Saat ini setiap penggerak roda ekonomi Indonesia, terutama yang berhubungan dengan sumber daya manusia secepatnya melakukan reskilling karyawan demi masa transisi menuju ekonomi hijau. Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia sedang berupaya keras untuk mengurangi carbon footprint atau jejak karbon demi mewujudkan emisi nol karbon di tahun 2060 mendatang. Karena itu, pembaharuan kemampuan tenaga kerja wajib dilakukan untuk beradaptasi dan mewujudkan industri yang lebih sehat dan ramah lingkungan.
Untuk perusahaan yang sejalan dengan misi Indonesia mewujudkan emisi nol karbon tahun 2060, tak ada salahnya ikut berperan aktif dengan mengadakan reskilling bagi para karyawan. Diharapkan, dengan melakukan reskilling, atau pelatihan untuk perubahan, semua elemen di dalam perusahaan semakin siap bertransisi dari tinggi emisi ke rendah emisi.
Bagi pengusaha Indonesia, tentunya ada upaya-upaya khusus yang harus Anda lakukan agar terus bisa membuka peluang usaha baru. Menurut Arsjad Rasjid, Direktur Utama Indika Energy, perusahaan investasi terdiversifikasi terkemuka di Indonesia, adanya rencana perubahan dari bahan bakar fosil ke baru terbarukan akan semakin menaikkan minat kepada para pekerja dengan kemampuan di industri bersih.
Reskilling itu perlu mengingat semakin kuatnya permintaan green jobs
“Jumlah green talents di dunia kerja telah naik 38% sejak tahun 2015,” kata Arsjad mengutip laporan dari LinkedIn’s Global Green Skill Report 2022.
Menurut Arsjad, dalam lima tahun depan jumlah ini akan semakin meningkat, mengikuti permintaan dan pertumbuhan dari industri hijau yang diperkirakan bakal semakin pesat. Reskilling karyawan perlu dilakukan untuk menutup gap besar bagi kebutuhan green talent secara global. Perkiraan ini juga termasuk bagi Indonesia yang mulai menuju ke arah tersebut.
Reskilling adalah langkah tepat untuk siapkan para ahli green jobs
Arsjad Rasjid, yang saat ini menjalankan kepemimpinan sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berpendapat bahwa dalam lima tahun ke depan, akan ada ketimpangan antara supply dan demand terhadap para karyawan yang memiliki kemampuan green jobs. Secara fakta, perubahan transisi energi saat ini memang sangat cepat sehingga Arsjad menganggap kebutuhan akan green skills akan sangat besar hingga suplai pekerja tidak mencukupi.
Lalu bagaimana cara agar perusahaan Anda tidak mengalami kekurangan tenaga ahli saat transisi energi terjadi dan berlangsung di kemudian hari? Jawabannya adalah reskilling karyawan.
“Reskilling bisa menjadi solusi pertama bagi perusahaan yang sedang bertransisi ke ekonomi hijau,” jelas Arsjad.
Beberapa contoh yang bisa Anda lakukan, antara lain dengan memberikan program reskilling untuk tim operation yang sebelumnya memegang proyek terkait bahan bakar gas atau minyak supaya mereka bisa beralih ke tenaga baru, misalnya memberi kemampuan dalam pengoperasian dan perawatan panel surya.
Manfaat-manfaat yang bisa Anda dapatkan dari reskilling karyawan
Arsjad Rasjid memperkirakan bahwa dengan memberikan reskilling kepada karyawan, ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan oleh perusahaan. Pertama adalah mengantisipasi kekurangan tenaga kerja karena Anda sudah memiliki tenaga yang siap dengan transisi energi.
Kedua, meminimalkan biaya perekrutan. Dengan memberikan pelatihan kemampuan green jobs kepada para karyawan Anda tak perlu khawatir mengeluarkan anggaran lebih banyak demi merekrut tenaga-tenaga baru yang memahami proses kerja green industry.
Ketiga, mengurangi disrupsi di tempat kerja. Dengan kehadiran orang baru tentunya akan tercipta tatanan baru yang membutuhkan proses adaptasi. Anda bisa melewati fase ini dengan mempercayakan kepada orang-orang yang sudah lama bekerja dan bisa dipercaya lewat reskilling karyawan.
Perubahan tanpa menghadirkan disrupsi akan menghasilkan manfaat keempat, yaitu meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Tanpa perlu ada kekhawatiran terhadap transisi energi, para karyawan bisa bekerja dengan hati yang tenang dan menghasilkan produk-produk berkualitas dari kinerja terbaik mereka.
Bila keempat manfaat tersebut dirasakan oleh seluruh pekerja, termasuk pemilik perusahaan, benefit kelima akan hadir dengan sendirinya, yaitu retensi karyawan. Kurang rasa khawatir kehilangan tenaga-tenaga hebat karena mereka percaya bahwa pemilik akan memberikan yang terbaik bagi mereka. Akan tercipta pekerja-pekerja loyal yang siap maju bersama perusahaan Anda.
BACA JUGA: 4 Skill Pengusaha UMKM yang Wajib Dimiliki Menurut Arsjad
Sebelum mengakhiri sharing di media sosialnya, Arsjad Rasjid berpesan bahwa reskilling bukan hanya diperlukan bagi industri hijau. Bila dibutuhkan, Anda harus jeli dan secepatnya melakukan pembaharuan kemampuan tenaga-tenaga kerja demi menyokong pertumbuhan usaha demi masa depan yang cerah bagi perusahaan dan karyawan.