Inspirasi

Kusuma Wardhani: Mengenang Sosok Legendaris di Dunia Panahan Indonesia

kusuma wardhani

Minggu (12/11/2023) menjadi hari yang berduka bagi dunia panahan Indonesia. Kusuma Wardhani, salah satu legenda dunia olahraga kita tutup usia. Beliau adalah salah satu sosok atlet wanita terbaik yang berhasil menorehkan tinta emas dalam sejarah bangsa ini.

Bagi masyarakat Indonesia, kita tentu masih ingat betapa gemuruhnya kegembiraan yang bergema di seluruh penjuru Tanah Air ketika mendengar kabar tentang keberhasilan Tiga Srikandi meraih medali perak di Olimpiade Seoul 1988. Sebuah raihan yang saat membanggakan, terutama untuk cabang olahraga panahan pada level tertinggi di dunia.

Berkat prestasi tersebut, bersama Lilies Handayani dan Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani menjadi legenda untuk dunia archery Indonesia. Panutan bagi para atlet-atlet, sekaligus penentu target medali untuk setiap ajang olahraga yang diikuti PB Perpani.

Duka cita Ketua Umum PB Perpani untuk Kusuma Wardhani

Ketua Umum PB Perpani, Arsjad Rasjid menyampaikan duka cita yang mendalam. Melalui akun Instagram Perpani, tokoh pengusaha Indonesia ini menyampaikan penghormatan dan penghargaan atas inspirasi, prestasi, harapan, dan motivasi yang telah dipancarkan Kusuma Wardhani kepada olahraga Tanah Air.

“Innalillahi wa innailaihi rojiun. Saya sangat berduka atas berpulangnya Ibu Kusuma Wardhani, Srikandi panahan Indonesia. Beliau pernah mengharumkan panahan Indonesia di Olimpiade Seoul pada tahun 1988. Beliau juga adalah motivasi. Beliau juga adalah panutan, dan beliau juga adalah inspirasi yang sangat dicintai hingga hari ini,” kata Arsjad.

“Bela sungkawa terdalam saya kepada keluarga, teman, dan seluruh rekan panahan yang ditinggalkan. Semoga Almarhumah husnul khotimah dan diterima segala amal ibadahnya dan ditempatkan di tempat terbaik oleh Allah SWT,” tuturnya.

Dedikasi tinggi Kusuma Wardhani kepada olahraga panahan

Berpulangnya Kusuma Wardhani menjadi kehilangan besar bagi olahraga kita. Prestasi wanita kelahiran Makassar tersebut bersama dua rekannya sebagai Srikandi Indonesia di Olimpiade Seoul menjadi sebuah catatan yang bertahan hingga 35 tahun lamanya. Salah satu figur terbaik bagi atlet-atlet panahan dalam mengejar prestasi dan membanggakan negeri.

Bicara tentang pribadi, wanita yang akrab disapa Suma ini memang sangat dekat dengan panahan. Di lingkup keluarga, sang suami, Adang Adjidji merupakan mantan atlet dan pelatih Pelatnas panahan. Begitu juga dengan salah satu anaknya, Amanda Fajriana yang mengikuti jejak kedua orang tuanya sebagai atlet panahan.

Usai pensiun sebagai atlet, Suma masih tetap aktif mengembangkan olahraga ini. Ilmu dan pengalamannya ia tularkan kepada para pemanah muda Sulawesi Selatan di sela-sela pekerjaannya sebagai Pegawai Negeri Sipil di Kepala Sub Bagian Kemasyarakatan di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan.

Kusuma Wardhani juga menjadi harapan bagi Arsjad Rasjid dalam mencapai target impian, yaitu medali emas Olimpiade Paris 2024. Bersama dua rekan Srikandi, Lilies Handayani dan Nurfitriyana Saiman, Suma diajak dalam proyek-proyek pembinaan untuk meningkatkan prestasi para atlet panahan di Pelatnas.

Di bulan Juli 2023, Suma sempat menghadiri peringatan 70 tahun PB Perpani di Kantor Sekretariat PB Perpani. Sebuah ajang reuni kala ia kembali berkumpul bersama dua mantan rekan seperjuangan sekaligus sahabatnya, Lilies Handayani dan Nurfitriyana Saiman.

Di acara tersebut, Tiga Srikandi bersama pegiat olahraga panahan Indonesia, yaitu keluarga pelatih legendaris Donald D. Pandiangan dan Sri Paduka KGPAA Paku Alam VIII dianugerahi penghargaan sebagai apresiasi tertinggi PB Perpani atas jasa, dedikasi, dan prestasi yang sudah ditorehkan pada legenda di cabor Panahan Indonesia.

Suma berjuang melawan sakit sejak lama

Sayangnya, sejak bulan Agustus 2023, tersiar kabar mengejutkan. Kusuma Wardhani harus terbaring di RS Hermina Makassar. Dia harus melawan penyumbatan pembuluh darah dan hipertensi, sakit yang telah dideritanya sejak lama. Perjuangan Suma akhirnya berakhir pada Minggu (12/11/23). Sang Srikandi berpulang ke Rahmatullah pada usia 59 tahun.

Melepas kepergian Suma, Lilis dan Nurfitriyana memasang status yang sama di kanal sosial media mereka. Sebuah status yang kutipan dari ucapan Kusuma Wardhani, yang bisa menjadi inspirasi besar bagi atlet-atlet panahan Indonesia.

BACA JUGA: Harapan Arsjad Rasjid Saat Terpilih Menjadi Ketua Perpani

“Ambil kesempatan yang ada, hidup adalah kesempatan, jalan Tuhan mungkin bukan yang tercepat dan termudah, tetapi jalan Tuhan pasti yang terbaik.”

Selamat jalan, Srikandi Panahan Indonesia, Kusuma Wardhani.

You may also like

More in Inspirasi