Pertumbuhan ekonomi merupakan perjuangan bangsa Indonesia di era modern. Dengan semakin berkembangnya zaman, setiap negara perlu untuk berbenah, menciptakan iklim perekonomian yang kondusif demi memacu pendapatan sekaligus memajukan negara dan kemakmuran masyarakatnya.
Berbicara dalam keterangan persnya, Arsjad Rasjid mengatakan bahwa dalam memasuki era yang mengedepankan pertumbuhan ekonomi, terutama dalam negeri, kolaborasi antara Swasta dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah sebuah kunci kesuksesan. Ketua Umum Kadin Indonesia itu mengulas kembali di periode Covid-19, di mana semua pihak berkolaborasi dengan baik, yaitu Pemerintah, BUMN dan sektor swasta untuk memitigasi dampak pandemi. Kemudian mendorong pemulihan sekaligus menjaga perekonomian agar tetap stabil.
Keuntungan dan tantangan dari sinergi BUMN dan swasta
Kolaborasi sektor swasta dan Pemerintah merupakan bagian penting dalam akselerasi berbagai program pembangunan pemerintah. Kadin Indonesia percaya bahwa sinergi antara sektor swasta dan BUMN serta pemerintah memiliki peranan penting dalam mendorong inklusivitas dan keberlanjutan pembangunan Indonesia. Apalagi negara kita saat ini memiliki target luar biasa, yaitu mencapai Indonesia Emas 2045.
Untuk memperkuat kolaborasi ini, Arsjad menerangkan bahwa Kadin Indonesia menggelar Forum Sinergi BUMN-Swasta. Forum tersebut mengangkat tema ‘Kolaborasi untuk Pembangunan Inklusif’ dan diharapkan mampu memperkuat komitmen seluruh pihak untuk bersama-sama mendorong pertumbuhan ekonomi yang solid.
“Dengan adanya hubungan yang saling berkesinambungan dan inklusif antara Pemerintah, BUMN dan Swasta tentu akan berkontribusi dengan signifikan dalam peningkatan taraf ekonomi dan aktivitas ekonomi bangsa,” kata Arsjad dalam sambutannya di Jakarta, Senin (14/8).
Kolaborasi apik antara Pemerintah, BUMN dan sektor swasta akan memperkuat pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian perekonomian global. Pada data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Indonesia pada Kuartal II 2023 tetap mampu mencetak pertumbuhan positif sebesar 5,17% (year on year/yoy) atau 3,86% (quarter to quarter/qtq), yang sekaligus mengakumulasikan pertumbuhan pada semester pertama 2023 menjadi 5,11% (cumulative to cumulative/ctc).
Kerja sama tersebut juga memperlihatkan keberhasilan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan capaian di atas lima persen selama tujuh triwulan berturut-turut. Tak hanya itu, klasifikasi Bank Dunia yang dimutakhirkan pada Juli 2023 juga menekankan bahwa Indonesia tegas menapak menuju kemakmuran dengan kembali menjadi negara upper middle income.
Meski secara angka terlihat menjanjikan, Arsjad tetap menekankan adanya tantangan dalam mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi ini. Dengan adanya tekanan ekonomi global, terdapat pula berbagai hadangan, seperti harga pangan dan energi yang masih tinggi, peningkatan risiko geopolitik, kebijakan moneter yang ketat dan agresif oleh sebagian besar Bank sentral di dunia, hingga risiko lain di sistem keuangan global.
Namun bukan berarti Indonesia harus menyerah. Sebaliknya, Arsjad mendorong optimalisasi kolaborasi agar seluruh pihak dapat menjalankan dan mengembangkan demokrasi ekonomi secara sinergis.
“BUMN dalam hal ini harus menjadi pelopor dalam sektor-sektor yang belum diminati oleh usaha swasta dan membantu pengembangan ekonomi masyarakat,” timpalnya.
Janji BUMN untuk tingkatkan kolaborasi demi pertumbuhan ekonomi
Komitmen Kadin Indonesia mendapat apresiasi positif dari Menteri BUMN, Erick Thohir. Di samping memaparkan kinerja BUMN yang semakin solid dengan pertumbuhan laba dan peningkatan kontribusi, Erick Thohir juga menggarisbawahi tentang sinergi bersama Pemerintah dan swasta.
“BUMN perlu mengoptimalkan sinergi dengan swasta termasuk UMKM, dengan memanfaatkan kekuatan dan memitigasi kelemahan masing-masing,” tutur Erick.
Fakta menunjukkan bahwa kolaborasi antara BUMN dan Swasta menjadi motor penggerak utama dalam memajukan ekonomi masyarakat. Lewat kerjasama yang sinergis dan terarah, BUMN dan sektor swasta mampu menciptakan dampak positif yang berkelanjutan, mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, serta berkontribusi signifikan terhadap pembangunan nasional.
Kolaborasi antara BUMN dan sektor terwujud dalam sejumlah proyek besar dan inovatif tidak hanya meningkatkan daya saing ekonomi nasional, tetapi juga menciptakan peluang pekerjaan baru bagi masyarakat lewat investasi bersama dalam infrastruktur, teknologi, energi terbarukan, dan sektor-sektor kunci lainnya. Hal ini mendorong terciptanya lapangan kerja yang beragam dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Erick menambahkan bahwa kombinasi pengalaman jangka panjang BUMN dalam mengelola aset publik dengan fleksibilitas dan inovasi sektor swasta membawa dampak positif pada pelayanan publik dan pembangunan berkelanjutan.
BACA JUGA: 4 Skill Pengusaha UMKM yang Wajib Dimiliki Menurut Arsjad
“Selain itu, kolaborasi ini juga mendorong transfer pengetahuan dan teknologi, memperkuat kapabilitas lokal, dan mempromosikan pertumbuhan industri nasional yang lebih mandiri,” tukasnya.