Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Banten Mulyadi Jayabaya menolak anggapan yang menyebutkan perhelatan Musyawarah Nasional (Munas) VIII Kadin terkait dengan dukung-mendukung dalam dunia politik. Menurutnya, forum tertinggi organisasi ini sepenuhnya difokuskan untuk memajukan dunia usaha dan ekonomi bangsa.
“Tidak ada dukung-mendukung politik. Fokus Kadin adalah memperkuat dunia usaha dan ekonomi bangsa,” ujar Mulyadi Jayabaya.
Diungkapkannya, sebagai organisasi yang berfokus pada dunia usaha, Kadin sama sekali tidak terkait dengan pertarungan politik tertentu. Agar bisa menjadi organisasi yang inklusif, Kadin justru harus terlepas dari kepentingan politik.
Sementara itu, Arsjad Rasjid yang mencalonkan diri sebagai ketua umum Kadin Indonesia periode 2021-2026, menginginkan agar organisasi ini bisa menjadi rumah bersama bagi para anggotanya. Ia tidak menginginkan Kadin terkotak dalam dukung-mendukung di dunia politik.
Arsjad justru ingin menghapus anggapan Kadin hanya diidentikkan dengan kelompok elite semata. “Sebagai organisasi besar yang menaungi pelaku usaha dan industri di Tanah Air, Kadin harus menjadi rumah untuk tumbuh bersama, baik bagi pengusaha skala besar, menengah, kecil hingga mikro,” terang Arsjad.
Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk ini juga bertekad akan membangun Kadin baru yang inklusif dan kolaboratif. Dalam pandangan Arsjad, Kadin harus menjadi organisasi terbuka tanpa menganakemaskan industri tertentu.
“Kadin adalah rumah kita bersama. Rumah untuk tumbuh secara inklusif dan kolaboratif dengan memperkuat peran swasta sebagai tulang punggung untuk memulihkan kesehatan dan membangkitkan perekonomian nasional,” kata Arsjad. (ANA)