Mental toughness adalah kemampuan seseorang dalam melalui masa berat dalam hidupnya. Setiap orang pasti pernah menemui tantangan yang menguji ketangguhan mental dalam perjalanan hidup mereka.
Hal ini juga yang dialami oleh atlet tenis kelas dunia, Serena Williams. yang menjadi contoh nyata dalam berproses melalui fase terberat hidupnya dan mengubah kegagalan menjadi kesuksesan.
Arsjad Rasjid mengangkat kisah Serena, karena mental toughness adalah kekuatan mental yang diperlukan banyak orang saat ini. Terutama untuk bisa keluar dari fase hidup yang penuh tantangan dan perubahan. Berikut ini penjelasannya.
Daftar Isi
Mental toughness adalah modal Serena Williams bangkit dari dua depresi
Mengenali ketahanan mental dan karakter pembentuknya
7 karakter orang dengan mental toughness
Pentingnya memelihara dan mengelola mental
Mental toughness adalah modal Serena Williams bangkit dari dua depresi
Sebagai seorang atlet profesional. tekanan dan tantangan bukan hal yang asing bagi Serena Williams. Namun seperti manusia pada umumnya, Serena juga sempat mengalami keterpurukan berupa dua kali depresi di sepanjang masa karirnya.
Atlet kelas dunia yang telah memenangkan 23 gelar Grand Slam tunggal tersebut, sempat depresi pasca saudara perempuannya meninggal dunia karena tragedi pada tahun 2003. Beberapa tahun setelahnya, karir dan prestasi Serena Williams sempat anjlok karena mengalami postpartum depression setelah melahirkan.
Meskipun menghadapi tekanan dan tantangan bertubi-tubi, Serena tidak menyerah dan berusaha menghimpun kembali kekuatan fisik dan mentalnya. Di tahun 2020, meski usianya sudah 38 tahun, Serena kembali bertanding dan meraih dua gelar Grand Slam.
Mengenali ketahanan mental dan karakter pembentuknya
Dari kisah Serena Williams, kita belajar tentang fase mental toughness yang dialaminya. Yaitu, kemampuan untuk tetap tangguh dan fokus dalam menghadapi pressure (tekanan) dan challenge (tantangan) serta kegagalan yang mungkin terjadi.
Ketangguhan ini bukan sekedar tentang fisik, tetapi juga ketahanan mental seseorang untuk tetap tenang dan menavigasi kendali dalam menghadapi situasi yang sulit. Dalam psikologi, hal ini juga kerap dikaitkan dengan ketahanan emosional serta kemampuan mengelola stres yang ada pada diri manusia.
7 karakter orang dengan mental toughness
Arsjad Rasjid menjelaskan, ada 7 karakter yang berkaitan dengan mental toughness. Yaitu kompetitif, confidence (percaya diri), kontrol, komitmen, composure (ketenangan), courage (keberanian), dan konsistensi. Berikut ini penjelasannya.
- Kompetitif: Orang dengan mental toughness cenderung memiliki karakter kompetitif yang tinggi. Hal ini membuat mereka dapat melihat tantangan sebagai peluang untuk berkembang dan terpacu untuk mencapai atau memberikan yang terbaik dalam setiap kesempatan/pertandingan.
- Confidence (Percaya Diri): Yakin pada kemampuan yang dimiliki dapat membantu seseorang menerima kekurangan, menjaga rasa berharga pada diri (self worth), serta memaksimalkan potensi diri.
- Kontrol: Kontrol diri menjadi komponen penting untuk menghadapi tekanan dan kegagalan. Dengan mengontrol pikiran dan emosi, kita tidak mudah dikuasai oleh rasa pesimis atau keinginan untuk menyerah.
- Komitmen: Mental toughness menuntut komitmen tinggi untuk mencapai tujuan. Sehingga mendorong seseorang terus berusaha, meski menghadapi sejumlah tantangan.
- Composure (Ketenangan): Ciri ketangguhan mental lainnya adalah kemampuan untuk tetap tenang dalam menghadapi situasi. Dalam kasus Serena, ia terlatih menghadapi pertandingan demi pertandingan, terutama pada situasi langit maupun di ambang kekalahan.
- Courage (Keberanian): Keberanian menjadi kekuatan penting dalam mengambil risiko dan menghadapi keraguan dan ketakutan. Contohnya, Serena Williams tidak gentar untuk kembali bertanding meski dengan konsekuensi baru kembali dari depresi, cedera, kalah maupun faktor usianya yang bertambah.
- Konsistensi: Dengan konsistensi, baik dalam segi upaya maupun tekad, membantu seseorang untuk dapat mencapai tujuan. Meskipun banyak rintangan dan waktu yang harus dilalui.
Pentingnya memelihara dan mengelola mental
Dari kisah Serena Williams, menjadi sebuah pengingat bahwa dengan mental yang sehat, menjadi fondasi untuk mental yang tangguh. Arsjad Rasjid mengimbau agar kita juga memberikan concern yang cukup pada kondisi mental, sebagaimana hal tersebut menjadi modal penting untuk menghadapi berbagai rintangan kehidupan.
Seperti Serena, di mana ia mengalami kondisi depresi yang tidak mudah. Bila perlu, jangan ragu untuk menghubungi bantuan profesional, seperti berkonsultasi pada psikolog atau psikiater. Selain itu, menemukan dukungan komunitas serta memelihara dari aspek spiritual, baik itu dengan meditasi atau mendekatkan diri pada Sang Pencipta, juga dapat menjadi pendekatan yang efektif untuk mengembalikan kondisi mental kita.
BACA JUGA: Maraknya Fenomena Depresi Pada Anak Muda dan Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental
Mental toughness adalah modal penting mengatasi situasi sulit yang mungkin terjadi di depan. Dengan setidaknya menemukan beberapa karakter yang berkaitan erat dengannya, dapat membantu kita secara bertahap melalui fase sulit dan rintangan di depan mata.














