Sejak kapan Anda tahu bahwa retrospeksi adalah hal utama yang harus dimiliki setiap pengambilan keputusan?
Arsjad Rasjid, Ketua Kadin Indonesia, menulis di media sosial Instagram miliknya bahwa retrospeksi adalah elemen terpenting yang harus dimiliki seorang pemimpin. Tentu saja, mengingat pemimpin adalah orang-orang yang dipercaya untuk memberi harapan dan keputusan bagi para bawahan.
Menurut Arsjad Rasjid, yang telah memiliki banyak pengalaman menjadi seorang pemimpin, baik di Kadin Indonesia, ASEAN-BAC, PT Indika Energy Tbk., hingga PB Perpani, seorang pemimpin itu harus bisa ‘agile’ atau bisa beradaptasi terhadap segala situasi dengan cepat, berani dan tepat. Nah, untuk memiliki karakter yang seperti ini, seseorang harus melakukan retrospeksi.
Sebenarnya apa itu retrospeksi dan mengapa sangat penting bagi seorang pemimpin?
Retrospeksi untuk evaluasi dalam mengambil keputusan
Secara arti, retrospeksi adalah renungan. Suatu kemampuan manusia untuk melihat balik sebuah situasi atau keputusan yang telah diambil. Tujuan dari retrospeksi adalah membantu Anda dalam mempelajari kesalahan yang mungkin saja bisa terjadi. Selain itu, dengan retrospeksi Anda akan lebih terbantu dalam melihat suatu kejadian atau hal secara lebih utuh sehingga ketika dihadapkan dengan situasi lain di masa depan, kita memiliki ‘bekal’ atau persiapan yang membantu untuk mengambil keputusan yang lebih tepat, dengan waktu yang lebih singkat.
Selanjutnya Arsjad mengingatkan bahwa dalam melangkah ke depan, kita tidak selalu harus memandang ke depan sekaligus mematikan masa lalu. Tapi lebih penting bagi Anda untuk tetap berpedoman pada keputusan-keputusan yang sudah dibuat sebelumnya, baik itu benar atau salah sebagai bahan pembelajaran dalam menghasilkan keputusan berikutnya.
Hal-hal positif yang bisa Anda dapatkan bila terbiasa melakukan retrospeksi adalah sebagai berikut:
Bisa menilai kekurangan
Setiap orang pasti sepakat bahwa dalam mengambil keputusan, apalagi yang sangat penting dan genting, sebaiknya tidak terburu-buru. Arsjad, lewat Instagram-nya menuliskan bahwa banyak kemungkinan bisa terjadi dan terkadang kita menemui situasi mendesak yang bisa bikin panik serta membuat kita lupa menilai kekurangan dari keputusan kita.
Dengan melakukan retrospeksi, ibaratnya Anda mengunjungi lagi keputusan-keputusan yang sudah didatangi, kemudian melihat lagi, apakah ada kekurangan atau kesalahan yang pernah dilakukan di sana, atau ada kelebihan yang bisa dipetik manfaatnya untuk keputusan yang baru.
Sebagai momen perayaan
Dalam setiap keputusan pasti ada hal-hal yang patut untuk disyukuri. Salah satu kebaikan retrospeksi adalah menjadikan kita mampu untuk menikmati setiap proses yang telah berjalan, untuk kemudian merayakan setiap hal baik yang bisa dirayakan. Baik itu merupakan sebuah kesuksesan tersendiri atau bersama tim Anda.
Lalu apa pentingnya perayaan?
Tentu saja penting karena perayaan kesuksesan itu bermanfaat terhadap self development, atau pengembangan diri, baik bagi diri sendiri maupun orang lain di sekitar kita. Selain itu, dengan merayakan kesuksesan, ada motivasi atau inspirasi untuk berkarya dengan lebih baik.
Membuat Anda semakin baik dalam mengambil keputusan
Manfaat baik lain dari retrospeksi adalah menajamkan kemampuan memimpin Anda, di mana seseorang bisa menjadi lebih baik dalam mengambil keputusan. Arsjad menekankan bahwa dengan retrospeksi dan menilai buruk-baiknya suatu situasi, Anda akan semakin terlatih untuk bisa mengambil keputusan dengan lebih cepat dan tepat.
Dengan keputusan yang lebih cepat dan eksekusi yang tepat, semakin banyak orang yang akan menjadikan Anda sebagai tumpuan harapan. Mengapa? Karena Anda adalah seorang pimpinan idaman yang bisa diandalkan di setiap situasi.
BACA JUGA: Belajar dari Olahraga Panahan, Begini Tips untuk Tetap Tenang
Retrospeksi adalah batu pengasah yang sangat diperlukan dalam menajamkan insting pengambilan keputusan Anda. Jadi, luangkan waktu untuk melakukan retrospeksi demi menjalankan kepemimpinan dengan lebih baik.