi, jangan lupa untuk selalu membuat laporan keuangan UMKM Anda!