Manusia memerlukan self reminder atau pengingat diri terutama ketika menghadapi berbagai tantangan hidup. Cara ini juga cukup populer di kalangan milenial dan gen Z apalagi di tengah tekanan sosial yang mereka alami.

Arsjad Rasjid memahami permasalahan kesehatan mental di kalangan anak muda saat ini. Di mana mereka hidup dengan berbagai rutinitas yang sibuk dan persaingan yang ketat baik dalam studi maupun pekerjaan.

Agar tetap bisa berpikir jernih dan memotivasi diri, berikut ini adalah kumpulan self reminder dari Arsjad Rasjid yang bisa diterapkan anak muda dalam merawat kesehatan mental mereka, sembari tetap berusaha produktif dalam kehidupan sehari-harinya.

Apa itu self reminder?

Self reminder adalah cara untuk mengingatkan diri sendiri agar kembali on track atau fokus pada jalur yang seharusnya. Self reminder sangat penting terutama pada situasi di mana kita merasa kurang percaya diri pada kemampuan yang dimiliki atau hampir terjerumus pada perbuatan yang kurang baik.

Dengan mengingatkan diri sendiri, kita mengaktifkan kembali kesadaran akan tujuan, nilai, dan harapan tentang kehidupan.

Cara untuk menerapkannya pun tidak sulit. Ada beberapa tips mempraktekkannya dalam aktivitas sehari-hari:

  • Melakukan perenungan dan refleksi terhadap sikap dan perbuatan yang dirasa perlu untuk dievaluasi
  • Membuat notes yang selalu bisa dibaca, misalnya di ponsel, buku agenda atau meja kerja
  • Melakukan self talk, atau monolog (berbicara dengan diri sendiri) berupa afirmasi positif atau kalimat-kalimat baik untuk diri sendiri.
  • Melakukan journaling, yaitu aktivitas mencatat apa saja yang dilakukan atau dialami. Kemudian kita bisa membaca ulang catatan tersebut untuk mengembalikan motivasi atau mengingatkan diri sendiri.
  • Melalui meditasi atau pendekatan spiritual, seperti berdoa dan mendekatkan diri pada Tuhan.

Kumpulan pengingat diri dari Arsjad Rasjid untuk generasi muda

Di akun Instagram Arsjad Rasjid, tidak hanya membahas seputar bisnis dan UMKM. Melainkan juga pengelolaan mental dan batin lewat video Wejangan Sore yang kaya akan pesan penting bagi generasi muda.

Di bawah ini, kita akan diajak untuk tidak lupa merawat batin dan pikiran sembari mengejar apa yang menjadi tanggung jawab dan tujuan hidup.

1. Self reminder untuk jangan lupa menghargai diri sendiri

Dalam hidup, kita tidak akan luput dari penilaian atau judgement dari orang lain. Ada kalanya hal ini membuat kita merasa disepelekan atau tidak cukup baik.

Namun, hal ini sebaiknya tidak meruntuhkan rasa percaya akan kemampuan diri kita sendiri. “Jangan sampai kita lupa untuk menghargai diri sendiri,” ujar Arsjad Rasjid.

Daripada berlarut-larut pada hal tersebut, belajarlah untuk menerima kelemahan dan kelebihan dalam diri sendiri. Prioritaskan diri sendiri dan mulai fokus untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri kita.

“Selalu ingat untuk memaafkan, menghargai, mencintai diri sendiri,” pesan Arsjad Rasjid.

2. Hidup tidak hanya untuk bekerja, istirahatlah sejenak

Untuk para gen Z dan milenial yang kini menjadi tulang punggung keluarga atau sedang mengejar goals tertentu dalam karir, Arsjad berpesan agar jangan lupa untuk beristirahat.

“Kalau kita terus memaksakan diri untuk terus bekerja, tanpa beristirahat, lama-lama otak kita juga bisa terbakar,” ujarnya.

Sebagai sosok yang memiliki jam terbang tinggi dalam dunia kerja, Arsjad mengingatkan generasi muda untuk mendengarkan diri sendiri meski kita ingin produktif.

Jangan lupa menyempatkan makan di antara jam kerja, atau istirahat bila merasa lelah.

Di samping itu Arsjad mengingatkan, jangan lupa mengapresiasi kerja keras yang telah kita lakukan. Ia mencontohkan dengan menepuk pundak sendiri dan berkata, “You did a great job.”

3. Rawatlah kesehatan mental sendiri, jangan ragu untuk konseling

Arsjad Rasjid sempat prihatin dengan maraknya kasus anak muda mengakhiri hidup karena masalah kesehatan mental di Indonesia. Topik kesehatan mental dan konsultasi di psikolog sebenarnya bukan hal yang tabu, sayangnya menurut Arsjad masih banyak masyarakat yang memberikan cap atau stigma negatif bagi penderita gangguan kejiwaan.

“Misalnya, labeling seperti ‘mental tempe,’ ‘lemah,’ ‘berlebihan,’ ‘manja,’ dan sebagainya,” ujar Arsjad. Namun ia tetap memberi semangat pada generasi muda untuk tidak ragu atau malu untuk mencari pertolongan profesional.

“Mari bersama saling peduli. Bagi adik-adik atau teman-teman yang merasa butuh dukungan psikologis jangan ragu untuk melakukan konseling profesional kesehatan jiwa,” ujarnya.

Bila merasakan adanya keresahan atau masalah emosional lain yang mengganggu kualitas hidup, segera cari bantuan psikolog atau psikiater atau minta bantuan kepada orang yang kita percaya untuk bercerita.

4. Ternyata logika dan perasaan itu harus seimbang

Masih banyak orang yang beranggapan bahwa logika lebih baik daripada perasaan. Namun bagi Arsjad Rasjid, keduanya harus berjalan beriringan.

“Jangan biarkan angka dan data menghalangi kita merasakan apa yang sebenarnya penting,” ujar Arsjad. Dengan menggunakan perasaan untuk mengimbangi logika, bisa bermanfaat untuk memberikan kedalaman pada keputusan kita.

Perasaan adalah intuisi dan nilai batin yang terkadang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Namun menyertakannya bisa menjaga nilai kemanusiawian dalam menghasilkan kebijakan atau keputusan apapun.

“Mari kita kembangkan kebijaksanaan emosional kita. Jadilah pemimpin yang menggabungkan akal dan perasaan. Membawa keputusan yang tak hanya cerdas tapi juga bermakna,” tutup Arsjad.

Terbawa rutinitas kehidupan kadang melunturkan semangat dan kesadaran kita tentang goals ataupun nilai baik apa yang telah kita pegang selama ini.

BACA JUGA: Tentang Cara Mengatasi Stress Begini Tips dari Arsjad Rasjid

Dengan beberapa self reminder dari Arsjad Rasjid di atas, harapannya bisa membantu generasi muda lebih tangguh dari dalam. Merawat perasaan dan menjaga kesehatan mental sambil terus bisa mewujudkan tujuan hidup masing-masing.

You may also like

More in News